Monday, April 22, 2024

Drama Barcelona! Ini Lanjutan 'Perkelahian' Ronald Araujo Vs Ilkay Gundogan

berita bola - Bek Barcelona Ronald Araujo memberikan kabar terbaru terkait percekcokannya dengan Ilkay Gundogan setelah Barca tersingkir dari Liga Champions.

APA YANG TERJADI?

Barcelona kena comeback Paris Saint-Germain (PSG) di perempat-final Liga Champions setelah Ronald Araujo dikartu merah karena dengan sembrono menekel Bradley Barcola. Setelah kekalahan tersebut, Ilkay Gundogan mengkritik kecerobohan bek Uruguay itu secara terbuka dalam wawancara pasca-laga. Beberapa hari berselang, Araujo membalas perkataan gelandang Jerman tersebut.

KATA ARAUJO

Pasca-laga Barcelona dipecundangi Real Madrid 3-2, Araujo mengklarifikasi situasi Gundogan kepada media: "Semua sudah diklarifikasi dengan Ilkay Gundogan, saya berbicara padanya dan dia meminta maaf. Semua baik-baik saja. Ini pekan yang menyedihkan, tapi mental saya kuat. Saya bekerja keras demi itu dan itulah mengapa saya bisa ke klub ini. Tak ada yang bisa dikatakan soal seberapa banyak yang saya berikan di lapangan, semua orang tahu saya tak bisa ditegur [terkait etos kerja] di lapangan."

SITUASINYA

Per SPORT, Deco juga mengungkapkan bahwa pihak klub dan kedua pemain telah bertemu untuk menyelesaikan masalah ini secara internal sebelum melebar ke mana-mana. Xavi Hernandez tentu akan senang melihat situasi ini selesai, mengingat ia sudah dibikin pusing oleh masalah di lapangan. Barcelona semakin dekat dengan kenyataan menutup musim tanpa trofi usai tertinggal 11 poin di bawah Real Madrid buntut kekalahan di El Clasico.

SELANJUTNYA BUAT BARCELONA

Blaugrana akan menjamu Valencia di La Liga, Selasa (30/4) dini hari WIB, dengan harapan mendapatkan poin maksimal demi setidaknya mengamankan peringkat kedua - mereka hanya unggul dua angka dari Girona di peringkat tiga.

Sunday, April 21, 2024

Rapor Pemain Liverpool Vs Fulham: Selamat Datang Kembali, Trent Alexander-Arnold!


 berita bola - Trent Alexander-Arnold membuka keunggulan Liverpool sebelum Ryan Gravenberch dan Diogo Jota menyegel kemenangan vs Fulham di babak kedua.

Dua momen magis dari Trent Alexander-Arnold dan Ryan Gravenberch, ditambah gol ke-100 Diogo Jota di kancah sepakbola Inggris, memberikan kemenangan 3-1 krusial untuk Liverpool atas Fulham, Minggu (21/4), di Craven Cottage.

Setelah setengah jam pertama yang adem-ayem, Alexander-Arnold melesakkan perekik berkelas dari jarak 25 meter untuk memecah kebuntuan, sebelum sepakan Timothy Castagne terdefleksi masuk sudut gawang Alisson.

Di awal babak kedua, Gravenberch mencetak gol Liga Primer Inggris perdananya dengan tembakan dari luar kotak penalti, mengembalikan keunggulan The Reds delapan menit setelah interval. Pasukan Jurgen Klopp lantas menyegel tiga poin saat sepakan Diogo Jota lolos dari tepisan Bernd Leno. Liverpool pun berhak merangkak ke peringkat dua, menyamai poin Arsenal di puncak klasemen Liga Primer Inggris.

Kiper & Bek

Alisson (7/10):

Tak bisa disalahkan atas gol Fulham. Melakukan penyelamatan gemilang untuk menjaga keunggulan dua gol Liverpool di menit akhir.

Trent Alexander-Arnold (8/10):

Pemain terbaik Liverpool pada babak pertama sementara pemain lain nampak lesu. Mengeksekusi tendangan bebasnya dengan sungguh indah dan terlihat energik di sisi kanan.

Jarell Quansah (7/10):

Dia dan Van Dijk cukup sukses membungkam Muniz.

Virgil van Dijk (7/10):

Tak perlu bekerja terlalu keras karena Fulham nampak agak ketakutan melawan tim tamu. Tapi ia tetap mampu menangani segala ancaman yang diberikan tuan rumah, sejinak apa pun itu.

Andy Robertson (7/10):

Energik di sisi kiri dan mungkin mestinya bisa berbuat lebih untuk membuang bola dalam proses gol Fulham.

Gelandang

Wataru Endo (6/10):

Seperti Liverpool secara keseluruhan, gelandang Jepang ini gagal menyamai performa gemilang yang ia tunjukkan di awal musim. Yang pasti ia cukup membantu di lini tengah.

Ryan Gravenberch (7/10):

Menjadi bagian dari trio gelandang yang tak bisa dibilang mendominasi lini tengah lawan di babak pertama, tetapi mencetak sebuah gol spektakuler.

Harvey Elliott (6/10):

Diturunkan ke lini tengah. Memang mendapat assist dan memberikan sentuhan-sentuhan yang apik, tapi tak cukup mumpuni untuk dipercaya sebagai starter reguler.

Penyerang

Cody Gakpo (7/10):

Menjadi bagian dari trisula disfungsional yang seolah tak satu frekuensi di awal pertandingan, tapi jauh lebih cemerlang di babak kedua lewat kecepatan dan pergerakannya yang direct. Sepertinya ia belum bisa beradaptasi penuh di Liverpool.

Diogo Jota (7/10):

Kadang terlihat minim kontribusi tetapi kali ini berada di waktu dan tempat yang tepat serta menunjukkan ketajaman instingnya.

Luis Diaz (6/10):

Dipasang di kanan tapi tak seefektif di kiri. Nunez dan Salah yang menjadi pengganti justru lebih berpengaruh.

Pengganti & Manajer

Mohamed Salah (7/10):

Jauh lebih energik sebagai pengganti dibanding akhir-akhir ini ketika menjadi starter.

Darwin Nunez (7/10):

Menciptakan masalah untuk Fulham ketika dimasukkan. Faktor chaos-nya Liverpool!

Joe Gomez (6/10):

Membantu menopang pertahanan Liverpool.

Alexis Mac Allister (7/10):

Lini tengah Liverpool lebih menggigit dan solid setelah ia masuk.

Dominik Szoboszlai (-):

Masuk menit akhir.

Jurgen Klopp (7/10):

Anak-anak asuhnya menunjukkan semangat juang, dan pergantian pemainnya membantu memukul mundur Fulham.

Saturday, April 20, 2024

Menyesal Jual Cole Palmer? Ini Alasan Pep Guardiola Lepas Sang Penyerang Ke Chelsea


 berita bola - Pep Guardiola membahas tentang kepergian Cole Palmer dari Manchester City setelah melihat penyerang itu memainkan peran utama bagi Chelsea.

APA YANG TERJADI?

Cole Palmer menjadi titik terang di musim yang sulit bagi Chelsea menyusul kepindahannya yang menghabiskan banyak uang di awal musim ini dari Manchester City. Pemain berusia 21 tahun itu dengan cepat membuktikan dirinya sebagai pemain kunci bagi tim asuhan Mauricio Pochettino dengan gol serta penampilannya yang mengesankan, tampaknya akan membuatnya masuk dalam perhitungan timnas Inggris menjelang Euro 2024.

SITUASINYA

Palmer bergabung dengan Manchester City pada usia delapan tahun dan merupakan lulusan akademi klub tetapi memilih untuk pindah demi mencari menit bermain reguler. Guardiola mengakui bahwa Palmer telah meminta hengkang selama beberapa waktu sebelum dia pada akhirnya menerima pinangan Chelsea.

APA YANG DIKATAKAN?

Berbicara kepada wartawan, Guardiola mengatakan: "'Dia meminta untuk pergi selama dua musim dan saya bilang 'bertahanlah'. Dia mengatakan dia ingin pergi. Apa yang bisa kami lakukan? Saya bilang 'bertahanlah karena Riyad [Mahrez] pergi', tetapi selama dua musim dia ingin pergi."

Guardiola kemudian memuji Palmer atas penampilannya di Chelsea, menambahkan: "Bermain di level seperti itu sungguh luar biasa. Dia pemain yang luar biasa. Saya tidak memberikan menit bermain yang mungkin pantas dia dapatkan dan sekarang dia mendapatkan itu di Chelsea. Saya sepenuhnya memahaminya. Dia adalah pemain yang luar biasa, seorang pria pemalu dengan banyak potensi. Dia bermain fantastis jadi apa yang bisa saya katakan, keputusan telah dibuat karena berbagai alasan."

TAHUKAH ANDA?

Palmer telah mencetak jumlah gol di Liga Primer musim ini sebanyak Erling Haaland. Kedua pemain tersebut menduduki puncak daftar topskor liga dengan masing-masing 20 gol, unggul satu gol dari striker Aston Villa Ollie Watkins.

