Friday, December 31, 2021

Maafin Manchester City Ya, Bikin Liga Primer Inggris Jadi Liga Petani


 berita bola - The Cityzens terus konsisten musim ini dan berpeluang unggul jauh dalam perburuan gelar jika Chelsea dan Liverpool kembali memble.

Semua orang tentu menginginkan adanya persaingan ketat di antara tiga tim dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris musim ini, tapi maafkan Manchester City jika hal itu tidak terwujud.

Fans di seluruh dunia jelas sangat senang dengan prospek perjuangan pasukan Pep Guardiola mempertahankan mahkota Inggris mereka musim ini mendapat tantangan besar dari Chelsea dan Liverpool.

Namun, hanya beberapa hari sebelum pergantian tahun, ada perasaan antiklimaks yang memuncak, karena tampaknya City akan berlari sendirian di puncak klasemen.

Kemenangan City 1-0 atas Brentford pada Kamis (30/12) dini hari WIB, menjadikan sang juara bertahan menggenggam sepuluh kemenangan beruntun di Liga Primer, semakin memantapkan posisi mereka untuk bisa meraih gelar keempat dalam lima musim terakhir.

City sekarang unggul delapan poin di pucuk klasemen setelah dua pesaing terdekat mereka, Liverpool dan Chelsea secara mengejutkan tergelincir dalam waktu 24 jam.

Liverpool masih punya tabungan satu pertandingan, namun kekalahan 1-0 mereka dari Leicester City plus hasil imbang mengecewakan Chelsea 1-1 di kandang sendiri lawan Brighton and Hove Albion di pekan yang sama, telah mengubah pertemuan kedua tim pada Minggu (2/1) esok menjadi laga hidup atau mati bagi anak asuh Thomas Tuchel dan Jurgen Klopp.

Siapa pun yang kalah di Stamford Bridge kemungkinan besar akan tersisih dari persaingan. Pep Guardiola bisa saja tidak sependapat, begitu juga dengan para pemainnya, karena masih ada 18 pertandingan tersisa musim ini bagi City termasuk menjamu Chelsea dan Liverpool.

"Terima kasih atas kata-kata manisnya karena kami menang, tapi saya tidak akan memercayai Anda jika Anda mengatakan itu [perburuan gelar] sudah selesai," ujar Guardiola usai mengalahkan Brentford.

"Chelsea dan Liverpool lebih dari luar biasa. Salah satunya adalah juara Eropa dan Liverpool telah menjadi rival utama kami dalam beberapa tahun terakhir."

"Masih ada 54 poin untuk dikejar dan setiap pertandingan, kami hanya memikirkan pertandingan berikutnya yang kami miliki."

"Sayangnya, kami harus kembali ke London pada hari Sabtu [untuk menghadapi Arsenal] dan bermain pada pukul 12:30, jadi mari pergi ke sana dengan niat baik."

Keraguan itu ada, wajar, karena dalam dua pertandingan terakhir City menunjukkan sisi rapuh di pertahanan mereka, meski pun mereka masih mampu memenangkan permainan.

Pada akhir pekan kemarin, mereka entah bagaimana kebobolan tiga kali dalam 10 menit di kandang oleh Leicester sebelum akhirnya menyegel kemenangan 6-3.

Dan melawan Brentford, yang mengalami krisis akibat badai cedera dan Covid-19, bisa menyebabkan lebih banyak masalah bagi City.

Tetapi masalahnya, baik Liverpool mau pun Chelsea tidak mampu menandingi konsistensi luar biasa yang ditunjukkan City, sehingga membuat mereka menjadi yang terdepat dan kandidat juara yang menakutkan.

Brentford menunjukkan semangat dan energi yang dibutuhkan untuk menyulitkan City dan itu membuat The Cityzens sadar bahwa kemenangan adalah hal yang utama sehingga mereka cukup puas dengan keunggulan tipis.

Tapi yang pasti, City masih tetap bermain seperti biasanya, menguasai bola dan bisa saja menang dengan skor lebih besar andai gol Aymeric Laporte tidak dianulir oleh VAR karena off-side.

Saat Chelsea kesulitan mengembangkan permainan dan gagal meraup hasil sempurna lawan Brighton, Fernandinho, Bernardo Silva dan Kevin De Bruyne mendominasi lini tengah lawan Brentford dengan 76 persen penguasaan bola.

Memang, City tidak terlalu banyak menciptakan peluang bersih setelah adanya penyelesaian apik Phil Foden di pertengahan babak pertama, selain ada satu golnya yang dianulir dan juga ada kans De Bruyne yang membentur mistar.

Hanya saja, satu gol terbukti menjadi hal yang lebih dari cukup bagi tim yang baru kebobolan 12 kali sepanjang musim ini.

Brentford memang melawan dengan sengit, terutama dalam 15 menit pertama yang hampir saja bisa ditandai dengan gol ketika tendangan voli Yoane Wissa melewati Ederson sebelum disapu oleh Joao Cancelo tepat di garis gawang.

Namun, kurang dari tiga menit kemudian, City unggul dan ketajaman mereka di muka gawang itulah yang membedakan mereka dari para pesaing gelar juara.

Gol kemenangan mereka datang dari skema sederhana, mulai dari Cancelo yang menarik bola kembali ke De Bruyne, sebelum sang gelandnag melepaskan umpan silang yang secara klinis dieksekusi oleh Foden dari jarak dekat.

Mudah untuk memprediksi apa yang akan terjadi tetapi hampir mustahil untuk dihentikan. Dan sekarang ada perasaan serupa yang tak terhindarkan tentang perburuan trofi Liga Primer.

Saat Liverpool dan Chelsea masing-masing mendominasi permainan tapi gagal meraih kemenangan atas Leicester dan Brighton, Guardiola mampu mempertahankan konsistensi City yang tak ubahnya seperti mesin yang dirancang untuk menang.

Sekarang tergantung pada Liverpool dan Chelsea, yang akan saling berhadapan pada akhir pekan ini, untuk mengubah nasib mereka sendiri. Jika kembali terpeleset dan City terus mempertahankan tren positif mereka, bukan tidak mungkin pasukan Guardiola sekali lagi akan merebut titel juara dan semakin menguatkan anggapan bahwa Liga Primer kini tak ubahnya sebagai liga petani.

Thursday, December 30, 2021

Unik, Kiper Arsenal Aaron Ramsdale 'Disawer' Fans Leeds United Sampai Dapat Ratusan Ribu Rupiah


 berita bola - Kiper Arsenal itu mendapatkan rezeki nomplok dari fans lawan saat bertamu ke Elland Road

Pekerjaan kiper Arsenal Aaron Ramsdale tak terlalu berat saat The Gunners menumbangkan Leeds United 4-1, 19 Desember lalu di Elland Road, dan malah 'disawer' oleh fans lawannya hingga mendapatkan ratusan ribu rupiah.

Kiper 23 tahun itu memang kebobolan sebiji gol lewat penalti Raphinha, tetapi ia lebih sering menganggur karena brace paruh pertama Gabriel Martinelli mengantarkan Arsenal menang dengan nyaman.

Alih-alih jatuh bangun menghalau sepakan lawan, Ramsdale malah sibuk 'disawer', alias dilempari koin logam hingga mendapatkan £17 atau sekitar Rp320.000.

Lewat Fozcast, podcast kiper Watford Ben Foster, Ramsdale mengungkapkan bahwa penyiar stadion meminta fans Leeds untuk tak mengganggunya.

"Entah apakah mereka bermaksud serius atau sengaja memprovokasi," ujar Ramsdale.

Namun, fans The Whites baru berulah begitu Martinelli membuka keunggulan Arsenal.

"Setelah [gol] pertama terjadi, mereka melempari botol dan barang-barang lain... ada beberapa korek api, dan saya menyingkirkannya ke pinggir lapangan."

"Tahu-tahu, uang mulai berdatangan..."

"Saya melihat-lihat dan ada koin £2 [sekitar Rp39.000] - kalau sampai £2 ya saya ambil."

"Lalu ada beberapa koin £1 dan 50p [setengah pound sterling], saya pun mengumpulkannya dan menaruhnya di sebelah handuk saya, saat turun minum saya membungkusnya dengan handuk saya dan menaruhnya di ruang ganti."

"Babak kedua dimulai, koin kembali bertebangan, bahkan ada rokok elektrik juga tepat sebelum tendangan penalti," imbuh Ramsdale.

"Saya sampai bilang ke [gelandang Leeds] Kalvin Phillips, berkata: 'Fans Anda pasti kaya-kaya'. Saya sampai mendapatkan £17 dari koin yang berserakan di lapangan."

"Padahal saya melewatkan beberapa - tak semua bisa saya kumpulkan - saya sampai mendapatkan sekitar £17."

Dibeli dari Sheffield United dengan mahar £24 juta, kepiawaian Ramsdale sempat diragukan.

Namun kiper Inggris itu berhasil merebut posisi Bernd Leno dan hati suporter Arsenal dengan tampil memukau sepanjang musim ini, seiring langkah Arsenal merangkak ke empat besar Liga Primer Inggris dalam 19 pertandingan.

Wednesday, December 29, 2021

Mohamed Salah Gagal Penalti, Liverpool Kalah Di Markas Leicester City


 berita bola - Kekalahan ini membuat The Reds tertinggal jauh dari Manchester City selaku pemuncak klasemen.

Hasil minor diraih Liverpool dalam lawatannya ke markas Leicester City setelah menelan kekalahan tipis 1-0 dari tuan rumah di pekan ke-19 Liga Primer Inggris, Rabu (29/12) dini hari WIB tadi.

Ini merupakan pertemuan lainnya dari kedua tim setelah bentrok di babak perempat-final Piala Liga pada 23 Desember kemarin, dengan Liverpool waktu itu keluar sebagai pemenang lewat drama adu penalti.

Liverpool sebagai tim yang difavoritkan punya catatan buruk dari lawatan terakhirnya melawan Leicester di Liga Primer, mengingat mereka menelan kekalahan 3-1 pada Februari 2021 lalu.

Di partai ini, mereka juga harus mewaspadai penyerang veteran Jamie Vardy, yang berhasil mengemas delapan gol ke gawang The Reds selama bertemu di kompetisi kasta tertinggi Inggris.

Meski begitu, tim tamu arahan Jurgen Klopp punya kesempatan memimpin di pertandingan semalam melalui penalti Mohamed Salah pada menit ke-15, tapi sepakan bintang Mesir itu bisa diamankan kiper Kasper Schmeichel selagi bola rebound yang ia tanduk belum berbuah hasil.

Opta mencatat itu sebagai kegagalan penalti kedua Salah selama berkarier di Liga Primer, dan yang pertama sejak Oktober 2017 melawan Huddersfield Town. Sebelum ini mantan pemain Chelsea itu mampu menjaringkan 15 gol dari sepakan 12 pas.

Terlepas berbagai upaya yang mereka lakukan, gawang Schmeichel tetap perawan di babak pertama sebagaimana kedua tim harus puas bermain imbang tanpa gol memasuki jeda.

Di paruh kedua, manajer Leicester Brendan Rodgers melakukan pergantian penting dengan memasukkan winger lincah Ademola Lookman untuk menggantikan Hamza Choudhury di menit ke-56.

Hasilnya langsung terasa tiga menit kemudian ketika Lookman memperdaya Alisson setelah memaksimalkan assist gelandang Kiernan Dewsbury-Hall.

Dengan itu, Liverpool telah kebobolan gol pembuka di tiga laga terakhirnya di Liga Primer, menjadi yang pertama sejak November 2019.

Adapun setelah tertinggal, tim tamu yang mengincar gol penyama melakukan serangan bertubi-tubi ke arah gawang Leicester, namun semua upaya itu bisa dimentahkan oleh Schmeichel yang berdiri kokoh di bawah mistar.

Hingga wasit Michael Oliver meniupkan peluit panjang, Liverpool gagal mengejar ketertinggalan dan terpaksa menelan kekalahan keduanya di Liga Primer musim ini – sebuah hasil yang membuat mereka tertinggal enam poin dari Manchester City selaku pemuncak klasemen.

Sementara itu, kemenangan mengatrol The Foxes ke urutan sembilan dengan raihan 25 poin dari 18 pertandingan yang telah dimainkan.

