berita bola - The Special One kurang sepakat apabila pertandingan babak gugur Liga Champions tidak digelar kandang dan tandang.
Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho mendesak UEFA untuk tidak menerapkan sistem satu pertandingan di babak gugur Liga Champions untuk musim depan.
Seperti diketahui, akibat pandemi virus corona yang menimpa seluruh dunia, semua kegiatan olahraga harus terkena dampak, tidak terkecuali sepakola dan juga Liga Champions.
Salah satu turnamen paling prestisius di dunia tersebut harus tertunda selama beberapa bulan sebelum kembali digulirkan dan pertandingan yang seharusnya digelar kandang-tandang terpaksa diubah menjadi satu laga di tempat netral.
Masih belum diketahui, apakah UEFA akan menerapkan sistem yang sama untuk Liga Champions berikutnya. Namun, Mourinho menilai pertandingan kandang-tandang masih menjadi opsi yang terbaik untuk gengsi turnamen.
"Karena sepakbola adalah untuk fans dan karena sepakbola adalah tentang gairah dan tentang bagaimana kita sangat kuat secara mental untuk bisa mengatasi pertandingan besar, semi-final besar, perempat-final besar, bermain tandang dan bermain menghadapi 70 ribu, kita sebut saja musuh, dan saya menyukai perasaan itu," ujar Mou kepada DAZN.
"Anda harus sangat kuat untuk bermain dalam dua leg pertandingan dan bermain dengan sisi mental untuk itu.
"Saya pikir pertandingan satu leg lebih baik untuk orang luar. Jika Anda orang luar, Anda bermain satu pertandingan segalanya bisa terjadi, tetapi saya menyukai tekanan besar dalam dua leg pertandingan."
Jose Mourinho mengoleksi dua trofi Liga Champions sepanjang kariernya sejauh ini, pertama saat mengejutkan dunia dengan membawa Porto mengangkat trofi Si Kuping Lebar pada 2004 dan kemudian membawa Inter Milan mengukir sejarah sebagai satu-satunya tim Italia yang meraih Treble Winners saat menjadi juara UCL pada 2010.
No comments:
Post a Comment