APA YANG SELANJUTNYA?

Palmer akan menghadapi mantan rekan satu timnya pada Wembley Stadium ketika Chelsea menghadapi Manchester City di semi-final Piala FA, Sabtu (20/4) malam WIB. Pemain internasional Inggris tersebut menatap duel ini dengan performa terbaiknya setelah mencetak 11 gol dalam enam pertandingan terakhirnya untuk The Blues.

Harry Kane Ke Chelsea?! Striker Bayern Munich Diklaim "Kangen Rumah" Dan Bisa Balik Ke Liga Primer Inggris


 berita bola - Bomber Bayern Munich Harry Kane “diam-diam ingin pulang ke rumah”, menurut Stan Collymore, dan ia menyarankannya pergi ke Chelsea.

APA YANG TERJADI?

Kapten Inggris Harry Kane meninggalkan tanah airnya pada musim panas 2023, dan hijrah ke Bayern Munich demi mengejar prestasi. Mantan bomber Tottenham Hotspur itu sukses menyumbang 39 gol dalam 40 penampilan untuk The Bavarians, tapi kini justru terancam nirgelar setelah Bayern keok di DFL-Supercup, DFB-Pokal, dan menyerahkan gelar Bundesliga ke Bayer Leverkusen.

SITUASINYA

There has been talk of Kane retracing steps to the Premier League, despite signing a contract in Germany through to 2027, with various landing spots being mooted. Collymore believes a return to London would appeal to the prolific 30-year-old frontman – with Chelsea crying out for a proven No.9.

Tak ayal, muncul spekulasi Kane bisa kembali ke Liga Primer Inggris meski meneken kontrak bersama Bayern sampai 2027. Eks-striker Liverpool Stan Collymore percaya bomber 30 tahun tersebut merindukan London – sementara Chelsea membutuhkan sosok No.9 baru.

KATA COLLYMORE SOAL KANE

Bekas penggawa Inggris itu berkata kepad CaughtOffside: "Kutukan Kane menyusulnya ke Munich seiring Bayer Leverkusen juara liga, sehingga muncul pertanyaan: akankah Bayern mencari untung dari musim individual Harry yang super, dan mungkin juga setelah ia bersinar di Euro, dengan menjualnya ke beberapa klub yang bisa dibilang membutuhkan jasanya, atau akankah dia bertahan, berjuang lagi musim depan dan merebut Bundesliga kembali? Menurut saya dia diam-diam ingin pulang ke rumah, dan untuk Manchester United, yang berpotensi memiliki manajer baru di bawah kepemilikan baru, perekrutan Kane dapat mewakili keseriusan niat mereka."

"Chelsea juga tak cuma membutuhkan golnya tapi pengalamannya untuk membantu para pemain muda. Awalnya saya pikir lebih baik dia bertahan dan merebut gelar dari Bayer musim depan, tetapi saya sendiri mulai menyukai ide Kane ke Chelsea. Mereka punya uang, berada di kotanya Kane, dan mereka sangat membutuhkan sosok yang tenang, yang bisa diandalkan. Tak banyak yang lebih tenang dari Kane dan dia juga mengenal [Mauro] Pochettino... jadi mungkin dialah yang dibutuhkan sang manajer dan owner untuk membawa The Blues kembali ke empat besar."

SELANJUTNYA BUAT KANE

Kane memang pernah bekerja bareng Pochettino, tapi identitasnya sebagai legenda Tottenham akan memperumit transfer ke Chelsea, mengingat kedua klub itu merupakan rival sengit. Kemungkinan hijrah ke Old Trafford pun nampaknya kecil mengingat inkonsistensi Man United, dan sepertinya peluangnya untuk mengakhiri paceklik gelar lebih besar jika ia menetap di Munich.

Thursday, April 18, 2024

Erling Haaland Singanya, Antonio Rudiger PAWANGNYA!


 berita bola - Madrid padahal lawan yang paling banyak dihadapi Haaland dibanding lainnya, tapi tak sekali pun bisa mencetak gol ketika Rudiger yang jadi beknya.

APA YANG TERJADI?

Erling Haaland lagi dan lagi mati kutu saat berhadapan dengan Real Madrid. Di laga leg kedua perempat-final Liga Champions semalam, Haaland tak bisa berbuat banyak untuk Manchester City.

Mirisnya, Madrid adalah lawan yang paling banyak dihadapi Haaland ketimbang tim lain dalam perjalanan kariernya sejauh ini, yakni empat kali bentrokan. Demikian dibeberkan Squawka. Namun, Haaland tak bisa sekali pun mencetak gol ke gawang Los Blancos selama periode itu.