Tuesday, December 28, 2021

Waduh! Tinggal Selangkah Lagi, Transfer Ferran Torres Dari Man City Ke Barcelona Tersandung Masalah


 berita bola - Winger Spanyol itu menjalani tes medis dengan sukses di Barcelona, tetapi belum bisa diresmikan

Transfer Ferran Torres dari Manchester City ke Barcelona seharga €55 juta harus tertunda gara-gara permasalahan birokrasi, GOAL dapat mengonfirmasinya.

Barcelona sepakat untuk membeli Torres pekan lalu, dan sang pemain telah menjalani pemeriksaan medis dengan sukses di kompleks latihan Barca, Senin (27/12) waktu setempat.

Torres diprediksi bakal meneken kontrak lima tahun di Camp Nou, tetapi kesepakatan ini masih belum bisa diresmikan.

Apa yang terjadi?

Barcelona berencana memperkenalkan Torres, Selasa (28/12) waktu setempat, dengan kesepakatan final dengan Man City bisa mencapai €65 juta termasuk bonus.

Blaugrana berharap bisa mengumumkan transfer pemain 21 tahun itu sebelum mempresentasikannya, tetapi GOAL memahami bahwa mereka dan City belum saling mengirimkan dokumen yang diperlukan.

Barca menepis spekulasi bahwa penundaan transfer Torres diakibatkan Financial Fair Play, dengan mereka masih melewati batasan gaji LaLiga hingga detik ini.

Mereka tetap berharap bisa mendaftarkan Torres sebelum esok hari tiba.
Mengapa Barca mengincar Torres?

Bos Barca, Xavi, ingin menambah kedalaman juru serangnya demi memperbaiki kesempatan mereka finis empat besar di LaLiga dan memenangkan trofi di paruh kedua musim ini.

Dengan Ousmane Dembele masih kesulitan untuk bugar dan pemain anyar mereka, Memphis Depay, tak memenuhi ekspektasi, Torres bisa menjaga stabilitas ujung tombal Barcelona.

Sebelumnya Torres sudah punya pengalaman di LaLiga saat membela Valencia selama tiga tahun, dan membuktikan bahwa ia bisa tampil di level tertinggi bersama City di Liga Primer Inggris dan Liga Champions Eropa.

Monday, December 27, 2021

Curhatan Kiper Man United David De Gea: Latihan Sama Ralf Rangnick Bikin Ngos-Ngosan!


 berita bola - De Gea mengisahkan seperti apa kehidupan MU di bawah sang pelatih anyar

David de Gea buka-bukaan soal rasanya dilatih manajer baru Manchester United, Ralf Rangnick. Ia mengaku menikmati sesi latihan pria Jerman itu meski berintensitas tinggi.

Sejak menggantikan Ole Gunnar Solskjaer bulan lalu, Rangnick baru menangani dua laga Liga Primer Inggris karena penundaan laga akibat Covid-19.

Namun ia menyapu bersih keduanya, dengan mengalahkan Crystal Palace dan Norwich City 1-0.

Berbicara kepada laman resmi Manchester United, De Gea bercerita rasanya dilatih Rangnick: "Tentu saja kami berlatih sangat keras."

"Rasanya intens sekali. Setiap sesi latiha, setiap momen bersama [Rangnick] sungguh intens."

"Anda harus selalu memberikan 100 persen di latihan dan di pertandingan."

"Mari kita lihat, ini baru permulaan, baru beberapa pekan, kita lihat saja nanti ke depannya."

"Tim ini berlatih dengan energi, dengan kecepatan, dan kini kami harus menunjukkan [hasilnya] di laga-laga akbar."

Dengan dua kemenangan dan dua nirbobol di EPL di bawah Rangnick, De Gea menyoroti pentingnya kestabilan pertahanan.

"Menurut saya, hal terpenting bagi kami adalah mendapatkan clean sheet," imbuh sang kiper.

"Jika kami kebobolan lebih sedikit, maka kami punya pemain top di lini depan yang akan mencetak gol dan memenangkan laga."

Man United akan menghadapi Newcastle United di partai Boxing Day, Selasa (28/12) dini hari WIB.

Kemenangan akan membawa mereka menempel Arsenal yang duduk di peringkat keempat.

Pasukan Rangnick saat ini terpaut lima poin dari The Gunners, tetapi masih menyimpan dua pertandingan karena penundaan akibat Covid-19.

Sunday, December 26, 2021

Tiga Youngster Bundesliga Jadi Incaran Ralf Rangnick Untuk Manchester United


 beli bola - Rangnick menjadikan Netz, Martel, dan Bella-Kotchap sebagai target transfer untuk Manchester United.

Manajer interim Ralf Rangnick dikabarkan telah mengidentifikasi tiga youngster Bundesliga Jerman yang menjadi target transfer untuk Manchester United.

The Red Devils tampaknya membutuhkan amunisi baru dengan kekuatan pemain-pemain muda untuk mengembalikan kejayaan klub.

Saat ini, United berada di peringkat keenam di klasemen sementara Liga Primer Inggris dengan perolehan 27 poin dari 16 pertandingan, terpaut lima angka dengan posisi keempat yang dihuni Arsenal, yang sudah memainkan 18 laga.

Dilansir The Sun, Rangnick ingin mendatangkan Luca Netz, Eric Martel, dan Armel Bella-Kotchap ke Old Trafford.

Netz bergabung ke Borussia Monchengladbach pada Agustus lalu setelah hanya tampil 15 kali untuk Hertha Berlin. Kontraknya bersama Gladbach akan berakhir pada 30 Juni 2026.

Pemain berusia 18 tahun itu mencatatkan 12 penampilan di ajang Bundesliga musim ini dengan waktu bermain 579 menit dan membuat satu assist.

Sementara itu, Martel merupakan pemain pinjaman di Austria Vieanna dari Leipzig. Pemain berusia 19 tahun itu adalah seorang gelandang bertahan yang juga bisa beroperasi sebagai bek tengah.

Martel tampil 18 kali di Bundesliga musim ini dengan waktu bermain 1.585 menit, dengan dia mencetak satu gol dan membuat dua assist.

Bella-Kotchap, bek tengah kelahiran Paris, memainkan peran besar dalam promosi Bochum ke Bundesliga pada musim lalu.

Pemain berusia 20 tahun itu mencatatkan delapan penampilan di Bundesliga musim ini dengan waktu bermain 533 menit.

Saturday, December 25, 2021

Gianluigi Buffon: Kesatuan Tim Juventus Rusak Gara-Gara Cristiano Ronaldo


 berita bola - Buffon menyebut Juventus kehilangan DNA sebagai sebuah tim dengan keberadaan Ronaldo.

Gianluigi Buffon yakin kedatangan Cristiano Ronaldo di Juventus pada akhirnya terbukti merusak kesatuan tim dan prospek Bianconeri, terutama di Liga Champions.

Buffon, yang kembali ke Parma dan bermain di kompetisi Serie B pada musim ini, belum memutuskan pensiun karena ia berusaha membawa klub promosi ke Serie A Italia.

Buffon pernah bermain bareng Ronaldo selama dua musim sebelum keduanya sama-sama meninggalkan Turin, dengan bintang asal Portugal itu kembali ke Manchester United.

Buffon menceritakan tentang situasinya di Stadio Tardini dan prospek masa depannya di Meksiko dan Amerika Serikat.

Kiper berusia 43 tahun itu juga berkomentar tentang pengaruh Ronaldo terhadap Juventus, terutama setelah sang striker kembali ke Old Trafford.

"Juventus memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Champions pada tahun pertama dia tiba, yang merupakan tahun saya berada di Paris Saint-Germain, dan saya tidak mengetahui apa yang terjadi," ujar Buffon kepada TUDN.com.

"Ketika saya kembali, saya bekerja bareng CR7 selama dua tahun dan kami melakukannya dengan bagus bersama-sama, tapi saya pikir Juventus kehilangan DNA sebagai sebuah tim."

"Kami mencapai final Liga Champions pada 2017 karena kami adalah tim yang penuh pengalaman, tapi di atas semua itu, kami adalah satu kesatuan dan ada persaingan untuk tempat di grup yang sangat kuat. Kami kehilangan itu dengan adanya Ronaldo."

Meski sudah hengkang, Ronaldo tercatat masih menjadi pencetak gol terbanyak Juventus sepanjang 2021 dengan torehan 20 gol di berbagai ajang kompetisi.

Thursday, December 23, 2021

Skenario Ralf Rangnick Beri Nomor Punggung Dambaan Manchester United Untuk Erling Haaland


 berita bola - Ralf Rangnick siap menjadikan Manchester United "surga" bagi Erling Haaland.

Manchester United bak ketiban durian seandainya Erling Haaland mewujudkan transfer impian ke Theatre of Dreams. Namun, manajer interim Ralf Rangnick disebut-sebut bisa menjadi otak di balik keberhasilan klub mengangkut "properti panas" milik Borussia Dortmund itu.

Desas-desusnya, penyerang internasional Norwegia itu berpotensi besar angkat kaki dari Signal Iduna Park di bursa transfer musim panas mendatang. Beberapa klub elite dihubungkan dengan namanya.

Agen Haaland sendiri, Mino Raiola, sudah beberapa kali mengutarakan secara terbuka bahwa peluang kliennya hijrah dari Dortmund cukup terbuka lebar.

Terang-terangan, sang agen flamboyan sempat mengklaim jika Haaland menjadi incaran klub-klub raksasa Benua Biru macam Bayern Munich, Barcelona, Real Madrid dan Manchester City.

Pada intinya, Raiola bisa menyimpulkan, destinasi Haaland selanjutnya adalah klub-klub yang konsisten bersaing di jalur juara setiap musimnya.

"City sudah lima kali menjuarai liga dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak dari pencapaian Man United," kata Raiola suatu waktu.

Dia kemudian mengklarifikasi komentarnya bahwa salah satu dari "15 klub top Eropa" akan sangat tertarik untuk mengangkut Haaland, meskipun dia sekali lagi tidak menyebutkan nama United.

Sudah jadi rahasia umum, hubungan Raiola dengan kubu Old Trafford cukup menegang gara-gara masa depan Paul Pogba, klien lainnya sang agen yang kemungkinan besar akan angkat kaki di pengujung musim dengan status bebas transfer.

Akan tetapi, terlepas dari itu, patut dicermati petinggi Man United Ed Woodward, yang disebut-sebut tengah frustrasi dengan kondisi klub dan mungkin saja bakal menanggalkan posisinya dalam waktu dekat.

Sementara, jika skenario di atas terjadi, klub akan berharap banyak pada Rangnick, yang saat ini menduduki posisi manajer interim tetapi akan beralih ke jabatan konsultan di pengujung musim 2021/22. Harapannya, dia bisa memuluskan segala prahara yang ada di internal Man United dan membantu klub menggaet striker paling fenomenal saat ini, Haaland.

Beberapa laporan di Manchester, sebagaimana dikutip Manchester Evening News, menyebut bahwa Rangnick siap menjadikan Old Trafford sebagai "surga" bagi Haaland.

Seandainya Haaland benar-benar mewujudkan transfer impian dengan merapat ke Manchester, dia sudah disiapkan untuk mengenakan nomor punggung dambaan setiap pesepakbola.

Sejarah seragam yang dikenakan Anthony Martial saat ini penuh dengan lika-liku, ketika dia pertama kali mengenakan No.9, saat klub memboyong mantan penyerang AS Monaco tersebut 2015 silam.

Setahun kemudian, dia "dipaksa" menyerahkan seragam dambaan itu kepada Zlatan Ibrahimovic, lalu Martial beralih ke No.11. Namun setelah Ibrahimovic dan striker penerus Romelu Lukaku pergi, pada 2019 seragam No.9 kembali tersedia. Jadi, Martial kembali mengambilnya.

Namun, Martial pun diyakini akan segera menyusul Ibrahimovic dan Lukaku untuk meninggalkan Old Trafford.

Martial dirumorkan dalam waktu dekat bakal menanggalkan seragam Man United, entah Januari atau pengujung musim. Rangnick telah membuat keputusan bahwa Martial tidak akan memiliki masa depan di dalam rencananya.

Agen striker Prancis itu sempat curhat di Sky Sport dengan menyatakan: "Anthony berharap meninggalkan klub ini Januari."

"Dia hanya perlu bermain. Dia tidak ingin bertahan pada Januari dan saya akan bicara dengan klub segera," jelasnya.

Sevilla berada di antara klub-klub ambisius Eropa yang menginginkan jasa Martial. Fans Man United akan menyambut suka cita kepergian Martial dengan harapan mendapatkan pengganti dengan kualitas super: Haaland.

Dan rasanya, siapapun fans Man United tanpa sedikit pun keraguan akan mendukung 100 persen Rangnick memberi seragam keramat No.9 kepada Haaland.

Wednesday, December 22, 2021

Bukan Cuma Juventus, Inter Milan Juga Diduga Palsukan Laporan Keuangan


 berita bola - Nerazzurri mengikuti jejak Bianconeri menjadi klub yang diselidiki pihak berwenang terkait potensi penyimpangan keuangan.

Inter Milan tengah diselidiki terkait dengan kasus dugaan pemalsuan laporan keuangan yang sedang marak di sepakbola Italia belakangan ini.

Kantor Kejaksaan Umum Milan, atas perintah wakil jaksa Giovanni Polizzi, telah membuka penyelidikan atas pembukuan Nerazzurri, Selasa (21/12).

Langkah tersebut dilakukan setelah ada laporan yang dikirim oleh Guardia di Finanza (lembaga hukum di Italia yang mengurus kasus kejahatan keuangan) cabang kota Milan, yang menyatakan bahwa ada kejanggalan dalam laporan keuangan Inter.

Seperti dilansir Corriere della Sera, Guardia di Finanza mengunjungi markas Inter dan Lega Serie A selaku operator kompetisi hari ini untuk memperoleh dokumentasi atas semua capital gain alias keuntungan investasi yang dibukukan dalam laporan keuangan antara 2017 dan 2019.

Investigasinya difokuskan pada beberapa masalah dalam laporan keuangan terkait dengan pembelian dan penjualan pemain yang nilainya mungkin telah digelembungkan guna menyeimbangkan pembukuan klub.

Rival sekota mereka, AC Milan juga diselidiki secara singkat, namun sejauh ini belum ada kejanggalan yang ditemukan dalam proses pemeriksaan pertama.

Inter bukan klub pertama yang harus digeledah oleh pihak berwajib di sana soal kasus pemalsuan laporan keuangan karena pada akhir November kemarin, saingan mereka, Juventus juga diinvestigasi dengan dugaan yang sama.

Belum ada pernyataan resmi dari pihak Inter untuk merespons proses penyelidikan tersebut.

Tuesday, December 21, 2021

Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti Lihat Badai Cedera Sebagai Hal Positif, Kenapa?


 berita bola - Meski ada pemain yang pulih dari cedera, Los Blancos harus mengalami permasalahan Covid-19 di dalam skuad mereka.

Badai cedera yang awalnya menimpa Real Madrid kini harus bergeser, dengan beberapa pemain mereka dinyatakan positif Covid-19.

Namun manajer Carlo Ancelotti tidak terlalu khawatir dengan keadaan tersebut dan mengklaim bahwa itu seharusnya bisa menjadi kesempatan emas bagi para pemain yang belum mendapatkan menit bermain yang banyak untuk unjuk gigi.

Los Blancos akan bertandang ke markas Athletic Bilbao, Kamis (23/12) dini hari WIB, dengan tuan rumah juga akan kehilangan beberapa pilar andalannya karena Covid-19.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sangat menghibur dan sulit, di San Mames, tempat di mana para penggemar menciptakan suasana yang saya sukai," kata Ancelotti dilansir dari laman resmi klub.

"Kami memiliki beberapa pemain yang hilang, tetapi ini bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan kualitas seluruh pasukan yang saya punya. Kami akan mempersiapkan pertandingan dengan baik dan berusaha meraih kemenangan, seperti biasa."

"Kami mengeluarkan Casemiro dan [Luka] Modric, ini adalah kesempatan bagi pemain seperti [Eduardo] Camavinga, yang tidak banyak bermain belakangan ini."

"Kami sedang mempertimbangkan dia untuk hari ini dan untuk masa depan, seperti [Federico] Valverde. Saya tidak tahu apakah saya akan mengubah sistem karena kami telah banyak meraih hasil positif baru-baru ini."

Selain itu, Don Carlo juga mengungkapkan bahwa cara untuk memenangkan sebuah pertandingan tidak bisa bergantung pada satu faktor, karena banyak hal bisa terjadi di dalam lapangan.

Meski timnya menguasai jalannya pertandingan, melakukan banyak sekali tendangan, tetapi jika tak mampu mencetak gol, maka mereka tidak dapat memenangkan pertandingan.

"Salah satu pelatih saya pernah mengatakan bahwa ketika Anda menguasai bola, Anda tidak kebobolan gol dan Anda memiliki lebih banyak peluang untuk menang," jelasnya.

"Tetapi Anda tidak menang hanya dengan penguasaan bola saja, Anda harus efektif dengan itu, Anda membutuhkan kualitas dan kemampuan untuk bergerak ketika ruang tertutup."

"Kami memiliki banyak tembakan ke gawang, tetapi kami kurang berkualitas, tapi itu memang bisa terjadi."

"Dua pekan yang lalu melawan Athletic kami melihat bahwa mereka memainkan sepakbola langsung dan agresif, jadi itu akan berbeda dengan pertandingan melawan Cadiz. Kami harus mengimbangi energi Athletic."

4-4-2 atau 4-3-3, Ancelotti?

Eks manajer Bayern Munich tersebut saat ini sedang galau apakah dia akan mengubah formasi 4-3-3-nya yang telah membawa mereka memuncaki klasemen LaLiga dan membawa mereka melaju ke babak 16 besar Liga Champions itu.

Yang menjadi persoalan bagi Ancelotti adalah tidak adanya sayap kanan murni yang tersedia sampai saat ini, dengan Gareth Bale, Rodrygo Goes dan Marco Asensio semuanya dinyatakan terjangkit Covid-19, sementara Lucas Vazquez mengisi peran Dani Carvajal - yang juga positif Covid-19 - di posisi bek kanan.

Di pertandingan melawan Cadiz, Don Carlo memutuskan untuk memainkan Eden Hazard sebagai sayap kanan, namun dia menilai bahwa pemain internasional Belgia tersebut tidak cocok untuk bermain di posisi tersebut.

"Dia [Hazard] bukan pemain sayap yang bermain melebar seperti Vinicius [Junior], dia suka bermain di belakang striker. [Tapi melawan Cadiz] Dia bermain di kanan. Saya ingin dia nyaman saat bermain".

"Tidak memiliki seorang winger berarti bahwa 4-4-2 bisa lebih baik, tetapi saya harus menunggu sampai malam ini untuk memutuskan."

Monday, December 20, 2021

Xavi: Barcelona Kejauhan Contoh Bayern Munich, Belajar Dari Sevilla Saja!


 berita bola - Sang juru taktik Blaugrana menyukai kinerja manajemen Sevilla yang mampu membentuk tim solid hingga jadi penantang gelar juara.

Pelatih Barcelona, Xavi mengatakan bahwa lawan yang mereka hadapi dalam lanjutan La Liga, Rabu (22/12), Sevilla adalah klub yang patut mereka contoh.

Sevilla yang berada di posisi kedua menatap pertandingan tersebut dengan keunggulan 10 poin atas Barca di papan klasemen dan bisa menipiskan ketertinggalan dengan Real Madrid di puncak menjadi tiga poin dengan raihan kemenangan.

"Ini kesempatan lain untuk mengambil poin dari rival langsung, tapi itu tidak akan mudah," kata Xavi pada konferensi pers, Senin (20/12).

"Kami cenderung mencontoh klub luar negeri seperti Bayern Munich, tapi apa yang telah dilakukan Sevilla dalam beberapa tahun terakhir sebenarnya bisa menjadi pelajaran bagi kami."

"[Julen] Lopetegui adalah salah satu pelatih terbaik, Monchi, di departemen pencari bakat, adalah salah satu yang terbaik di bidangnya."

"Mengalahkan Sevilla akan menjadi dorongan besar, tetapi itu akan sulit karena mereka adalah tim yang hebat dan mereka dalam performa yang bagus."

Bagi Barca, yang berada di urutan ketujuh, tiga poin akan membawa mereka ke empat besar untuk pertama kalinya sejak akhir Agustus.

"Ini peluang besar untuk masuk ke zona Liga Champions," imbuh Xavi. "Kami mendapat 10 poin dari 15 pertandingan terakhir di La Liga, jadi itu tidak buruk."

"Kami masih 16 poin di belakang [pimpinan klasemen, Madrid], yang merupakan perbedaan besar, tetapi jalan masih panjang dan kami tidak mengesampingkan apa pun."

Sunday, December 19, 2021

Lebih Produktif Ketimbang Mbappe, Messi, & Salah Sepanjang 2021: Bagaimana Vlahovic Jadi Target Transfer No.1 Di Januari


 berita bola - Hanya Lewandowski yang cetak gol lebih banyak dari Vlahovic pada 2021. Nama terakhir pun tinggal tunggu waktu untuk hengkang ke klub elite Eropa.

Tahun lalu, Dusan Vlahovic mengalami krisis kepercayaan diri. Tapi kini, bomber asal Serbia itu adalah salah satu pemain yang paling didambakan di dunia sepakbola.

Apa alasan untuk perubahan keberuntungan dengan eskalasi yang begitu cepat dan dramatis tersebut? Ya, sebuah penalti.

Pada 16 Desember 2020, Fiorentina menjamu Sassuolo di Stadio Artemio Franchi. Saat itu, Vlahovic dipercaya sebagai starter meski sebelumnya baru mencetak satu gol dalam 10 penampilan di Serie A.

Pemuda yang pernah mengkalim dirinya sebagai "Ibrahimovic-nya Beograd“ itu diliputi keraguan. Namun, ketika ia mengonversi penalti pada menit ke-35, segalanya berubah.

“Gol [penalti] itu seperti menghirup udara segar. Seperti memberi saya kehidupan baru,” ucap Vlahovic.

"Sejak saat itu, semuanya menjadi lebih mudah,” tambahnya.

Apa yang diungkapkan Vlahovic memang tidak berlebihan.

Sepakan penalti itu benar-benar jadi titik balik krusial dalam karier muda Vlahovic. Bomber berusia 20 tahun itu menutup tahun lalu dengan mencetak gol dalam tiga pertandingan berentet, termasuk penyelesaian bagus dalam kemenangan 3-0 di markas Juventus.

Namun, pada 2021, Vlahovic sudah berada di level yang sama sekali berbeda.

Tidak ada yang menyebut nama Vlahovic pada penghargaan Ballon d'Or baru-baru ini. Tidak ada tempat juga baginya dalam daftar 23 kandidat FIFA FIFPro World XI alias skuad terbaik di dunia.

Namun tetap saja tidak dapat disangkal bahwa Vlahovic telah menjadi salah satu bintang pada 2021.

Sang pemain telah mencetak 32 gol di Serie A di sepanjang tahun. Dari lima liga papan atas Eropa, hanya Robert Lewandowski (42) yang mencetak lebih banyak.

Apa yang Vlahovic lakukan pada usia 21 tahun benar-benar bersejarah. Hanya satu pemain yang mencetak lebih banyak gol Serie A dalam satu tahun kalender dalam 60 tahun terakhir: Cristiano Ronaldo.

Mantan striker Juventus itu menorehkan 33 pada 2020, tapi Vlahovic masih punya dua laga lagi untuk melampaui rekor sang megabintang.

Entah bakal mampu dipecahkan atau tidak, Vlahovic tetap akan menjadi properti terpanas pada bursa transfer Januari mendatang.

Tentu, Fiorentina ogah kehilangan seorang capocannoniere Serie A di pertengahan musim.

La Viola tampil fantastis di bawah arahan Vincenzo Italiano, yang tiba dari Spezia pada musim panas lalu. Kini, klub asal Firenze tersebut mulai nyaman berkutat di klasemen zona Eropa.

Kompetisi Eropa adalah target yang sah, tapi hanya jika Vlahovic bertahan, dan itu sama sekali tidak pasti.

Kontrak Vlahovic di Fiorentina kelar pada Juni 2023 dan ia sama sekali tidak berniat menandatangani perpanjangan.

Pihak Fiorentina sadar bahwa mereka hanya mampu menawarkan Vlahovic angka yang tidak tinggi dan tidak berniat membangkrutkan klub hanya untuk mempertahankan sang pemain.

"Kami membuat proposal kami dan itu tidak akan berubah," ucap direktur Fiorentina, Joe Barone, kepada Mediaset.

