berita bola - Calon pembeli klub Tyneside tersebut menarik minatnya “dengan sebuah penyesalan” akibat proses yang berbelit.
Sebuah konsorsium yang dipimpin Pendanaan Investasi Publik (PIF) Arab Saudi telah menarik penawarannya untuk membeli Newcastle United.
Sebelumnya muncul rencana untuk membeli klub Liga Primer Inggris tersebut di angka £300 juta, dengan didukung PIF, yang pimpinannya adalah Pangeran Mohammed bin Salman, namun pihak mereka akhirnya menarik diri karena proses yang berbelit.
Pernyataan yang dirilis PIF, PCP Capital Partners dan Reuben Brothers mengonfirmasi hal itu. Dikutip dari Sky Sports, pihaknya menyatakan: “Dengan apresiasi mendalam untuk komunitas Newcastle dan nama besar klub sepakbola tersebut, kami telah memutuskan untuk menarik ketertarikan kami dalam membeli Newcastle United Football Club.
“Kami melakukan itu dengan penyesalan, sebagaimana kami sebelumnya merasa bersemangat dan berkomitmen penuh untuk berinvestasi di kota hebat seperti Newcastle dan kami meyakini bisa mengembalikan posisi klub itu dalam sejarah, tradisi dan yang membanggakan buat suporter.
"Sayangnya, proses yang berkepanjangan dalam situasi saat ini ditambah dengan ketidakpastian global telah menjadikan potensi investasi tidak lagi layak secara komersial.
"Untuk itu, kami merasa bertanggung jawab kepada para penggemar untuk menjelaskan kurangnya alternatif dari perspektif investasi.
"Sebagai investor yang otonom dan murni komersial, fokus kami adalah membangun nilai jangka panjang untuk klub, suporternya, dan masyarakat selagi kami tetap berkomitmen untuk kolaborasi, kepraktisan, dan proaktif di masa sulit di tengah ketidakpastian global dan tantangan signifikan bagi para penggemar dan klub.
"Pada akhirnya, selama proses yang berkepanjangan yang tak terduga ini, perjanjian komersial antara Kelompok Investasi dan pemilik klub berakhir dan tesis investasi kami tidak dapat dipertahankan, terutama tanpa kejelasan mengenai keadaan soal kapan musim berikutnya akan dimulai dan norma-norma baru yang akan muncul untuk pertandingan, sesi latihan dan kegiatan lainnya.
"Seperti yang sering terjadi dengan investasi yang diusulkan dalam periode yang tidak pasti, waktu itu sendiri menjadi musuh transaksi, terutama selama fase sulit ini ditandai oleh banyak tantangan nyata yang kita hadapi akibat Covid-19.
"Kami merasa sangat menyesal untuk para penggemar Newcastle United, yang mana kita berbagi komitmen besar untuk membantu Newcastle United memaksimalkan potensi luar biasanya dan membangun warisan yang mengesankan dan bersejarah sembari bekerja sama dengan masyarakat setempat.
"Kami ingin mengatakan bahwa kami benar-benar menghargai pesan dukungan Anda yang luar biasa dan kesabaran Anda selama proses ini. Kami minta maaf pembelian ini tidak terjadi. Kami berharap tim dan semua orang yang terkait dengannya memiliki banyak keberuntungan dan kesuksesan."
Artikel dilanjutkan di bawah ini
Adapun pembicaraan mengenai pembelian klub telah berlangsung selama beberapa bulan tetapi prosesnya jauh dari kata mulus.
Ada penentangan terhadap pembelian ini dari para pembela hak asasi manusia (HAM), yang merasa prihatin dengan praktik kesejahteraan Arab Saudi, sementara masalah menjadi lebih rumit ketika Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menerbitkan sebuah laporan yang menemukan bahwa perwakilan Kerajaan Saudi telah memfasilitasi pelanggaran undang-undang pembajakan melalui jaringan penyiaran beoutQ.
BeoutQ dituduh menyiarkan acara olahraga langsung secara ilegal, termasuk pertandingan Liga Primer Inggris, padahal hak siar di Timur Tengah menjadi milik beIN Sports yang berbasis di Qatar.
No comments:
Post a Comment