Dan tahukah Anda, di empat laga itu, yang jadi bek utamanyanya adalah Antonio Rudiger! Tak berlebihan jika menyebut Haaland adalah singanya, sementara Rudiger PAWANGNYA!

GAMBARAN BESAR

Gol Kevin De Bruyne di menit ke-76 menetralkan keadaan dari gol cepat Rodrygo di menit ke-12 untuk membawa laga ini berlanjut ke extra-time hingga adu penalti. Di tahapan terakhir, pasukan Pep Guardiola menyerah 4-3, dengan ditandai kegagalan Bernardo Silva dan Mateo Kovacic mengeksekusi penalti.

APA SELANJUTNYA?

Setelah peluang kembali meraih treble sirna, Haaland akan beralih fokus ke babak semi-final Piala FA dengan menghadapi Chelsea, 20 April. Adapun Madrid akan menghadapi bentrokan masif el Clasico kontra Barcelona, dua hari berselang.

Wednesday, April 17, 2024

Gagal Treble! Perjudian Pep Guardiola Untuk Penalti GAGAL TOTAL - Ganti Kevin De Bruyne Dengan Mateo Kovacic & Akurasi Bernardo Silva


 berita bola - Mateo Kovacic dan Bernardo Silva digagalkan dari titik putih saat Manchester City tersingkir dari Liga Champions dari Real Madrid melalui adu penalti.

Manchester City kembali mendominasi Real Madrid, namun kali ini mereka kurang tajam dan tidak memiliki arogansi yang diperlukan saat perjalanan mereka di Liga Champion harus berakhir dengan menyakitkan melalui adu penalti di babak perempat final. Bernardo Silva dan Mateo Kovacic menjadi kambing hitam saat tendangan mereka digagalkan oleh penjaga gawang Madrid, Andriy Lunin, dalam adu penalti setelah bermain imbang 1-1 setelah 90 menit dan perpanjangan waktu.

City telah berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Madrid, namun tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dan saat mereka sangat membutuhkan Erling Haaland, mereka tidak dapat memanggilnya karena dia telah ditarik keluar oleh Pep Guardiola setelah kembali tampil mengecewakan. Antonio Rudiger kemudian mengakhiri harapan meraih double-treble untuk selamanya dengan mencetak gol penalti ke-10.

Kebalikan dari leg pertama, City tertinggal lebih dulu dari gol Rodryro, musuh alami mereka di kompetisi ini, saat ia merayakan gol keempatnya ke gawang tim asuhan Guardiola. Namun, City merespons dengan baik, dengan sundulan Haaland membentur mistar gawang dan Bernardo gagal memanfaatkan bola muntah.

Mereka tampil lebih baik setelah jeda, menekan Madrid, dan tekanan mereka akhirnya membuahkan hasil saat Kevin De Bruyne melepaskan tembakan setelah sebuah sapuan yang gagal dari Rudiger. Pemain asal Belgia tersebut kemudian melewatkan sebuah kesempatan emas untuk menentukan hasil akhir pertandingan sebelum 90 menit berakhir.

Setengah jam tambahan waktu juga menjadi monolog City, kecuali satu tendangan yang gagal dimanfaatkan oleh Rudiger, dan hanya tersisa adu penalti yang dapat memisahkan kedua raksasa Eropa modern ini. Julian Alvarez, Phil Foden dan Ederson, secara luar biasa, melakukan peran mereka dari titik putih, namun Bernardo dan Kovacic gagal di saat-saat yang paling penting.

Kiper & Pertahanan

Ederson (7/10):

Tidak bersalah atas gol yang tercipta, kemudian lebih banyak menjadi penonton namun tetap waspada. Menggagalkan tendangan penalti Modric dan kemudian mengeksekusi penalti sendiri.

Kyle Walker (5/10):

Kembali tampil setelah satu bulan absen. Kehilangan Rodrygo, dan pijakannya, untuk gol pembuka setelah membuat para penyerang Madrid terjebak dalam posisi onside. Menebus kesalahannya dengan mementahkan serangan Vinicius di babak perpanjangan waktu.

Ruben Dias (6/10):

Kesulitan mengawal Vinicius untuk gol pembuka, kemudian menenangkan diri dan memblokir jalan keluar Madrid di babak kedua.

Manuel Akanji (7/10):

Mengambil alih peran hibrida dari Stones dan menjalankannya dengan baik, memainkan peran besar dalam kebangkitan City.