"Baik Dusan dan agennya tidak menerima penawaran kami itu.”

“Sesorang patut mendapat pengakuan untuk apa yang mereka berikan. Proposal kami terus meningkat dan meningkat, tapi, pada titik tertentu, kami harus menetapkan batas.”

“Klub ini dulunya memiliki pendapatan €90 juta dan sekarang, setelah Covid-19 dan berbagai masalah lainnya, jumlahnya sekitar hanyam sekitar €72 juta, jadi kami harus memperhitungkannya.”

“Ada batasan, harus ada rasa hormat untuk grup dan ada area di mana Fiorentina tidak bisa mengubahnya,” tambahnya.

Untuk alasan yang sama pula, La Viola juga rela melepas Vlahovic.

Seperti yang diungkapkan Romeo Agresti dari GOAL pada bulan lalu, Fiorentina telah memasang label harga €80m untuk Vlahovic dan optimistis bahwa mereka bisa mendapatkan lebih dari itu, mengingat banyak klub dari Liga Primer yang tertarik.

Arsenal dan Tottenham Hotspur sama-sama terpincut, sementara Newcastle kini dilaporkan bersedia membayar hingga €100 juta! Lalu di Serie A, ada Juventus, yang sangat ingin mengontrak bomber bertinggi 190 cm itu tapi sangat kekurangan uang.

Sangat mudah untuk memahami mengapa Vlahovic diminati. Ia adalah pemain dalam definisi sensasional dan ada ruang lingkup yang sangat besar untuk berkembang lebih jauh.

Vlahovic pasti bertekad untuk mencapai itu semua. Ia bukan pemain muda dengan sikap buruk atau etos kerja buruk. Franck Ribery yang bilang.

Selama winger veteran asal Prancis itu membela Fiorentina, Vlahovic disebut akan datang dua jam lebih awal untuk berlatih. Dedikasi dan komitmen untuk perbaikan diri memiliki efek yang terasa pada si striker.

“Ribery telah melakukan itu lebih dulu,” kata Vlahovic kepada Corriere dello Sport.

“Seorang pria yang hampir berusia 38 tahun dan telah memenangkan segala sesuatu yang mungkin bisa dimenangkan oleh seorang pemain, bagaimana tidak, sebagai seorang pria muda yang masih harus membuktikan dirinya?”

"Jadi, pergi dan pantau dia, atau tetap di tempat tidur. Itu adalah kemewahan yang tidak bisa saya biarkan sendiri,” tambahnya.

Pasangan itu akhirnya menjadi dekat, dengan Vlahovic mengungkapkan bahwa dia dan "kakak laki-lakinya" itu akan menghabiskan berjam-jam berbicara bersama, dan bukan hanya tentang sepakbola.

"Sejak awal, dia memberi saya begitu banyak saran praktis di lapangan, tetapi dia juga membantu saya," tutur Vlaho.

"Ketika mental saya menurun, dia berbicara kepada saya, mengatakan kepada saya untuk tidak menyerah. Begitulah cara saya belajar apa artinya menjadi juara, baik di lapangan maupun dalam hidup,” imbuhnya.

Vlahovic telah dituduh sombong tetapi menegaskan bahwa dia hanya arogan di lapangan, cukup beralasan dengan alasan bahwa kepercayaan diri adalah kunci untuk seorang striker.

Sang striker mengakui dalam sebuah wawancara dengan DAZN bahwa, di luar lapangan, dia sedikit gila.

“Tetapi tidak dalam arti yang buruk. Saya selalu berteriak, bercanda dan tertawa,” ujar Vlahovic.

Meski begitu, Vlahovic menganggap perkembangan permainan adalah hal yang sangat serius, dan ia juga mempelajari striker lain, termasuk Erling Haaland.

Vlaho menggambarkan bomber asal Norwegia itu sebagai “robot pencetak gol” tapi dengan mengatakan bahwa bintang Borussia Dortmund itu “tentu saja lebih cepat”. Tidak banyak perbedaan di antara mereka dalam aspek lain.

Perpaduan antara kerendahan hati dan rasa percaya diri terlihat jelas dalam segala hal yang dia lakukan.

Saat Fiorentina menjamu AC Milan musim lalu, mantan pemain ajaib Partizan–yang masuk dalam daftar GOAL 2017 NXGN–menunggu di luar ruang ganti tim tamu demi idolanya, Zlatan Ibrahimovic.

Bomber asal Swedia itu memberikan jersey-nya kepada Vlahovic, menandatanganinya, dan keduanya berfoto bersama. Sekali lagi dia diminta: "Jangan menyerah."

Ketika kedua tim mereka bertemu lagi di Florence pada November lalu, Vlahovic memutuskan untuk meninggalkan Ibrahimovic pasca-cetak dua gol dalam kemenangan 4-3 yang mengakhiri start tidak terkalahkan Milan di Serie A musim ini.

"Saya tahu bagaimana rasanya kalah dan saya tidak ingin mengganggu siapapun,” ucap Vlahovic kepada Telegraph.rs.

Ini mungkin tampak biasa saja tetapi menawarkan bukti lebih lanjut tentang kedewasaan Vlahovic.

Tidak ada tanda-tanda dia ujuk-ujuk merasa seperti bintang Serie A masa kini, yang dia yakini telah berubah dari fans Zlatan menjadi salah satu rekan sang veteran.

"Setiap pertemuan dengan Milan bagi saya selalu spesial, karena semua orang tahu bagaimana perasaan saya tentang Ibrahimovic," ujar Vlaho.

“Tapi saya tidak merasa bahwa saya adalah penerusnya karena saya masih memiliki jalan yang sangat panjang untuk mencapai levelnya,” kata pemilik 14 caps di timnas Serbia itu.

“Fakta bahwa dia masih bermain di level teratas pada usia 40 tahun membuktikan itu semua tentang rasa lapar dan karakternya,” pungkasnya.

Keyakinan Ibra yang tak tergoyahkan pada kemampuan diri jelas merupakan sumber inspirasi, Vlahovic menjadi lebih pede daripada sebelumnya.

Hampir setahun setelah penalti krusial itu, Vlaho akan menghadapi Sassuolo lagi akhir pekan ini dengan pemain yang sangat berbeda, dalam kerangka berpikir yang sangat berbeda.

Sekarang, satu-satunya keraguan yang Vlahovic miliki adalah klub top mana yang akan ia bela selanjutnya.

Saturday, December 18, 2021

Barcelona Jajaki Transfer Penyerang Manchester United Marcus Rashford


 berita bola - Barcelona kabarnya tertarik mendatangkan Rashford dari Old Trafford pada bulan depan.

Barcelona dikabarkan menjajaki transfer penyerang Manchester United Marcus Rashford pada bursa transfer musim dingin Januari mendatang.

Azulgrana diyakini sedang mencari cara untuk memperkuat skuad, namun hal itu harus dilakukan di tengah keterbatasan anggaran.

Dilansir Diario AS, Rashford menjadi opsi yang memungkinkan bagi Barcelona, apalagi sang striker bisa tersedia dengan biaya yang lebih rendah.

Kontrak Rashford di Old Trafford akan berakhir pada musim panas 2023. Pihak The Red Devils berpotensi memperpanjang kontraknya mengingat sang striker akhir-akhir ini tampil secara regler untuk pasukan Ralf Rangnick.

Rashford bermain untuk tim senior United sejak 2015, dengan sejauh ini sudah mencatatkan 283 penampilan untuk klub di berbagai ajang kompetisi, dengan menyumbang 91 gol.

Di ajang Liga Primer Inggris, Rashford sudah tampil 188 kali dengan mencetak gol. Pada musim ini, pemain asal Inggris berusia 24 tahun itu tampil sembilan kali di liga dengan sejauh ini mencetak dua gol.

Untuk mendapatkan Rashford, Barcelona perlu melakukan banyak hal dalam upaya mencapai kesepakatan.

Jelang bursa transfer musim dingin Januari ini, Barcelona juga dikait-kaitkan dengan bintang Manchester City Ferran Torres.

Friday, December 17, 2021

Hasil Tes COVID-19 Meragukan, Pep Guardiola Terancam Dikarantina


 berita bola - Guardiola untuk sementara harus menjauh dari para pemain dan staf pelatih Manchester City.

Pep Guardiola terpaksa harus membatalkan sesi jumpa wartawan menjelang pertandingan lanjutan Liga Primer Inggris melawan tuan rumah Newcastle United setelah hasil tes COVID-19 manager Manchester City itu tak meyakinkan.

Pelaksanaan tes COVID-19 terhadap seluruh elemen yang terlibat di sepakbola Inggris makin diperketat, menyusul merebaknya kasus di beberapa klub dalam satu pekan terakhir. Akibatnya, enam pertandingan terpaksa ditunda.

Laman Manchester Evening News mewartakan, hasil tes Guardiola tidak meyakinkan, sehingga dia akan menjalani tes PCR untuk menentukan apakah dirinya tertular virus atau tidak.

Situasi itu membuat Guardiola untuk sementara harus menjaga jarak dengan para pemain dan staf pelatih sampau ada kepastian mengenai statusnya. Jika hasil tes PCR menunjukkan positif, Guardiola wajib menjalani karantina selama sepuluh hari. Artinya, Guardiola tidak akan bisa mengikuti rombongan tim yang bertolak ke St James Park.

City dijadwalkan menghadapi Newcastle United, Minggu (19/12). Tugas Guardiola kemungkinan diambil alih Juanma Lillo dan Rodolfo Borrell. Namun bila hasil tes negatif, Guardiola bisa bergabung dengan tim.

Hingga saat ini belum ada pernyataan dari pengelola Liga Primer Inggris mengenai kemungkinan duel antara Newcastle dan City ditunda seperti enam laga lainnya. Pertandingan tetap berjalan seperti jadwal semula.

Dalam aturan Liga Primer, ada pernyataan yang mengatakan: 'hanya dapat mengizinkan pengaturan ulang, atau penundaan pertandingan liga jika dalam keadaan luar biasa'.

Guardiola sebelumnya sudah kehilangan sang ibu yang meninggal dunia akibat COVID-19 pada musim panas 2020. Sejak saat itu, ia selalu menekankan pentingnya mengikuti prosedur kesehatan untuk mengatasi virus mematikan tersebut seperti yang ia lakukan belum lama ini.

Guardiola untuk sementara harus menjauh dari para pemain dan staf pelatih Manchester City.

Pep Guardiola terpaksa harus membatalkan sesi jumpa wartawan menjelang pertandingan lanjutan Liga Primer Inggris melawan tuan rumah Newcastle United setelah hasil tes COVID-19 manager Manchester City itu tak meyakinkan.

Pelaksanaan tes COVID-19 terhadap seluruh elemen yang terlibat di sepakbola Inggris makin diperketat, menyusul merebaknya kasus di beberapa klub dalam satu pekan terakhir. Akibatnya, enam pertandingan terpaksa ditunda.

Laman Manchester Evening News mewartakan, hasil tes Guardiola tidak meyakinkan, sehingga dia akan menjalani tes PCR untuk menentukan apakah dirinya tertular virus atau tidak.

Situasi itu membuat Guardiola untuk sementara harus menjaga jarak dengan para pemain dan staf pelatih sampau ada kepastian mengenai statusnya. Jika hasil tes PCR menunjukkan positif, Guardiola wajib menjalani karantina selama sepuluh hari. Artinya, Guardiola tidak akan bisa mengikuti rombongan tim yang bertolak ke St James Park.

City dijadwalkan menghadapi Newcastle United, Minggu (19/12). Tugas Guardiola kemungkinan diambil alih Juanma Lillo dan Rodolfo Borrell. Namun bila hasil tes negatif, Guardiola bisa bergabung dengan tim.

Hingga saat ini belum ada pernyataan dari pengelola Liga Primer Inggris mengenai kemungkinan duel antara Newcastle dan City ditunda seperti enam laga lainnya. Pertandingan tetap berjalan seperti jadwal semula.

Dalam aturan Liga Primer, ada pernyataan yang mengatakan: 'hanya dapat mengizinkan pengaturan ulang, atau penundaan pertandingan liga jika dalam keadaan luar biasa'.

