berita bola - Merson menyoroti kesalahan-kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh para pemain Arsenal.
Paul Merson menyebut Arsenal memburuk karena kesalahan mendasar dan pemain tertentu yang terlalu fokus terhadap statistik.
Lebih jauh lagi, mantan bintang the Gunners tersebut menyebut kombinasi antara Pep Guardiola, Jose Mourinho, Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger tidak bisa membantu mereka jika para pemain bahkan tidak bisa mengoper jarak lima yard.
Sead Kolasinac terlihat kesulitan pada duel derbi London lawan Tottenham. Bek Bosnia tersebut memanjakan Heung-min Son untuk menyamakan kedudukan.
Kolasinac mencoba memberi bola pada David Luiz, namun akurasinya jauh dari memuaskan sehingga bola malah mengarah ke bomber asal Korea Selatan tersebut.
Cara tim menghadapi set-piece juga dipertanyakan sehingga Toby Alderweireld mampu mencetak gol kemenangan untuk Spurs. Lagi, pelatih Mikel Arteta dibuat kesal oleh kesalahan-kesalahan individu yang merusak kinerja kolektif.
"Lawan Spurs, saya tidak peduli jika ada Pep Guardiola yang duduk di pangkuan Jose Mourinho, dan bertumpuk lagi ada Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger. Semua jadi satu manajer, tetapi jika Anda punya bek yang tidak bisa mengoper bola sejauh lima yard ke bek lainnya, maka Anda dalam masalah," ujar Merson di Sky Sports.
"Ketika manajer membuka sesi latihan dengan umpan-umpan lima yard, para pemain mengeluh: 'Untuk apa kami melakukan ini? Siapa pula yang tidak bisa mengoper sejauh lima yard?' Tetapi itulah alasannya. Ini soal konsentrasi, untuk melatih Anda melakukan itu tanpa berpikir. Seperti menggosok gigi pada pagi hari."
"Operannya benar-benar buruk. Tetapi itulah Arsenal, mereka punya kemampuan untuk menjatuhkan diri sendiri. Dia bisa memainkan itu dalam tidurnya, dia bahkan tidak perlu berbalik."
"Episode ini menambah pertanyaan lain dan saya tidak tahu kenapa pesepakbola melakukannya. Apa yang harus dilakukan Kolasinac adalah mengoper dekat ke garis, tetapi jika dia melakukan itu dan ada bek yang menendang bola keluar lapangan, maka tidak dihitung sebagai umpan yang sempurna dalam statistik. Pesepakbola begitu terobsesi dengan persentase operan. Bek menginginkan angka 88, 89, 90 persen tetapi yang mereka lakukan sebenarnya adalah hanya mengoper jarak lima yard pada satu sama lainnya! Siapa yang peduli? Jujur saja?"
"Sekarang statistik banyak beredar dan para pemain seperti takut. Mereka mencoba bola-bola mudah. Bayangkan bola dikuasai David Luiz, apa yang akan dia lakukan? Saya beritahu: dia akan mengoper ke kiper dan bola ditendang ke depan. Ini soal akal sehat. Mereka adalah pemain tim nasional!"
"Yang harus dipedulikan oleh para pemain ini seharusnya menjaga clean sheet karena tercatat seperti mencetak hat-trick bagi seorang bek. Anda pasti menginginkan bek yang berpikir seperti itu."
Arsenal sekarang menempati posisi sembilan klasemen sementara dan akan memulai lagi perjuangan lolos ke kompetisi Eropa dengan menjamu Liverpool pada pertengahan pekan nanti.
No comments:
Post a Comment