Tuesday, March 21, 2023

Siapa Calon Manajer Baru Tottenham Oliver Glasner? Jawara Eropa, Pemimpin 'Pemberontakan' Barcelona!


 berita bola - Punya filosofi yang sedikit pelatih mana pun terapkan, sang jawara Eropa ini siap melanjutkan tongkat estafet Antonio Conte di Spurs.

Tottenham Hotspur telah menjalin komunikasi secara konkret dengan Oliver Glasner terkait potensi dirinya menggantikan Antonio Conte di kursi manajer klub. Diyakini, surat pemecatan akan diberikan pada pekan ini, buntut dari kritik keras juru taktik Italia itu secara terbuka pada petinggi Spurs Daniel Levy dan para pemainnya.

Meski kontrak Conte masih berjalan hingga musim ini rampung, tetapi manajemen Spurs ingin mengakhirinya lebih cepat dan nama Glasner mencuat sebagai suksesor potensial.

Lahir di Austria 48 tahun silam, dia adalah pelatih Eintracht Frankfurt yang tumbuh sebagai seorang bek saat menghabiskan karier profesionalnya sebagai pemain di liga negaranya. Hanya ada dua tim yang dibelanya selama aktif menjadi pemain: Ried dan LASK. Di kedua klub itu pula dia memulai karier manajerialnya antara 2014 dan 2019.

Profilenya yang cukup menjanjikannya saat menukangi LASK, di mana dia mampu mencatatkan rasio kemenangan hampir 60 persen, mengantarnya sampai ke pintu Bundesliga Jerman dengan Wolfsburg jadi pelabuhan baru dalam karier kepelatihannya pada Juli 2019 sebelum mengambil job sebagai pelatih kepala di Eintracht Frankfurt, di bulan yang sama pada 2021.

BAGAIMANA PRESTASINYA?

Namanya semakin diperhitungkan di belantika sepakbola Eropa ketika musim debutnya bersama Eintracht Frankfurt pada kampanye 2021/22 berakhir cemerlang. Fans mungkin tak lupa bagaimana perjalanan spartan Frankfurt di Liga Europa musim lalu, di mana Glasner menjadi pemimpin 'pemberontakan' Camp Nou dengan 30.000 fans Die Adler berbondong-bondong menginvasi stadion Barcelona itu untuk menyaksikan momen bersejarah timnya menyingkirkan kaliber raksasa Eropa di perempat-final.

Kegeniusan Glasner membawa Frankfurt melaju hingga final dan menaklukkan Rangers dalam pertandingan intens dan panas yang berakhir imbang 1-1 lalu ditentukan via adu penalti yang dimenangkan tim pertama dengan skor 5-4. 13 laga tak terkalahkan selama perhelatan UEL musim lalu, Glasner mempersembahkan gelar historis Eropa bagi Frankfurt untuk pertama kalinya sejak 42 tahun silam. Gelar Liga Europa ini pula merupakan satu-satunya trofi yang pernah diraih Glasner dalam petualangan manajerialnya.

Baca Juga Permainan Game Slot Online

STATISTIK MANAJERIAL

Dari empat tim yang pernah dilatih Glasner, termasuk Frankfurt, juru taktik 48 tahun itu memiliki rasio kemenangan terbaik ketika menangani LASK: 58,39% setelah mengukir 94 kemenangan dan hanya kalah di 35 pertandingan.

Kendati persentase kemenangan Glasner di Frankfurt hanya mencapai 40%, tetapi jumlah kemenangan yang diraihnya masih lebih dominan: meraup 34 kemenangan, seri 26 kali dan tumbang di 25 laga dari 85 pertandingan hingga hari ini.

TAKTIK & FORMASI

Glasner memiliki gaya bermain yang sedikit dari pelatih masa kini menerapkannya. Dia mengedepankan permainan counter-pressing sekaligus counter-attack di saat bersamaan, menutup celah lawan melakukan build-
up.

Dengan menumpuk pemain di lini kedua dalam skema 3-4-2-1, Frankfurt unggul dalam memainkan pressing garis tinggi. Sesaat setelah Barca disingkirkan Frankfrut, Xavi mengakui betul kegeniusan Glasner dengan mengatakan: "Mereka memainkan serangan balik sekaligus pressing tinggi dengan cara yang saya hanya melihatnya ada pada sedikit tim dalam karier saya. Kami tidak bertahan dengan baik dan tak kuasa menghentikan mereka."

Glasner selalu menekankan filosofi ini kepada anak-anak didiknya: "Kami harus befungsi sebagai sebuah tim dan hanya boleh menang bersama. Sungguh penting kita saling mendukung [antar-lini] dan memasang disiplin tingkat tinggi dalam pertahanan."

No comments:

Post a Comment