Guardiola sebelumnya sudah kehilangan sang ibu yang meninggal dunia akibat COVID-19 pada musim panas 2020. Sejak saat itu, ia selalu menekankan pentingnya mengikuti prosedur kesehatan untuk mengatasi virus mematikan tersebut seperti yang ia lakukan belum lama ini.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Saya khawatir – bukan karena kami akan membatalkan atau menghentikan liga, tetapi karena virus itu ada di tengah masyarakat dan orang-orang yang menderita [akibat virus],” ujar Guardiola pada awal pekan ini.

“Beberapa orang, staf di sini, sudah mendapatkannya sekarang. Kami telah berbicara dengan para pemain hampir setiap hari, dan mengatakan kepada mereka untuk berhati-hati, tetap selamat, tetap sehat, (memakai) masker, dan menjaga jarak sosial.”

Thursday, December 16, 2021

"Masa Bodoh!" - Liverpool Mau Ditinggal Mohamed Salah & Sadio Mane, Jurgen Klopp Cuek


 berita bola - Dua pilar The Reds itu bakal menjalankan tugas negara di Afrika

Bos Liverpool Jurgen Klopp memprediksi Piala Afrika bakal tetap digelar Januari nanti dan siap menghadapi tantangan mengarungi Liga Primer Inggris tanpa diperkuat Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Naby Keita.

Ketiga pemain itu bakal berpartisipasi di Piala Afrika yang digelar awal Januari hingga awal Februari, dengan masing-masing membela Mesir, Senegal, dan Guinea, sehingga tak akan bisa bermain untuk Liverpool selama negara terkait masih berkompetisi.

Namun menghadapi situasi ini, sang manajer tidak gentar dan yakin anak asuhnya bisa mencari cara lain untuk menang.

Apa kata Klopp?

"Iya, kami tahu dan merancang rencana untuk menghadapi] Piala Afrika, itu benar. Kami tahu tiga orang bakal lolos dan akan di sana, kami tahu setidaknya dua dari mereka akan melaju cukup jauh," jelas Klopp kepada wartawan jelang laga versus Newcastle, Jumat (17/12) dini hari WIB.

"Kami sadar betul betapa tiga pemain itu telah membantu kami dalam tiga tahun terakhir, tetapi kami selalu tahu mereka berasal dari Afrika dan Mesir, jadi Anda tak akan selalu punya solusi sempurna, dan ini jauh dari kata sempurna."

"Tetapi kami sudah tahu dan sudah bersiap, dan kami cukup pede bisa menemukan solusinya. Bisakah kami memainkan sepakbola yang persis sama? Mungkin enggak - tetapi masa bodoh."

"Di saat itu, kami harus memainkan sepakbola yang bisa kami mainkan. Kami sadar soal ini dan kami harus menghadapi ini."
Tak akan belanja?

Ditanya apakah bakal berbelanja di bursa Januari untuk menguatkan skuad Liverpool dan mengganti pemain yang pergi untuk tugas negara, Klopp menolak menjawab.

The Reds dikaitkan dengan nama-nama seperti Raphinha dan Jarrod Bowen, tetapi diperkirakan tak akan membeli bala bantuan untuk menambal absennya Salah dan Mane.

"Bisakah Anda bersiap untuk hal seperti itu dengan pantas dan sempurna? Pengganti yang persis seperti Sadio, seperti Mo, seperti Naby?" tanyanya.

"Ini situasi sulit, jadi jawabannya tidak. Tetapi apakah saya puas dengan skuad ini? Ya. Kami masih punya opsi untuk bermain sepakbola."

"Dalam sepakbola, Anda bisa berencana dan memenangkan laga, tak berencana dan menang - semuanya mungkin."

"Siapa pun yang bermain ketika tiga bocah itu tak di sini, bakal punya rencana, dan itu yang memberi kami kesempatan untuk menang."

Wednesday, December 15, 2021

RESMI: Sergio Aguero Pensiun, Tinggalkan Barcelona


 berita bola - Bintang Barcelona dan Argentina, Sergio Aguero resmi mengumumkan pensiun sebagai pesepakbola karena penyakit jantung.

Aguero sebenarnya baru pindah ke Camp Nou dengan status bebas transfer setelah meninggalkan Manchester City, di mana ia menghabiskan sepuluh tahun kariernya di Etihad Stadium.

Cedera betis membuat pemain berusia 33 tahun itu absen pada awal musim debutnya di Barca, dan ia hanya mencatatkan lima penampilan bagi Blaugrana sebelum masalah kesehatan yang serius memaksanya absen dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

Apa katanya?

Aguero mengonfirmasi keputusannya gantung sepatu secara emosional, menghindari risiko untuk terus bermain dalam konferensi pers resmi di Camp Nou.

"Konferensi ini untuk mengumumkan bahwa saya telah memutuskan untuk berhenti bermain sepakbola profesional," katanya. "Ini adalah momen yang sangat sulit. Keputusan yang saya ambil untuk kesehatan saya; masalah yang saya alami satu setengah bulan yang lalu. Saya telah berada di tangan yang baik dengan staf medis."

"Saya membuat keputusan 10 hari yang lalu setelah melakukan segala kemungkinan untuk memiliki harapan bermain. Saya sangat bangga dengan karier saya. Saya selalu memimpikan karier profesional sejak pertama kali saya menyentuh bola di usia lima tahun."

"Saya ingin berterima kasih kepada Atletico Madrid yang memberi kesempatan kepada saya ketika saya berusia 18 tahun dan Manchester City, semua orang tahu perasaan saya tentang City dan seberapa baik mereka memperlakukan saya di sana."

"Saya akan pergi dengan kepala tegak. Saya tidak tahu apa yang menanti saya di bagian selanjutnya dalam hidup saya. Tapi saya tahu saya memiliki orang-orang yang mencintai saya. Saya akan selalu mengingat hal-hal yang menakjubkan."

Kondisi jantung Aguero

Aguero awalnya dirawat di rumah sakit setelah menderita nyeri dada saat Barcelona bermain imbang 1-1 dengan Alaves pada November.

Pemain Argentina, yang memulai karirnya di Independiente sebelum bergabung dengan Atletico pada 2006, menjalani serangkaian tes sebelum dokter menentukan detak jantung yang tidak teratur menjadi akar penyebab ketidaknyamanannya.

Jika Aguero terus bermain, ia akan menghadapi risiko masalah lebih jauh yang mengancam nyawa seperti yang dialami pemain internasional Denmark, Christian Eriksen di Euro 2020.

Tuesday, December 14, 2021

Jumpa Empat Mata, Presiden Barcelona Joan Laporta Disodori "Katalog" Pemain-Pemainnya Mino Raiola


 berita bola - Dari Paul Pogba hingga Erling Haaland, Mino Raiola melancarkan jurus negosiasinya di hadapan presiden Barcelona Joan Laporta.

Presiden Barcelona Joan Laporta dilaporkan telah menggelar pertemuan empat mata dengan agen flamboyan, Mino Raiola.

Keduanya diketahui mengadakan perjumpaan di awal bulan ini. Isu yang beredar, keduanya membahas mengenai agenda transfer Los Blaugrana berikutnya.

Laporta dan Raiola bertemu di Turin di sebuah hotel jelang seremoni Golden Boy. Demikian dibeberkan pakar transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano.

Disebutkan, dalam pertemuan itu, Raiola menyodorkan "katalog" para pemain-pemain yang berada di bawah naungannya, mulai dari Paul Pogba hingga Erling Haaland, kepada sang presiden Barca.

Laporta bersama direktur olahraga Mateu Alemany rupanya tidak bersama rombongan Barca yang menghadiri seremoni Golden Boy. Kedua petinggi Barca ini mendarat di hotel lalu Laporta mengagendakan pertemuan khusus dengan Raiola.

Sang presiden bertanya status ketersediaan nama-nama pemain yang menjadi kliennya Raiola untuk diangkut di bursa tranfer berikutnya. Orang nomor satu di Camp Nou itu tampak serius mendatangkan Haaland, sang bintang Borussia Dortmund.

Seperti diketahui, Haaland adalah salah satu "properti panas" sepakbola Eropa dan deretan klub raksasa Benua Biru berusaha keras untuk mendatangkannya.

Haaland dikenal sebagai predator buas di depan gawang lawan, dengan dirinya kini telah mencatatkan total 74 gol dalam hanya 73 pertandingan bagi Dortmund.

Meski diketahui Barca sedang mengalami masalah krisis finansial, namun sepertinya Laporta memiliki siasat lain untuk membentuk proyek baru bersama pelatih sekaligus legenda klub, Xavi.

Rencananya, Barca akan melepas beberapa pemain bintangnya di Januari nanti untuk mendatangkan penggawa-penggawa baru.

Monday, December 13, 2021

Dijarah! Tiga Pemain Chelsea Ini Masuk Daftar Belanja Barcelona


 berita bola - Blaugrana bakal mengincar harga diskon mengingat krisis finansial yang menerpa mereka

Barcelona dikabarkan berencana merekrut tiga pemain Chelsea, termasuk dua pemain yang kontraknya bakal habis musim depan.

Krisis finansial memaksa Blaugrana mengencangkan ikat pinggang dan harus berbelanja dengan pintar.

Karena itu, menurut Mundo Deportivo, Christian Pulisic, Cesar Azpilicueta, dan Antonio Rudiger bisa menjadi solusi jitu.

Pulisic, yang belum lama ini sembuh dari cedera pergelangan kaki, lebih sering dimainkan sebagai pemain pengganti.

Dalam laporan yang sama, pemain Amerika Serikat itu disebut ingin menjadi sosok penting di dalam tim tetapi bakal kesulitan mencapainya di Chelsea karena harus bersaing dengan nama-nama seperti Mason Mount, Callum Hudson-Odoi, atau Hakim Ziyech.

Menghadapi situasi ini, Pulisic, yang tampil gemilang saat di Borussia Dortmund, bisa menyambut opsi bermain bagi Barcelona-nya Xavi sebagai pemain pinjaman Januari nanti.

Sang kapten, Azpilicueta, memiliki situasi yang cukup serupa. Kontrak pemain 32 tahun itu bakal habis di akhir musim dan kalah bersaing dengan pemain muda.

Reece James kini lebih kerap dipercaya mengisi pos bek sayap kanan dan ini bisa menjadi kesempatan yang bisa digunakan Barca untuk merayu Azpilicueta, terlebih dengan adanya Piala Dunia 2022. Azpi harus menjadi pemain inti jika ingin terbang ke Qatar bersama Spanyol dan ia bisa melakukan itu di Barca.

Pemain ketiga yang menjadi incaran Blaugrana adalah Rudiger, yang kontraknya bersama Chelsea juga usai Juni nanti.

Kasus Rudiger menjadi yang paling rumit, mengingat pembicaraan kontraknya mandek karena The Blues dikabarkan enggan untuk memenuhi tuntutan gaji bek tengah Jerman itu, dan ini juga bisa menjadi hambatan besar bagi Barca.

Barcelona sebenarnya juga meminati Andreas Christensen, satu lagi bek Chelsea yang mendekati akhir kontraknya. Sayangnya ia diisukan sedikit lagi bakal saling bersepakat dengan The Blues, sehingga Barca bakal kesulitan meminangnya.

Sunday, December 12, 2021

Brutal! Sindiran Keras Steven Gerrard Buat Michael Owen & Manchester United Setelah Hadapi Liverpool


 berita bola - Legenda Liverpool yang kini menukangi Aston Villa itu tak bisa melewatkan kesempatan untuk menyindir bekas rekan satu timnya

Steven Gerrard memang memimpin lawan Liverpool di Anfield, Sabtu (11/12), tetapi bos Aston Villa itu masih menunjukkan kesetiaannya buat The Reds dengan sindiran brutal kepada Michael Owen dan Manchester United.

Pasukan Gerrard pantas bangga karena bermain bagus saat sang pelatih pulang ke Anfield, meski akhirnya kalah juga.

Saat wawancara pasca-laga dengan bekas rekan setimnya, Michael Owen, Gerrard pun memberikan sebuah respon bernada menyindir.

Berbicara pasca-laga, Owen, yang pernah bermain bagi Liverpool dan Manchester United, mengomentari betapa sulitnya pulang ke Anfield sebagai lawan.

"Kita semua pernah bermain dan kembali ke Anfield, saya harus mengaku saya benci kembali sebagai lawan mereka," ujar Owen dari studio DAZN.

"Tetapi seperti apa perasaan Anda saat kembali, dan bagaimana rasanya memimpin tim lawan ke rumah Anda?"

