berita bola - Thomas Muller menilai lebih sadis ketika Bayern Munich menggilas Barcelona daripada pembantaian yang dilakukan Jerman pada Brasil di Piala Dunia 2014.
Thomas Muller menyatakan, Bayern Munich jauh lebih mengontrol Barcelona dibanding ketika Jerman melibas habis Brasil 7-1 di Piala Dunia 2014 silam.
Bayern mencatatkan kemenangan 8-2 atas Barca di perempat-final Liga Champions Jumat malam, memperpanjang rentetan kemenangan mereka jadi 19 di seluruh kompetisi.
Pasukan Hansi Flick menjadi tim pertama yang membuat delapan gol dalam sebuah pertandingan di fase knock-out ajang Eropa, sementara kekalahan memalukan yang dialami Barca ini merupakan raihan negatif terbesar sejak 1951.
Muller dan pemain pengganti Philippe Coutinho mencetak sepasang gol bagi Bayern, dengan Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich dan Robert Lewandowski juga turut mencatatkan namanya di papan skor untuk membuat torehan bunuh diri dari David Alaba dan Luis Suarez tidak ada artinya bagi Barca.
Pertandingan ini disebut-sebut mirip dengan pembantaian yang dilakukan Jerman pada Brasil di Piala Dunia di Amerika Selatan enam tahun lalu. Di laga itu, Muller juga mencetak beberapa gol.
Namun, pemain berusia 30 tahun itu mengklaim, Bayern jauh lebih dominan saat melawan Barca, yang sebetulnya beruntung karena hanya kalah marjin enam gol di tengah gempuran membabibuta anak-anak The Bavarian.
"Di 2014 melawan Brasil, kami tidak memiliki kontrol yang sama di pertandingan itu," tutur Muller selepas pertandingan, membandingkan ketika Bayern melawan Barca.
"Hal terbaik adalah melihat para pemain yang tampil dari bangku cadangan memiliki sikap dan gairah yang sama," sambungnya.
"Hal terpenting adalah melakukan apa yang kami inginkan di lapangan dan semua pemain tampil maksimal," katanya lagi.
Attacker Bayern ini menambahkan betapa nikmatnya bisa terlibat di pertandingan bersejarah dan sekarang timnya bersiap memainkan semi-final menghadapi pemenang antara Manchester City dan Olympique Lyon.
"Ini bagus, Anda bisa bayangkan bagaimana rasanya, sungguh sangat spesial bagi kami selepas pertandingan," lanjut Muller.
"Akan tetapi kami harus memulihkan diri. Ini adalah raihan besar, tapi di laga berikutnya itu dimulai dari 0-0," urainya.
"Saya tahu tim lain mengamati pertandingan-pertandingan kami dan kami harus memenangkan laga berikutnya demi mencapai final. Kami harus tetap tenang, santai, rileks dan merasa bahagia," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment