berita bola - Buffon juga merasa senang kini sang superstar Portugal menjadi rekan setimnya di Juventus.
Gianluigi Buffon mengenang kembali momen saat gawangnya dibobol oleh tendangan salto indah Cristiano Ronaldo.
Momen tersebut terjadi pada April 2018, saat itu Juventus yang menjamu Real Madrid dalam leg pertama babak perempat-final Liga Champions harus menelan kekalahan 3-0 di Allianz Stadium.
Ronaldo, yang waktu itu berkostum Madrid, mencetak dua dari tiga gol kemenangan raksasa LaLiga. Namun satu gol yang dicetaknya melalui sebuah tendangan salto indah pada menit ke-64 masih menjadi buah bibir hingga saat ini.
Buffon juga merasa senang kini sang superstar Portugal menjadi rekan setimnya di Juventus.
Gianluigi Buffon mengenang kembali momen saat gawangnya dibobol oleh tendangan salto indah Cristiano Ronaldo.
Momen tersebut terjadi pada April 2018, saat itu Juventus yang menjamu Real Madrid dalam leg pertama babak perempat-final Liga Champions harus menelan kekalahan 3-0 di Allianz Stadium.
Ronaldo, yang waktu itu berkostum Madrid, mencetak dua dari tiga gol kemenangan raksasa LaLiga. Namun satu gol yang dicetaknya melalui sebuah tendangan salto indah pada menit ke-64 masih menjadi buah bibir hingga saat ini.
Yang spesial, seluruh publik Allianz Stadium waktu itu justru memberikan tepuk tangan atas aksi sang superstar Portugal tersebut dan setelah dua tahun berlalu, Buffon mengungkapkan percakapan yang dimilikinya dengan Ronaldo setelah gawangnya bobol.
"Setelah sekitar 25 detik atas reaksi frustrasi wajar setelah saya kebobolan, saya berpikir tentang apa yang telah dilakukannya kepada saya, sesuatu yang sangat hebat," ungkap kiper berusia 42 tahun itu di Festival Trento Sports.
"Saya bertanya kepadanya, 'Cristiano, berapa usia Anda?' dan ia berkata: 'tidak buruk untuk seorang berusia 33 tahun, kan?'"
"Pada akhirnya kami berdua tertawa."
Buffon kemudian mengungkapkan rasa bangganya bisa bermain satu tim dengan Ronaldo, setelah sang penyerang pindah ke Juventus dengan nilai transfer €112 juta pada awal musim 2018/19.
"Pada akhir karier saya, saya memiliki kesempatan untuk bermain bersama Cristiano dan itu poin tambahan," lanjutnya.
"Sulit untuk berkembang jika Anda tidak bermain dengan yang terbaik dan saya ingin menambahkannya ke dalam daftar para pemain juara hebat yang pernah menjadi rekan setim saya."
"Ia adalah seorang yang cerdas, Anda bisa melihat itu dari caranya berperilaku dengan rekan-rekan setim."
"Kami biasanya menggunakan dua atau tiga menit dalam latihan untuk berbincang dan, bagi saya, senang bertemu dengannya."
No comments:
Post a Comment