Dalam sekejap dan tanpa jeda, Gerrard membalas dengan sebuah sindiran keras: "Kalau saya pernah bermain untuk Manchester United, saya juga bakal benci pulang ke sini!"

Berkat penampilan gemilang Emiliano Martinez, Villa nyaris bermain imbang di Anfield pada laga kepulangan Gerrard.

Sayangnya kengerian Mohamed Salah tak terhindarkan. Ia menaklukkan Martinez dari titik putih pada menit ke-67 untuk mencetak gol ke-14-nya di Liga Primer Inggris musim ini dan mendekatkan Liverpool dengan Manchester City di puncak klasemen.

Laga ini menjadi kekalahan kedua Gerrard sejak menggantikan Dean Smith di Villa Park, setelah memulai kariernya dengan tiga kemenangan dan sekali kalah.

Villa kini duduk di peringkat ke-12, sembilan poin di atas zona degradasi.

Saturday, December 11, 2021

Tottenham Hotspur Diputuskan Kalah WO Lawan Rennes?

berita bola - Spurs sebelumnya tidak bisa menggelar pertandingan lawan Rennes di London karena wabah COVID-19.

Duel antara Tottenham Hotspur dan Rennes di Europa Conference League tidak akan dimainkan setelah dibatalkan pada pekan ini karena wabah COVID-19 yang melanda klub Liga Primer Inggris tersebut.

UEFA mengatakan telah mencoba untuk menemukan solusi yang pas agar bisa menyusun ulang jadwal pertandingan yang sedianya digelar pada Jumat (10/12) di London, dapat dimainkan kembali guna menuntaskan fase grup turnamen.

"Sayangnya, terlepas dari semua upaya, solusi yang pas bagi kedua klub tidak bisa ditemukan," kata UEFA melalui rilis resmi mereka.

"Akibatnya, pertandingan tidak bisa lagi dimainkan dan oleh karena itu, masalah tersebut akan dirujuk ke Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA untuk diambil keputusan sesuai dengan Lampiran J dari peraturan kompetisi."

Regulasi UEFA menyebutkan bahwa Tottenham kemungkinan akan dinyatakan kalah walk out (WO) dan Rennes diberi kemenangan 3-0, apabila keputusan final menyatakan laga ini memang tidak bisa digelar.

"Jika tidak memungkinkan untuk menjadwal ulang pertandingan dalam batas waktu akhir yang ditetapkan dalam Lampiran J.4.1, klub yang tidak dapat memainkan pertandingan akan bertanggung jawab dan hasil pertandingan akan diumumkan Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA terkait laga yang tidak bisa digelar oleh klub, yang akan dianggap kalah dengan skor 3-0. Badan Disiplin dapat mengambil tindakan disipliner lebih lanjut jika keadaan memungkinkan."

Pada hari pertandingan, Spurs mengumumkan bahwa mereka tidak bisa menggelar pertandingan setelah manajer Antonio Conte mengonfirmasi ada 13 kasus positif COVID-19 di klub, delapan pemain dan sisanya di antara staf.

Rennes kemudian mengkritik keputusan itu, mengatakan itu diambil secara sepihak oleh Tottenham dan bahwa mereka berhak untuk mengajukan banding ke UEFA.

Spurs bersaing dengan Vitesse Arnhem untuk finis kedua di Grup G dan mengamankan tempat di babak play-off untuk menuju ke babak 16 besar. Sementara Rennes telah dipastikan lolos sebagai juara grup dengan 11 poin setelah melalui lima pertandingan.

Pertandingan Tottenham di Liga Primer lawan Brighton & Hove Albion pada hari Minggu (12/12) juga ditunda karena wabah virus corona tersebut.


 

Friday, December 10, 2021

Mino Raiola Remehkan Manchester United Saat Bahas Masa Depan Erling Haaland


 berita bola - Raiola membuka kemungkinan bagi striker muda asal Norwegia itu untuk pergi dari Dortmund pada musim panas nanti.

Ada peluang bagi Erling Haaland untuk meninggalkan Borussia Dortmund pada bursa transfer musim panas mendatang kata agennya, Mino Raiola sembari meremehkan kans pindah ke Manchester United.

Haaland hampir selalu dikaitkan dengan rumor transfer selama beberapa tahun terakhir karena konsisten mencetak gol sejak membela Red Bull Salzburg dan sekarang Dortmund.

Raiola merasa kliennya tersebut sudah siap untuk menapaki langkah selanjutnya dan meyakini banyak klub top Eropa bakal mengajukan tawaran, termasuk Real Madrid, yang telah diketahui GOAL berpotensi menjadi tujuan berikutnya dalam karier Haaland.

Berbicara kepada Sport1, Raiola mengatakan Haaland kemungkinan akan pergi pada musim panas 2022, dan jika tidak maka pasti terjadi pada tahun berikutnya.

Sang agen super juga mengisyaratkan bahwa Manchester City adalah satu-satunya klub Liga Primer Inggris yang mungkin akan dituju oleh Haaland, sambil mengabaikan peluang Manchester United apabila terjun ke dalam perburuan.

United pernah berusaha untuk mendatangkan Haaland pada Januari 2020 ketika ia meninggalkan Salzburg, namun kalah dari Dortmund dan kemungkinan akan kembali mengalami kegagalan.

"Haaland bisa dan akan mengambil langkah selanjutnya. Bayern [Munich], Real, Barcelona, City - semuanya adalah klub besar yang bisa ia datangi. City telah memenangkan liga sebanyak lima kali dalam beberapa tahun terakhir, jauh lebih banyak dari United ketika kami pindah ke Dortmund, kami semua tahu bahwa langkah ini [transfer] akan datang."

"Mungkin musim panas ini, mungkin musim panas setelahnya. Tapi ada kemungkinan besar Erling akan pergi pada musim panas ini. Kita lihat saja nanti."

Rumor transfer Haaland tak lepas dari pembicaraan mengenai klausul dalam kontraknya di Dortmund yang bisa membuatnya pergi dengan potongan harga pada musim panas mendatang.

Spekulasi menyebutkan klausul rilisnya antara €75 dan €90 juta, namun Raiola dengan tegas menolak untuk mengonfirmasi keberadaan klausul tersebut.

Katanya: "Apa pun yang ada dalam kontrak, ada dalam kontrak. Itu tetap antara saya dan pemain. Hanya ada dua pihak yang diizinkan untuk mengatakan sesuatu kepada dunia luar: klub dan pemain."

"Kami dan Dortmund tahu persis apa yang harus terjadi. Kami telah menyusunnya dengan sangat jelas. Kontrak atau bukan: kami selalu memiliki komunikasi yang sangat terbuka."

"Kami memperlakukan satu sama lain dengan jujur. Itu jauh lebih penting daripada apa pun yang ada di atas kertas. Di atas kertas hanya ada jika ada yang tidak beres, maka Anda membutuhkannya, tetapi tidak sebaliknya."

Thursday, December 9, 2021

Kemerosotan Barcelona: Singkat, Menyakitkan, Memalukan


 berita bola - Dari kesuksesan dengan pencapaian dua trigelar belum lama ini lalu anjlok ke Liga Europa, Barca tidak lagi di antara tim elite Eropa.

Untuk kali pertama dalam lebih dari dua dekade, Barcelona gagal lolos dari fase grup Liga Champions. Kini, fans Blaugrana mesti terbiasa dengan perasaan tidak lazim untuk menonton laga pada Jumat dini hari WIB, dalam kompetisi yang belum pernah dilakoni klub kesayangannya sejak berganti nama menjadi Liga Europa.

Tentu, akan terjadi banyak perubahan di kubu Barca. Pelatih baru, Xavi, melihat skala perombakan tim yang dibutuhkan terungkap pada Rabu malam waktu setempat di Allianz Arena.

Mungkin malam tadi bisa jadi malam terakhir Barca di Eropa untuk beberapa waktu. Maklum, mereka kini harus berjuang ekstra untuk finis di empat besar di LaLiga dan lolos ke Liga Champions musim depan.

Kekalahan 3-0 dari Bayern Munich menjadi pukulan teraktual. Klub Katalunya ini menuai apa yang telah mereka tabur selama beberapa musim terakhir, dengan pelaku utamanya adalah mantan presiden Josep Maria Bartomeu. Bagaimana Barca bisa jatuh sejauh ini? "Manajemennya, sesederhana itu," kata Gerard Pique.

Bartomeu membawa klub ke jurang krisis keuangan, ekonomi, dan institusional dan itu memburuk sekarang, dengan bujet klub memperhitungkan pendapatan untuk lolos ke perempat-final Liga Champions.

Harapan untuk mendapatkan pemain baru pada Januari mendatang semakin tipis dengan kegagalan ini, sementara harapan klub untuk menemukan €1,5 miliar dalam pembiayaan untuk proyek Espai Barca mereka juga mungkin berantakan.

Xavi menyeringai di pinggir lapangan menghadapi pertunjukan kekuatan Bayern, meskipun ia selalu positif terkait masa depan klub.

Kekalahan 3-0 melawan Bayern dan dari Benfica pada laga sebelumnya cuma menyisakan kesulitan bagi Barcelona, salah satunya cedera yang dialami sejumlah pemain.

Namun, ketika Ousmane Dembele membuka peluang pada babak pertama, mustahil untuk tidak memikirkan keputusan klub yang lebih memilihnya ketimbang Kylian Mbappe pada 2017, ketika mereka dibanjiri uang tunai hasil dari penjualan Neymar ke Paris Saint-Germain.

Mbappe, yang tampil kinclong bersama PSG sehari sebelumnya, kemungkinan bergabung dengan Real Madrid pada musim panas ini ketika kontraknya di PSG berakhir dan itu semakin menggosok luka Barcelona.

Rekor transfer Philippe Coutinho turun dari bangku cadangan pada paruh kedua, tapi tidak berpengaruh banyak. Bahkan, kontribusinya lebih banyak untuk menghancurkan Barca saat dipinjamkan ke Bayern, dua kali ia mencetak gol dalam kekalahan memalukan Blaugrana dengan skor 8-2 di Lisbon pada 2020.

Barca telah kehilangan pemain terhebat mereka, Lionel Messi, karena masalah keuangan. Sementara Luis Suarez dan Antoine Griezmann dipaksa keluar karena alasan yang sama. Ketiganya akan berada pada babak 16 besar dan mungkin menonton televisi mereka pada malam Jumat untuk melihat bagaimana kiprah rekan lama mereka di kompetisi kasta kedua Eropa.

Beberapa dari mereka mungkin tidak bertahan lebih lama. Xavi antusias dalam kesempatan untuk melatih beberapa mantan rekan satu timnya, termasuk Pique dan Jordi Alba, tapi keduanya menderita di Munich. Nama pertama gagal mengunci Robert Lewandowski untuk gol pertama, sementara nama terakhir ditarik keluar karena cedera, masalah konstan untuk sang bek kiri akhir-akhir ini.

Clement Lenglet dan Oscar Mingueza tidak mampu menahan Muller menanduk bola, keduanya tidak cukup bagus untuk bersaing di level ini.

Marc-Andre ter Stegen harus disalahkan untuk gol kedua. Tembakan jarak jauh Leroy Sane gagal diantisipasi. Performa kiper asal Jerman itu merosot sejak puncak penampilan pada 2017.

Sergino Dest tampak tersesat di sayap kanan dan mudah terpancing pada babak pertama, dengan menyisakan Ronald Araujo sebagai bek yang bisa diandalkan.

Pemain Uruguay itu tampil mengesankan bahkan ketika orang-orang di sekitarnya tampil jelek, tapi membangun kembali pertahanan akan membutuhkan waktu. Sementara di lini serang, seperti yang terjadi pada era pasca-Messi, ompong.

Sementara para bek bisa dilatih untuk bermain dengan gaya Barcelona, meski La Masia tidak pernah menghasilkan penyerang berkualitas secara reguler. Barcelona lebih suka mencari di tempat lain, mendatangkan pemain-pemain seperti Neymar, Suarez, Samuel Eto'o, Ronaldinho, dan lainnya. Rasanya mereka tidak dapat merekrut pemain pada level itu di masa mendatang.

Yang positif untuk dipertahankan adalah perkembangan gelandang muda mereka, Gavi, Pedri dan Nico Gonzalez, meskipun beberapa raksasa Eropa bisa saja menguji tekad Barcelona dengan tawaran di musim panas - tim yang mungkin lebih menarik daripada Barca barangkali bikin beberapa pemain bisa tergoda.