Josko Gvardiol (7/10):

Diberi waktu yang sulit oleh Valverde di awal pertandingan, namun tampil dengan sangat baik, melakukan blok dan intersep yang berharga hingga menit ke-120.

Gelandang

Rodri (5/10):

Tidak dalam kondisi terbaiknya tetapi memainkan permainan dengan cerdas, hingga menarik Brahim untuk menghentikannya berlari ke gawang.

Kevin De Bruyne (6/10):

Tampak seperti seorang pria yang sedang menjalankan misi, tanpa henti mengejar bola dan mencoba membuat sesuatu terjadi. Setelah beberapa percobaan yang gagal, ia berhasil mencetak gol penyeimbang, dan seharusnya dapat mengakhiri pertandingan di waktu normal.

Bernardo Silva (5/10):

Membantu mengontrol Madrid dari satu sisi ke sisi lain dan larinya yang tidak kenal lelah mengurung Vinicius setelah jeda. Namun tendangan penaltinya sangat buruk, lurus ke tengah dan dengan mudah ditangkap oleh Lunin.
Penyerang

Phil Foden (6/10):

Tidak ada gol-gol yang spektakuler dan tampil biasa menurut levelnya, namun memainkan perannya dalam dominasi di babak kedua. Membuang sebuah peluang besar di babak perpanjangan waktu, lalu menyarangkan tendangan penaltinya.

Erling Haaland (5/10):

Sebuah peningkatan dari penampilan buruknya di Madrid, membentur mistar gawang dengan sundulannya, namun lagi-lagi ia gagal mencetak gol di pertandingan besar.

Jack Grealish (6/10):

Melakukan duel menarik dengan Carvajal dan bertanggung jawab atas beberapa serangan terbaik City. Pergantian pemain yang mengejutkan dengan diganti Doku, namun Pep tahu yang terbaik.

Cadangan & Manajer

Jeremy Doku (7/10):

Kecepatan dan tipu muslihatnya memberikan Madrid senjata tambahan yang harus dihadapi dan ia membantu gol penyeimbang, meskipun dengan dorongan dari Rudiger. Terus menyebabkan malapetaka di babak perpanjangan waktu.

Julian Alvarez (5/10):

Menggantikan Haaland di babak perpanjangan waktu untuk memberikan tenaga dan pergerakan yang lebih baik, namun tidak mampu memberikan banyak dampak. Mengeksekusi tendangan penaltinya dengan sempurna.

John Stones (N/A):

Dimasukkan pada menit ke-112.

Mateo Kovacic (N/A):

Dimasukkan pada menit ke-112 dan gagal mengeksekusi penalti.

Pep Guardiola (6/10):

Memiliki reaksi yang tepat setelah turun minum dan memasukkan Doku yang memberikan keunggulan bagi timnya. Namun menarik keluar Haaland dan De Bruyne saat adu penalti sepertinya akan menjadi sebuah kesalahan penilaian.

Gelar Juara Direbut Bayer Leverkusen, Bayern Munich Langsung Buka Negosiasi Dengan Zinedine Zidane


 berita bola - Zidane dinilai jadi sosok ideal menggantikan Tuchel di Bayern.

APA YANG TERJADI?

Bayern Munich dilaporkan mulai membuka negosiasi dengan eks pelatih sukses Real Madrid Zinedine Zidane.

The Bavaria disibukkan dengan pencarian pelatih anyar seiring Thomas Tuchel akan angkat kaki di pengujung musim.

Beberapa nama dikaitkan dengan pintu Bayern, tapi Marca mengklaim bahwa klub raksasa Bundesliga Jerman ini sudah membuka komunikasi formal dengan Zidane tepat setelah mereka kehilangan gelar juara yang direbut Bayer Leverkusen.

GAMBARAN BESAR

Zidane sendiri sudah tak lagi menangani sebuah tim sejak pengujung musim 2020/21, di mana Madrid menjadi klub terakhir yang dipolesnya.

Dia baru-baru ini menyatakan bahwa dirinya sangat berhasrat segera kembali duduk di bench.

APA SELANJUTNYA BAGI BAYERN?

Semula Xabi digadang-gadang bakal menjadi penerus Tuchel di Bayern. Akan tetapi, juru taktik fenomenal satu ini diyakini pada akhirnya akan memilih setia bersama Leverkusen setidaknya hingga musim 2024/25 berakhir.

Nama Zidane pun digadang-gadang sosok yang cukup ideal melanjutkan tongkat estafet kepelatihan Tuchel di FC Hollywood.