Friday, February 18, 2022

"Simbiosis Mutualisme" Antonio Conte-Harry Kane & Tottenham Hotspur Yang Jelimet


 berita bola - Harry Kane mengultimatum petinggi Tottenham Hotspur untuk memberikan sokongan penuh pada Antonio Conte terkait belanja pemain, jika tidak...

Harapan menggebu Harry Kane saat ini cuma satu: ingin mendapat "jaminan" bahwa Antonio Conte akan didukung penuh oleh manajemen Tottenham Hotspur untuk membangun kekuatan baru di bursa transfer musim panas mendatang. Sebab satu permintaan ini bisa mengubah segalanya.

Kapten timnas Inggris itu, seperti diketahui, sempat memaksa hengkang ke rival Spurs, Manchester City, pada musim lalu. Hal itu dilakukan Kane agar dirinya punya peluang untuk merasakan manisnya mengangkat trofi juara.

Meski begitu, akhirnya transfer urung terlaksana. Tapi Kane sebetulnya sudah merasa jauh lebih bahagia sekarang sejak Spurs ditangani pelatih sekelas Antonio Conte, yang dia yakini bakal mengakhiri paceklik gelar klub yang telah berlangsung 14 tahun lamanya.

Namun, striker 28 tahun itu mengharapkan adanya semacam "jaminan" dari chairman Daniel Levy bahwa Tottenham akan mengakomodasi segala keinginan Conte untuk membangun energi baru nan berkualitas dengan mendatangkan pemain-pemain bintang untuk musim baru kelak.

Sederhananya begini: Kane mendesak Levy beli deretan bintang top agar Conte sanggup menembus persaingan jalur juara musim depan. Jika Kane dan Conte terdukung untuk membangun era baru, bukankah Spurs juga yang akan memanen hasilnya andai klub berhasil juara?

Kane mau "jaminan" itu benar-benar terucap secara resmi dari mulut petinggi Spurs sebelum dia berkomitmen mengenai masa depannya bersama The Lilywhites. Cukup rumit.

Namun, andai permintaan Kane ini tak digubris klub, dia akan kembali berusaha keras untuk meninggalkan London Utara di musim panas nanti.

Beberapa kali, Kane dan Conte memang terlihat tak segan-segan mengekspresikan rasa frustrasi mereka melihat keadaan klubnya tersebut.

Kane sempat berangan-angan mengenakan seragam Manchester City musim lalu, namun banderol harga yang ditetapkan Levy senilai £160 juta membuat Pep Guardiola mundur teratur dari perburuan sang striker.

Hubungan antara Kane dan Levy memang terbilang kompleks. Sang penyerang merasa telah dikhianati sang petinggi klub yang sempat berjanji akan membiarkannya pergi mencari klub yang lebih bisa memberinya peluang juara pada musim panas lalu. Tapi nyatanya, Kane masih berada di Tottenham Stadium.

Setelah kembali menemukan spiritnya seiring kedatangan Conte, Kane sukses mengemas empat gol dalam lima pertandingan liga. Namun, terkini, dia gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir, di mana semuanya berakhir kekalahan bagi timnya.

Kane akan memimpin lini depan Spurs kala timnya berkunjung ke markas Manchester City, laga yang disebut Conte "sangat sulit" bagi skuadnya untuk bisa meraup poin.

Sementara itu, Conte sudah "berisik" sejak Januari lalu lantaran pergerakan Spurs di bursa transfer musim dingin dinilai absurd.

Bulan lalu, Spurs hanya berhasil mendaratkan Dejan Kulusevski dan Rodrigo Bentancur, namun nama-nama penting seperti Tanguy Ndombele, Bryan Gil, Dele Alli dan Giovani Lo Celso dibiarkan angkat kaki oleh klub.

Dalam wawancara di satu kesempatan, Conte menyuarakan kekecewaannya: "Empat pemain angkat kaki pada Januari. Empat pemain penting bagi Tottenham. Dua baru saja bergabung."

"Jadi, di atas kertas, alih-alih memperkuat, Anda sebenarnya justru melemahkan," tegasnya.

Mantan juru taktik Juventus, Chelsea dan Inter Milan itu meminimalisasi suara-suara harapan yang menginginkan Spurs lolos ke Liga Champions musim depan. Dia menegaskan, kans timnya mengakhiri musim ini di posisi empat besar cuma "satu persen".

Kekalahan-kekalahan terbaru dari Chelsea, Southampton dan Wolves membuat Spurs kini berada di posisi delapan klasemen sementara, tujuh poin tertinggal dari penguasa empat besar, meski punya tabungan tiga laga dibanding Manchester United selaku penguasa spot terakhir Liga Champions.

No comments:

Post a Comment