Datang dari performa puncak dengan memenangkan dua trigelar hingga kini turun ke Liga Europa, kemunduran Barcelona terjadi dengan cepat, menyakitkan, dan memalukan.

Wednesday, December 8, 2021

Xavi: Barcelona Tak Butuh Keajaiban, Kami Akan Sikat Bayern Munich!


 berita bola - Xavi tidak ingin ada penilaian bahwa Barcelona butuh keajaiban melawan Bayern Munich. Menurutnya, pasukannya bisa mempecundangi sang lawan di Jerman.

Pelatih Barcelona Xavi tidak setuju dengan anggapan bahwa timnya butuh keajaiban untuk menaklukkan Bayern Munich di laga pamungkas fase grup Liga Champions malam ini.

Seperti diketahui, wajib hukumnya bagi Los Blaugrana mengalahkan The Bavarian untuk lolos ke babak gugur jika tidak ingin bergantung pada situasi lainnya.

Namun menurut mantan pelatih Al Sadd tersebut, klub Catalans tak butuh keajaiban untuk mengatasi raksasa Bundesliga tersebut. Dalam pandangannya, pasukannya bisa mengalahkan tim mana pun.

Selama babak grup, Bayern tak sekali pun menelan kekalahan, membuat mereka favorit untuk memenangkan laga pamungkas. Tapi, Xavi selalu memasang optimisme tinggi terhadap anak-anak didiknya.

"Semua ada di tangan kami sendiri. Kami akan memberikan segala yang kami punya," tegas Xavi dalam konferensi pers jelang pertandingan.

"Setelah pertandingan, kita lihat saja," sambungnya.

"Saya tidak melihat ini sebagai sebuah keajaiban. Ini [hanya] sebuah pertandingan dan kami bisa mengalahkan lawan mana pun," seru mantan gelandang elegan Barca itu.

Meski begitu, Xavi juga menyadari, pasukannya akan mengalami "siksaan" selama bermain 90 menit di Allianz Stadium. Oleh karena itu, dia berharap skuadnya bisa menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

"Kami harus bersabar," lanjut Xavi.

"[Proses] ini tidak akan berjalan dalam satu malam. Kami memiliki ujian menghadapi lawan yang jauh lebih baik dari kami dalam beberapa pertemuan terakhir," Xavi mewanti-wanti anak asuhnya.

Skenario lain Barca bisa lolos adalah jika Benfica gagal mengalahkan Dynamo Kiev, maka apa pun yang terjadi di Munich tidak akan berpengaruh terhadap laju pasukan Xavi ke tahapan 16 besar.

Meski begitu, Xavi enggan berharap keberuntungan itu.

"Jika kami tidak menang, kami akan bergantung pada pertandingan tersebut," katanya lagi.

"Saya ingin berpikir bahwa lebih baik mengandalkan diri kita sendiri ketimbang hasil di pertandingan lainnya," pungkas Xavi.

Tuesday, December 7, 2021

Cerita Mesut Ozil "Pukul Mundur" Ralf Rangnick Yang Hendak Latih Arsenal


 berita bola - Terungkap cerita unik ketika Ralf Rangnick menarik diri dari negosiasi dengan Arsenal gara-gara perkara Mesut Ozil.

Bos Manchester United Ralf Rangnick rupanya pernah dalam posisi nyaris menjadi manajer baru Arsenal sepeninggal Arsene Wenger.

Namun, hal itu urung terlaksana hanya karena persoalan yang terlihat sepele, tatapi tidak bagi mantan pelatih kepala RB Leipzig tersebut. Apa hal yang dimaksud?

Ternyata, Rangnick tidak senang melihat Arsenal memperpanjang kontrak Mesut Ozil tanpa persetujuan darinya ketika kedua pihak sebetulnya masih dalam tahap negosiasi.

Rangnick tak berpikir panjang untuk menarik diri dari proses negosiasi hanya karena keputusan The Gunners memberikan ekstensi kontrak pada playmaker Jerman tersebut.

Dengan kata lain, jika Rangnick saat itu ditakdirkan melatih Arsenal, dia tidak ingin kompatriotnya itu berada di skuadnya. Demikian klaim Kicker.

Sumber tersebut menjelaskan kegeraman Rangnick dengan menulis, "tanpa konsultasi... karena playmaker 'diva' Mesut Ozil."

Rangnick disebut merasa tak dihormati gara-gara Arsenal tak melibatkannya dalam penanganan Ozil, sementara dirinya hendak menjadi manajer baru di Emirates Stadium.

Ujungnya, Arsenal beralih dari Rangnick ke manajer berkebangsaan Spanyol, Unai Emery. Namun, juru taktik yang kini melatih Villarreal itu gagal memberikan yang terbaik bagi klub London Utara, yang pada akhirnya menunjuk legenda klub Mikel Arteta sebagai suksesor.

Rangnick sendiri kini telah diresmikan sebagai manajer interim Man United. Di laga debutnya di Liga Primer, juru taktik Jerman itu mempersembahkan kemenangan hemat, 1-0, atas Crystal Palace, Minggu kemarin.

Monday, December 6, 2021

Mungkinkah Juventus Terdegradasi Lagi Karena Kasus Laporan Keuangan Palsu?


 berita bola - Pihak berwenang Italia sedang menyelidiki potensi penyimpangan keuangan terkait dengan 62 transfer, 42 di antaranya melibatkan Bianconeri.

Kemenangan sepekan terakhir atas Salernitana dan Genoa mungkin memberikan angin segar bagi Juventus, meski cuma di atas lapangan.

Di luar lapangan, Bianconeri tetap masih dalam belenggu negatif, karena tengah diselidiki atas dugaan laporan keuangan palsu, yang kini menjadi kisah kontroversi besar lainnya di sepakbola Italia setelah Calciopoli.

Kembali pada 2006 silam, Juventus terdegradasi ke Serie B dan kehilangan dua Scudetto Serie A mereka karena terlibat dalam skandal wasit yang juga mengakibatkan denda dan pengurangan poin untuk AC Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina.

Kali ini, fokusnya adalah pada keuangan, dan plusvalenza (capital gain) secara khusus.

Jadi, apa sebenarnya potensi hukuman yang bisa diterima mereka? Mungkinkah Juve terdegradasi lagi ke kasta kedua? Dan, apa keterlibatan Cristiano Ronaldo dalam kasus ini?

GOAL menjelaskan semuanya di bawah, merinci semua yang kita ketahui sejauh ini, serta menguraikan apa yang mungkin terjadi selanjutnya...
Apa itu plusvalenza?

Dalam sepakbola, plusvalenza (capital gain) pada dasarnya adalah keuntungan yang diperoleh dari sebuah transfer.

Katakanlah, misalnya, Juventus merekrut pemain seharga €100 juta dengan kontrak lima tahun. Mereka akan mengamortisasi biaya hak pendaftaran pemain selama masa kontraknya, kemungkinan besar menyebarkan pembayaran secara merata selama lima tahun. Singkatnya, nilai amortisasi pemain adalah €20 juta per tahun (€100 juta dibagi lima).

Jadi, jika Juve kemudian menjual pemain itu setelah tiga tahun seharga €60 juta, mereka akan memperoleh keuntungan modal sebesar €20 juta atas hak pendaftarannya (€60 juta dikurangi sisa €40 juta dalam nilai amortisasi).
Mengapa capital gain penting dalam sepakbola?

Karena mereka menghitung langsung keuntungan tahunan klub, dan sekarang itu lebih penting daripada sebelumnya karena adanya regulasi Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan lebih dari satu dekade lalu.

Seperti yang kita semua tahu, neraca klub berada di bawah pengawasan ketat akhir-akhir ini, dan mereka yang terbukti melanggar aturan dapat menghadapi hukuman berat.

Tekanan, kemudian, sangat banyak dialami oleh klub untuk menyeimbangkan pembukuan finansial mereka setiap tahunnya.

Beberapa klub dilaporkan terpaksa menggelembungkan nilai aset agar terlihat mendapat untung dari transfer tertentu.

Hal ini sering dilakukan dalam transfer para pemain muda. Para pemain akademi dihitung sebagai pemain lokal, mereka biasanya datang secara gratis, artinya jika mereka dijual, nilai penjualan mereka adalah keuntungan murni bagi klub.

Karena harga para pemain akademi yang kurang punya nama tidak terlalu tinggi, sulit untuk menilai nilai jual mereka yang sebenarnya.

Akibatnya, klub dapat memasukkan pemain dengan nilai jual yang meragukan ke dalam kesepakatan pertukaran atau transfer secara tunai untuk membantu menyeimbangkan pembukuan.
Apakah masalah ini cuma ada di Italia?

Seperti yang diuraikan Gazzetta dello Sport minggu lalu, praktik plusvalenza tidak dapat disangkal sangat penting di Italia.

Pada 2018/19, musim terakhir sebelum COVID-19 melanda, 20 klub Serie A menghasilkan total keuntungan modal €699 juta – lebih banyak daripada lima liga top Eropa lainnya.

Menariknya, angka itu juga lebih tinggi dari jumlah uang yang dihasilkan oleh klub-klub papan atas Italia dari kesepakatan komersial selama tahun keuangan yang sama (€647 juta), menggarisbawahi betapa ketergantungan klub-klub Serie A pada pasar transfer untuk menghasilkan keuntungan.

Klub-klub Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol dan Bundesliga Jerman, semuanya menghasilkan lebih banyak uang, secara kolektif, dari hak siar TV dan perjanjian sponsor ketimbang jual beli pemain.

Jelas, sama sekali tidak ada yang salah dengan menghasilkan keuntungan dari transfer. Masalah hanya muncul ketika klub menggelembungkan nilai pemain, dan perlu diingat bahwa ini tetap menjadi masalah di banyak liga domestik lainnya.

Bedanya, meski urusan ini melibatkan klub-klub di negara lain, namun fokusnya ke Italia, dan Juventus khususnya.
Mengapa Juventus jadi sorotan dalam skandal ini?

Musim panas lalu, Arthur Melo pindah dari Catalunya ke Turin, sementara Miralem Pjanic pergi ke arah yang berlawanan.

Secara resmi, kedua transfer ini dilakukan secara terpisah. Mereka tidak diumumkan sebagai bagian dari transfer yang sama.

Barcelona menyatakan bahwa Juve telah setuju untuk membayar €72 juta di awal untuk Arthur, sementara Pjanic diakuisisi seharga €60 juta.

Dengan demikian, kedua klub berada dalam posisi untuk membukukan keuntungan modal dari pemain yang mereka jual, sementara Juventus hanya perlu mengeluarkan biaya tunai €12 juta untuk menuntaskan transfer Arthur.

Itu adalah kesepakatan yang disetujui kedua pihak, terutama Barca yang dilanda masalah finansial karena berpacu dengan waktu untuk membukukan keuntungan sebelum akhir tahun keuangan.

Pertukaran ini lebih tentang aspek finansial ketimbang sepakbolanya, dan itu ditulis secara terbuka pada saat itu.

Tidak ada pemain yang tampak sepadan dengan nilai transfer mereka, terutama saat ini, di tengah iklim ekonomi yang terguncang akibat COVID-19, meski tidak banyak yang menganggapnya penting.

Tidak ada ancaman penyelidikan, apalagi hukuman. Sejauh ini...
Mengapa?

Sekarang diketahui bahwa tiga badan Italia yang berbeda telah meneliti transfer yang melibatkan Juventus dan klub lain, termasuk pertukaran Pjanic-Arthur, serta operasi serupa pada 2019 yang melihat Danilo (€37 juta) tiba di Turin dan Joao Cancelo (€65 juta) pindah ke Manchester City.

Lebih dari setahun yang lalu, COVISOC, komisi pengawas Serie A, mulai menyelidiki "puluhan" kesepakatan yang melibatkan penilaian harga jual pemain.

Temuan mereka diteruskan ke aksa Penuntut Umum Turin, yang membuka penyelidikan kriminal pada bulan Mei yang disebut 'Prisma'.

Pada 12 Juli, CONSOB, regulator keuangan yang bertanggung jawab untuk memantau transaksi klub dalam bursa saham (seperti Juventus), mulai melihat 62 transfer yang berkaitan dengan musim 2018/19, 2019/20 dan 2020/21, 42 di antaranya melibatkan Juve.

Menurut Sky Sport Italia dan ANSA, kesepakatan itu bernilai total €282 juta dalam capital gain.
Apakah Juventus satu-satunya klub besar yang terlibat?

