Thursday, March 2, 2023
Ronald Araujo Belenggu Serangan Real Madrid! Pemenang & Pecundang Saat Bek Barcelona Itu Bikin Stress Sang Rival Di Copa Del Rey
berita bola - Duel menarik Vini Jr melawan Araujo, dengan pertahanan Barca yang bak karang, memberi gambaran siapa pemenang dan pecundang di laga ini.
Selain nama besar kedua klub dalam duel akbar El Clasico ini, laga ini juga jadi pertarungan antara bek yang sedang dalam performa terbaik, Ronald Araujo, dan attacker yang lagi galak-galaknya, Vinicius Junior.
Dan pemenangnya adalah Araujo. Dia benar-benar membuat bintang Brasil itu menjadi senyap sepanjang laga dan itu cukup berpengaruh terhadap serangan Madrid yang terbilang mandek.
Di sisi lain, Barcelona tampil oportunis, dengan hanya membuat sebiji gol untuk mengantungi keunggulan saat meladeni Madrid di leg kedua semi-final Copa del Rey mendatang.
Gol semata wayang itu menggambarkan tekanan yang menggelayuti Madrid. Itu seperti hadiah untuk Xavi dari anak-anak Carlo Ancelotti. Permainan Eduardo Camavinga di lini tengah terlalu mudah dibajak, memudahkan Franck Kessie merangsek ke area sensitif. Tembakannya membentur Eder Militao, celakanya itu membelokkan bola dan gol.
Madrid seperti tak punya magis untuk membalikkan situasi seperti ketika mereka memecahkan berbagai rekor saat comeback melawan Liverpool di Anfield lalu.
Barca tanpa Pedri, Robert Lewandowski dan Ousmane Dembele, tapi dengan pertahanan yang paling sedikit kebobolan di santero Eropa, itu bukan masalah. GOAL merinci siapa saja pemenang dan pecundang dari El Clasico di Santiago Bernabeu ini.
Vini Jr adalah salah satu winger paling berbahaya di Eropa saat ini, tapi Araujo membuat dia membeku sepanjang laga. Sang bek benar-benar menghadirkan rasa aman bagi pertahanan tim hingga membuat Vinicius tak memiliki banyak ruang untuk mengembangkan permainan.
Lebih dari itu, keduanya sudah berduel dua kali di musim ini, dan hasilnya, Araujo memenangkan semuanya.
Tidak seperti biasanya bermain tenang dengan perannya sebagai No.6. Camavinga bertanggung jawab atas gol pembuka Barcelona seturut back pass teledornya yang memudahkan Franck Kessie merangsek ke dekat gawang.
Bukan hanya itu, Camavinga juga sering kehilangan penguasaan bola dan sulit menyatu dengan permainan tim kali ini. Sepertinya, Ancelotti membuat pilihan yang keliru ketika dia lebih mengedepankan Camavinga ketimbang kopatriotnya, Aurelien Thoucameni.
De Jong perlu memainkan malam besar di sini. Dengan Madrid dalam form yang apik, Pedri menepi dan Barca mesti memasang line-up yang agak berbeda, maka de Jong pun menjadi bos di lini tengah tim.
Dan dia menjalankan tugasnya dengan sempurna. Xavi menempatkan bintang Belanda itu dalam peran sebagai sayap kanan di lini tengah. Pemain 24 tahun itu bersinar, bagaimana dia membuat umpan-umpan yang membelah lini, membuat tekel, beberapa akselerasi cerdas. Mengingat sejumlah pilar cedera, kepemimpinan de Jong membuat segalanya jadi lebih mudah.
Sepanjang musim ini, Vini Jr terbilang vokal terhadap wasit, memang seringnya dengan alasan yang logis. Sang winger kerapkali mendapatkan adangan kasar, sementara wasit cenderung enggan melindunginya.
Namun kali ini, ketika dia mendapati wajah wasit Jose Munuera, bintang Brasil itu tidak terlalu ngotot untuk melakukan komplain. Dia benar-benar dikantungi Araujo yang bermain sangat ketat di lini belakang. Dia bukan satu-satunya yang bermain memble di sini, tapi bila melihat betapa banyak bola yang mengalir ke kaki Vini Jr, harusnya dia bisa mendapatkan applaus di akhir laga, tapi yang terjadi sebaliknya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment