Sunday, June 18, 2023

Siapa Josko Gvardiol? Dicari Para Raksasa Eropa, Bakal Pecahkan Rekor Transfer, Digadang-gadang Bek Terbaik Dunia Saat Ini!


 berita bola - Man City, Liverpool dan Real Madrid mengantre dalam perburuan tanda tangan bek Kroasia penuh talenta itu. Siapa sebenarnya pemuda 21 tahun ini?

Keinginan Manchester City untuk memecahkan rekor transfer bek - yang sebelumnya dipegang Harry Maguire yang berbanderol £80 juta - dengan mendatangkan Josko Gvardiol menimbulkan pertanyaan sekaligus rasa penasaran yang besar: siapa sebenarnya bek 21 tahun tersebut?

Persaingan untuk mendapatkan tanda tangan Gvardiol semakin memanas karena tak tanggung-tanggung, pengincarnya bukan hanya datang dari sang peraih treble winners. Duo Liverpool dan Real Madrid juga kesengsem dengan servis defender potensial satu ini.

Umurnya terbilang masih sangat muda, tapi berbagai kalangan menempatkannya di jajaran bek terbaik dunia saat ini karena permainannya yang seolah dia sudah berusia veteran dan kenyang akan pengalaman di level tertinggi.

Bek dengan janggut lebat itu dikenal punya gaya permainan yang sigap, keras, dan tak kenal kompromi dengan lawan. Mari sejenak berkenalan dengan bek yang memiliki catatan 21 caps dan dua gol bersama timnas Kroasia tersebut.

Siapa Josko Gvardiol?

Gvardiol merupakan bek milik klub ambisius Bundesliga Jerman, RB Leipzig. Dia berposisi sebagai bek tengah, tapi juga piawai bermain di pos kiri pertahanan sebagai bek sayap.

Gvardiol memulai perjalanan sepakbolanya dari NK Tresnjevka di usia tujuh tahun, di mana dia dibawa oleh ayahnya, Tihomir, seorang pesepakbola amatir. Setahun kemudian pada 2010, raksasa Kroasia Dinamo menghampiri untuk memboyongnya, dan dia bertahan di sana lebih dari sedekade hingga akhirnya dia pun berpaling ke Leipzig di musim panas 2021.

Statistik kunci

Selama periode 2019/20, Gvardio yang berusia 17 tahun membantu Dinamo menembus perempat-final UEFA Youth League - di mana mereka kalah adu penalti melawan duta Inggris Chelsea - dan mengangkat trofi liga Kroasia jenjang muda.

Dia dipromosikan ke tim kedua semusim berselang, akan tetapi setelah hanya membuat dua penampilan, dia didorong masuk ke tim utama dan melakoni debut bagi Zagreb pada Oktober 2019. Setelah mewakili Kroasia sejak U-14 di 2016, Gvardiol juga debut untuk U-21 sebulan kemudian melawan Lithuania.

Gvardiol - yang didapuk sebagai salah satu dari The Guardian's 60 Next Generation European Footballers jelang musim 2019/20 - tampil total 11 kali di liga pada tahun itu ketika Dinamo mengamankan gelar juara. Dia juga merasakan penampilan perdana di Liga Champions di awal 2020/21, dengan mendapati Zagreb tersingkir dalam dua laga kualifikasi di putaran ketiga oleh Ferencvaros.

Namun, debut Gvardiol di Leipzig pada 2021/22 menggarisbawahi bahwa dia kini berada di level teratas. Dia tampil di 29 laga Bundesliga, mencetak dua gol, dan di sela-sela itu terlibat 23 kali sepanjang kampanye Liga Champions, Liga Europa dan DFB Pokal. Dia menjadi pemain Kroasia penuh selama kampanye itu, dan tampil starter di setiap laga ketika negaranya meraih medali perunggu di Piala Dunia 2022, bahkan mencetak gol pembuka saat timnya mengalahkan Maroko 2-1.

Gaya main

Aspek terpenting dari permainan Gvardiol adalah dia bek tengah berkaki kiri penuh bakat. Ini memberikan kelengkapan yang fantastis buat Leipzig karena mereka bisa memasangkan Gvardiol dengan pemain berkaki kanan di jantung pertahanan.

David Alaba-nya Real Madrid mungkin telah memantapkan diri sebagai bek tengah berkaki kiri terbaik dunia, dan Gvardiol memiliki banyak kesamaan. Anda mungkin berpikir postur 185 cm yang bukanlah tinggi rata-rata untuk posisi yang menuntut fisik, namun kekuatan sesunggunya Gvardiol justru datang dari itu.

Gvardiol jarang diintimidasi oleh lawannya setelah belajar bagaimana cara terbaik menggunakan bodi dia dalam kerasnya kancah sepakbola Kroasia. Dia juga membangun kepercayaan dirinya saat mengendalikan bola, di mana dia cukup nyaman membawa penguasaan bola keluar dari pertahanan dengan dirinya memainkan si kulit bundar untuk rekan setimnya di posisi terbaik.

Tahukah Anda?

Karena kesamaan antara nama keluarganya dan "Guardiola", Gvardiol dikenal sebagai "Pep Kecil" yang mengacu pada eks pelatih Bayern Munich dan manajer Manchester City tersebut. Panggilan itu bahkan menghiasi masa-masa mudanya karena Gvardiol pertama kali bermain sebagai gelandang sentral sebelum pelatih tim muda Zagreb Dalibor Poldrugac memindahkannya kembali ke jantung pertahanan.

Pujian berbagai pihak

"Gvardiol merupakan bek terbaik dunia. Dia sangat dewasa. Cara dia bermain, dengan keanggunan dia mengontrol bola, sungguh luar biasa," tutur pelatih Kroasia Zlatko Dalic.

"Semua orang berbicara mengenai anak ini. Semua klub top Eropa tahu dia. Gvardiol merupakan satu talenta besar. Dia bisa memainkan bola-bola panjang, teknisi yang bagus dan secara fisik sangat kuat," ungkap asisten pelatih Kroasia dan mantan penyerang Bundesliga, Ivica Olic.

"Dengan Josko Gvardiol, kami bisa mendatangkan salah satu talenta defensif terbesar Eropa. Sebagai seorang berkaki kiri, kami akan diposisikan lebih bervariasi bersamanya di skuad," kata eks direktur olahraga Leipzig Markus Krosche.

No comments:

Post a Comment