Sama sekali tidak. Beberapa kesepakatan transfer yang menjadi sorotan melibatkan Sampdoria, AS Roma dan Atalanta, termasuk penjualan Cristian Romero ke Tottenham Hotspur.

Namun, kesepakatan terbesar yang sedang diselidiki adalah transfer Victor Osimhen, yang pindah dari Lille ke Napoli tahun lalu.

Biayanya, setidaknya di atas kertas, adalah €70 juta, tetapi disertakannya empat pemain Napoli menutup €20 juta dari biaya tersebut: penjaga gawang Orestis Karnezis dan tiga pemain Primavera (Claudio Manzi, Ciro Palmieri dan Luigi Liguori) yang diberikan cuma-cuma kepada Lille.

Ketika ditanya tentang penyelidikan keabsahan transfer itu, presiden Napoli Aurelio De Laurentiis mengatakan kepada New York Times, "Saya tidak khawatir karena saya seorang pejuang."

Investigasi, bagaimana pun, telah menjadi intens dalam sepekan terakhir, terutama dalam kaitannya dengan peran Juve atas semuanya.

Bukan hanya karena mereka terlibat dalam dua pertiga dari kesepakatan transfer yang dicurigai, ada juga fakta bahwa Juve terdaftar di bursa saham dan berada di bawah kewenangan polisi keuangan Italia, Guardia di Finanzia.

Dan merekalah yang muncul di markas klub di Continassa minggu lalu untuk menyita dokumen yang berkaitan dengan transfer tersebut.
Siapa sebenarnya yang sedang diselidiki?

Presiden klub Juventus Andrea Agnelli, wakil presiden Pavel Nedved, pimpinan perusahaan & keuangan Stefan Cerrato, mantan direktur pelaksana Fabio Paratici (sekarang di Tottenham), mantan pimpinan divisi keuangan Stefano Bertola dan pendahulunya Marco Re.

Kantor Kejaksaan Turin mengeluarkan pernyataan pada 27 November yang berbunyi: "Sejak sore ini, atas perintah Kantor Kejaksaan ini, tentara Guardia di Finanza telah melakukan penggeledahan lokal di kantor Juventus Football Club Spa. yang ada di Turin dan Milan."

"Pemodal dari Unit Polisi Ekonomi-Keuangan Turin, yang didelegasikan ke penyelidikan, diinstruksikan untuk menemukan dokumentasi dan elemen berguna lainnya yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan yang disetujui pada tahun 2019 hingga 2021, dengan mengacu pada pembelian dan penjualan hak atas kinerja olahraga para pemain, dan pembentukan laporan keuangan secara teratur."

"Saat ini, kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan kejahatan komunikasi palsu dari perusahaan yang terdaftar dan menerbitkan faktur untuk transaksi yang tidak ada, terhadap manajemen puncak dan manajer bidang manajemen bisnis, keuangan dan olahraga."

"Dalam pertimbangan ada berbagai operasi transfer pemain profesional dan layanan yang diberikan oleh beberapa agen yang terlibat dalam perantara relatif."
Bagaimana tanggapan Juventus terhadap investigasi tersebut?

Juve langsung merilis respons mereka dalam sebuah pernyataan:

"Perusahaan bekerja sama dengan penyelidik dan dengan CONSOB, dan percaya bahwa itu akan mengklarifikasi setiap aspek kepentingannya karena diyakini telah bertindak sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi dan sejalan dengan praktik internasional dalam industri sepakbola dan kondisi pasar."

"Sehubungan dengan penambahan modal yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Oktober 2021, maka dengan ini perseroan menegaskan waktu yang diungkapkan dalam siaran pers tanggal 22 November 2021 dan dengan demikian jangka waktu pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu dan perdagangan hak tersebut akan dimulai pada tanggal 29 November 2021."

John Elkann, CEO EXOR, yang memegang saham pengendali di Juventus, membahas masalah ini pada 30 November.

"Klub telah mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung, itu bekerja sama dengan penyelidik dan yakin akan menjelaskan masalah ini," katanya kepada wartawan.

"Saya yakin dengan pekerjaan hakim Italia. Anda tahu bahwa Juventus memiliki dewan direksi baru, CEO baru, pelatih baru, yang bersama presiden dan wakil presiden, menghadapi saat-saat sulit ini."

"Saya yakin bahwa masa depan Juventus akan sama pentingnya dengan sejarahnya. Ini adalah klub yang hebat dan ada keinginan untuk tetap seperti itu."

Memang, Nedved menepis anggapan bahwa Bianconeri berada dalam masalah serius dan membantah rumor bahwa ia dan Agnelli bisa dipecat dari jabatan mereka masing-masing.

"Saya rasa tidak," kata mantan gelandang Juve itu kepada DAZN menjelang pertandingan lawan Salernitana pekan lalu. "Kami mengeluarkan pernyataan yang sangat jelas, presiden Andrea Agnelli juga menyatakan dirinya."

"Ia berbicara kepada tim, karyawan, dan juga kepada pemegang saham mayoritas John Elkann. Saya rasa tidak tepat jika saya menambahkan sesuatu untuk semua itu."

Nedved juga mengatakan: "Saya tidak berpikir akan ada masalah di dalam klub dan saya tentu tidak percaya itu akan mempengaruhi para pemain. Mereka berpengalaman dan fokus di lapangan."

"Selama bertahun-tahun ini, dan saya telah berada di luar lapangan selama 11 tahun sekarang, kami mengalami banyak kesulitan dan selalu berhasil melewatinya."

"Menyerang Juventus sekarang benar-benar menjadi sebuah olahraga nasional," katanya kepada notizie.com.
Mengapa nama Ronaldo dibawa-bawa?

Menurut Gazzetta, mantan penyerang Juventus itu dapat diinterogasi oleh penyelidik yang mencoba menemukan dugaan 'pembayaran rahasia' yang dilakukan kepada pemain Portugal itu.

Beberapa outlet berita Italia telah melaporkan bahwa selama percakapan antara pengacara Cesare Gabasio dan direktur Juventus Federico Cherubini direkam oleh penyadapan kawat, referensi dibuat untuk "dokumen terkenal yang secara teoritis seharusnya tidak ada".

Para penyelidik, sejauh ini, tidak menemukan catatan dokumen ini di mana pun dalam pembukuan Juve.

Sejauh ini, sama sekali tidak ada implikasi bahwa Ronaldo telah melakukan sesuatu yang salah, tetapi Gazzetta mengklaim bahwa Jaksa Penuntut Umum Turin dapat meminta klarifikasi tentang masalah ini dari sang penyerang Manchester United.

Corriere della Sera, bagaimana pun, mengatakan bahwa agen Ronaldo, Jorge Mendes, mungkin akan ditanyai, dan mungkin dipanggil setelah liburan Natal, mengingat dokumen misterius itu tidak terkait langsung dengan penyelidikan plusvalenza.

Selain itu, Juventus mengungkapkan pada Kamis (2/12), bahwa Jaksa Penuntut Umum Turin juga sedang menyelidiki kepindahan Ronaldo ke Old Trafford tepat sebelum penutupan jendela transfer musim panas.

"Seperti yang telah diumumkan, Juventus bekerja sama dengan penyelidik dan CONSOB," bunyi pernyataan mereka, "dan yakin bahwa itu akan mengklarifikasi setiap aspek penyelidikan, percaya bahwa itu telah beroperasi sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang mengatur persiapan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi, dan sejalan dengan praktik industri sepak bola internasional dan kondisi pasar."
Apa yang bisa terjadi pada mereka yang dinyatakan bersalah?

Menurut Marco Donzelli, presiden CODACONS, asosiasi Italia untuk perlindungan hak-hak konsumen, Juventus dapat sekali lagi terdegradasi dan menerima pencabutan gelar Serie A, 15 tahun setelah terlibat Calciopoli.

"Sistem tuduhan sangat serius dan menyoroti kejuaraan sepakbola terakhir, juga karena ada dominasi nyata Juventus dalam beberapa tahun terakhir, yang berakhir pada tahun lalu," kata Donzelli, menyinggung fakta bahwa Bianconeri menyinggung fakta bahwa Bianconeri memenangkan sembilan Scudetto beruntun antara 2012 dan 2020.

"Jika Juventus secara tidak sah memperoleh keuntungan atas klub saingan dengan operasi semacam ini, maka keteraturan kejuaraan sepakbola terakhir akan dianulir dan, sebagai akibatnya, Federasi dan Otoritas persaingan pasar harus campur tangan dan memberi sanksi kepada mereka yang bertanggung jawab."

"Di luar tanggung jawab individu, klub tidak akan dibebaskan dari hukuman."

"Untuk alasan ini dan untuk melindungi ribuan penggemar, kami akan mengajukan keluhan kepada Antitrust dan Kantor Kejaksaan Federal meminta degradasi ke Serie B untuk Juventus dan pencabutan gelar liga terakhir yang dimenangkan di bawah bayang-bayang operasi yang berpotensi ilegal ini."

Perlu dicatat bahwa kasus ini bukan tanpa preseden, dengan caram bentuk atau model apa pun.

AC Milan dan rival sekota mereka, Inter Milan, keduanya diselidiki atas dugaan penyimpangan keuangan terkait dengan keuntungan modal pada 2008 tapi keduanya tidak dikenai sanksi - lagi-lagi, karena adanya kesulitan dalam menentukan nilai pasar pemain yang sebenarnya.

Namun, pada 2018, Cesena dikurangi tiga poin karena pelanggaran berulang terhadap peraturan plusvalenza.
Jadi, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Pertama, jelas bahwa sistem ini sangat membutuhkan reformasi. Sebagai sumber COVISOC mengatakan kepada ANSA, "Fenomena akuntansi palsu dapat menempatkan klub dalam krisis serius dan mempengaruhi sistem sepakbola Italia."

Presiden FIGC, Gabriel Gravina telah lama menyadari masalah ini dan menyambut baik fakta bahwa sekarang sedang ditangani oleh beberapa otoritas, baik di dalam maupun di luar lapangan.

"Kami telah mengerjakan masalah ini selama dua hingga tiga tahun terakhir. Sekarang, kami harus menggabungkan masalah sipil dengan elemen olahraga, jadi kami mengikuti petunjuk hakim, yang memiliki lebih banyak alat yang efektif daripada peradilan olahraga."

"Juga, ada komisi khusus di UEFA yang sedang mengerjakan masalah ini yang akan segera mengambil beberapa tindakan pencegahan."

Menyelesaikan masalah capital gain tidak akan mudah. Sulit untuk menemukan metode yang sempurna untuk menentukan nilai sebenarnya dari seorang pemain.

"Saya melihat begitu banyak ilmuwan di sekitar tetapi sesuatu yang sangat subjektif tidak dapat diterjemahkan ke dalam algoritma," tambah Gravina.

Orang nomor satu FIGC itu juga dengan tepat menunjukkan bahwa akuntansi palsu adalah produk dari model keuangan sepakbola yang rusak, yang telah diekspos secara brutal oleh krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi.

Pada dasarnya, dalam keputusasaan klub untuk menutupi biaya gaji pemain yang selangit, beberapa mengambil risiko, mengambil jalan pintas atau, lebih buruk lagi, melanggar aturan. Seperti yang dikatakan Gravina, "biaya tenaga kerja tidak lagi berkelanjutan."
Kapan penyelidikan akan selesai?

Di Juventus, direktur Cerrato dan U-23, Giovanni Manna telah diwawancarai oleh kantor Jaksa Penuntut Umum Turin, sementara Cherubini dan Maurizio Arrivabene diinterogasi sebagai orang yang 'diinformasikan tentang fakta'.

Re dan Bertola juga dipanggil tetapi, menurut Corriere della Sera, keduanya menolak menjawab pertanyaan apa pun.

Belum diketahui apakah Agnelli, Paratici, dan Nedved akan dimintai keterangan. Namun, diyakini bahwa penyelidikan bisa selesai dalam dua minggu ke depan.

Selanjutnya tergantung pada otoritas terkait untuk menentukan apakah ada peraturan keuangan atau olahraga yang telah dilanggar, dan apakah ada hukuman yang perlu dijatuhkan.

Menurut dua direktur Juventus yang direkam oleh penyadapan, "hanya Calciopoli yang lebih buruk dari kasus ini."

Kita akan mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan kasus ini.