Friday, June 5, 2020

Mengapa Liverpool Mundur Dari Perburuan Timo Werner Dengan Chelsea Bersiap Menikung

berita bola - Setelah berbulan-bulan didekati Jurgen Klopp dan The Reds, tampaknya bintang RB Leipzig itu malah mengarah ke Stamford Bridge.

Liverpool sepertinya tidak akan mendapat incaran mereka.

Setelah mengidentifikasi Timo Werner sebagai pemain yang bisa membuat skuat asuhan Jurgen Klopp yang luar biasa menjadi lebih kuat, The Reds saat ini harus menyaksikan sang striker RB Leipzig tersebut bergabung ke tempat lain.


Kerugian mereka akan menjadi keuntungan Chelsea. Werner telah ditawari kontrak lima tahun oleh klub yang berbasis di Stamfod Bridge, yang sepakat untuk membayar klausul penjualan sebesar £54 juta dalam kontrak pemain asal Jerman itu.

Itu langkah besar bagi Frank Lampard, yang sudah mengamankan jasa winger Ajax Hakim Ziyech untuk musim 2020/21. Chelsea juga berharap bisa menambah mantan target Liverpool lain, yakni bek kiri Leicester City Ben Chilwell, dalam beberapa bulan ke depan. Setelah larangan transfer dalam dua bursa, klub London tersebut bersiap untuk menggoyang pasar lagi.

Sementara itu, Liverpool, hanya bisa terpaku. Pemimpin klasemen sementara Liga Primer Inggris tersebut mungkin mendapat keuntungan sehat dalam perhitungan terakhir,  £42 juta, dan rekor turnover £533 juta, tetapi bahkan mereka tidak bisa menghindar dari kerusakan akibat pandemi virus corona.

Sumber telah mengatakan kepada Goal bahwa ketertarikan mereka terhadap Werner memang bukan sebatas rumor, tetapi itu menjadi dingin secara signifikan satu bulan terakhir, karena dampak Covid-19 yang mulai terasa.

Klopp berbicara dengan para pemain melalui video pada April, dan staff klub memandang Werner, yang mencetak 31 gol dalam semua kompetisi untuk Leipzig musim ini, akan menjadi rekrutan ideal bagi tim.

Menurut mereka, Werner pemain yang cepat, masih muda dan cukup lapar untuk terus berkembang. Dia dipandang cukup serba bisa untuk bermain setidaknya dalam dua posisi pada sistem 4-3-3 The Reds, dan menjadi pemain dengan level lebih tinggi dari Divock Origi.

Sebelum Covid-19, banderol untuk Werner tampak menggiurkan, terutama jika dibandingkan dengan angka-angka yang disematkan pada bintang Bundesliga Jerman lain seperti Jadon Sancho dan Kai Havertz. Nilai sekitar £50 juta untuk sosok seperti Werner tentu sangat menarik, dan sang pemain sendiri juga tidak menyembunyikan keinginannya untuk pindah ke Merseyside.

Meski sikap Liverpool pada saat ini, mereka tidak bisa menggelontorkan uang sebanyak itu dengan banyaknya ketidakpastian.

Ini adalah sikap yang akan mengundang kritikan, terutama dari para suporter, tetapi ini masih sinkron dengan bagaimana Fenway Sports Group mengelola klub - sebagai bisnis, bukan sebagai mainan.

Ingat, klub-klub EPL mengalami kerugian besar. Pada saat yang sama dengan transfer Werner ke Chelsea mencuat, terungkap bahwa Tottenham menarik pinjaman sebesar £175 juta dengan Bank of England, di tengah ketakutan kerugian hingga £200 juta karena virus corona.

Klub masih harus membayar uang yang signifikan kepada pihak penyiar - meski liga berhasil mengamankan penangguhan 12 bulan baru-baru ini - dan angka itu akan naik cukup drastis jika mereka gagal menuntaskan musim, yang akan dilanjutkan kembali bulan ini.

Dalam jangka lebih panjang, prospek klub bermain tanpa penonton akan membuat tim-tim semakin terpukul. Liverpool harus bersiap melihat penurunan besar dalam pendapatan hari pertandingan dan sponsor, dan mereka sudah menunda rencana peningkatan tribun Anfield Road sebesar £60juta setidaknya selama 12 bulan. Pada April lalu, CEO Peter Moore telah memperingatkan hal tersebut.

"Pendapatan kami ditutup namun pengeluaran kami tetap berjalan," ujar Moore. Dia menjadi salah satu pegawai senior yang secara sukarela menerima potongan gaji sebesar 25 persen pada periode awal pandemi virus corona. Sementara itu, klub membatalkan keputusan untuk merumahkan staf menyusul gelombang kritikan.

Biaya gaji Liverpool, £310 juta, adalah salah satu yang tertinggi di dunia sepakbola. Mereka mungkin tidak menghabiskan banyak biaya transfer dalam beberapa bursa terakhir - musim panas lalu mereka hanya menambah Harvey Elliott, Sepp van den Berg dan Adrian, tetapi mereka harus menghabiskan dana besar untuk mengamankan jasa pemain seperti Mohamed Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino, Jordan Henderson, Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold agar mereka bersedia menandantangani kontrak dengan jangka panjang. Mereka juga menjadi klub EPL paling boros bila terkait biaya agen.

Semua itu membantu menjelaskan, jika tidak sepenuhnya membenarkan, sikap mereka pada transfer Werner. Pada akhirnya, mereka memutuskan angka tersebut terlalu besar.

The Reds akan berharap bisa menaikkan dana mereka melalui penjualan di musim panas, dengan pemain seperti Origi, Dejan Lovren, Xherdan Shaqiri, Loris Karius, Harry Wilson dan Marko Grujic semuanya masuk dalam daftar jual, tetapi masih perlu dinanti apakah bursa transfer akan tetap ada pada Juli, Agustus atau September. Para pengamat memprediksi klub-klub non-elit akan mengurangi belanja mereka secara signifikan. "Akan menjadi pinjaman dan bebas transfer bagi klub di luar raksasa," ujar salah satu agen ternama kepada Goal.

Amat sangat membuat frustrasi, terutama dengan keinginan terbuka Werner untuk bergabung, dan destinasi dia berikutnya. Chelsea membukukan kerugian sebesar £100 juta dalam akuntansi terbaru mereka, tetapi The Blues disokong oleh salah satu orang terkaya di dunia, dan tampaknya bersedia untuk bertaruh di saat tim lain enggan. Skuat Lampard akan memiliki peluang besar untuk melompat di klasemen musim depan.

Harus dikemukakan pada titik ini bahwa Liverpool, secara teori, bisa menjadi juara EPL sebelum Juni berakhir, dan bahwa ada klub dalam situasi yang jauh lebih buruk daripada mereka. Pada saat seperti ini, perspektif bukanlah ide buruk, dan The Reds jauh dari korban terburuk pandemi global ini.

Tetapi jika situasi Werner memperlihatkan sesuatu, hal tersebut adalah akan ada tantangan berat yang harus mereka hadapi ke depan - dan itu datang baik dari dalam lapangan dan juga dari luar lapangan.

No comments:

Post a Comment