Monday, February 7, 2022
Barcelona 4-2 Atletico Madrid: Kala Xavi 'Sekolahkan' Diego Simeone Secara Taktik
berita bola - Bagaimana si pelatih kemarin sore, Xavi, bisa meruntuhkan filosofi juru taktik berpengalaman Diego Simeone.
Kontroversi mencuat jelang pertandingan antara Barcelona dan Atletico Madrid seiring pelatih tim pertama, Xavi, melepaskan komentar panas mengenai gaya bermain tim kedua, yang dipandangnya 'begitu-begitu saja'.
Tersengat, Diego Simeone pun membalas dengan menyebut juru taktik Spanyol itu tak paham bagaimana kehidupan di luar lingkup Barcelona. Dengan kata lain, yang ada di kepala Xavi sebatas 'ilmu klub Catalans'.
Bagaimanapun, pada akhirnya hasil di lapangan yang akan berbicara.
Minggu (6/2) sore waktu setempat, Xavi membuktikan bahwa kritiknya terhadap model permainan Simeone bukan sekadar isapan jempol. Sejak sepak mula di Camp Nou, klub Catalans begitu dominan mendikte permainan Los Rojiblancos.
Dua pelatih dengan filosofi yang kontras, namun tak satu pun bisa menjamin bahwa yang jauh lebih berpengalaman akan dengan mudah mengalahkan si anak kemarin sore.
Xavi belum cukup banyak jam terbang untuk merasakan panggung besar liga, tapi inteligensi yang dimilikinya sanggup menekan filosofi Simeone, sampai-sampai seolah nama terakhir sedang "disekolahkan" untuk belajar taktik dari nama pertama.
Barcelona begitu impresif saat menyerang, tapi juga solid di area pertahanan, bahkan saat Dani Alves harus menerima kartu merah sebelum mengamankan kemenangan meyakinkan, 4-2.
Jangan lupakan pula, debut menakjubkan dari Adama Traore, eks binaan La Masia yang kini telah kembali ke Camp Nou di bursa transfer Januari lalu. Dia memang tidak mencetak gol. Namun, sukses membuat pertahanan Atletico ketar-ketir.
Mario Hermoso kerap kali gagal 'menangkap' pergerakan winger milik Wolverhampton Wanderers tersebut. Akselerasi Adama sungguh di luar nalar dan tak berlebihan jika menilai dia adalah salah satu kunci kemenangan krusial klub Catalans.
Terutama di paruh pertama. Barcelona banyak menciptakan situasi berbahaya. Meski sempat disengat duluan di menit kedelapan melalui aksi Yannick Carrasco, kebahagiaan tim tamu hanya sekejap mata.
Sejurus kemudian, Jordi Alba menetralkan keadaan melalui kerja sama apik dengan Dani Alves. Memasuki menit ke-21, Adama menampilkan aksi berkelasnya dengan menyervis Gavi untuk mendapatkan gol yang membalikkan keadaan.
Rekrutan anyar lainnya, Ferran Torres, tak kalah cemerlang seiring dirinya terlibat untuk memudahkan Ronald Araujo mencetak gol ketiga Barcelona sebelum Alves turut mendonasi gol yang menghadirkan keunggulan empat bola. Eks Barcelona, Luis Suarez, membuat gol hiburan mendekati satu jam pertandingan.
Kredit khusus layak diberikan kepada para penggawa baru Xavi. Betapa para loyalis Barcelona memberi applaus dengan perasaan riang ketika Adama ditarik keluar untuk digantikan bintang baru lainnya, Pierre-Emerick Aubameyang.
Di sisi lain, terdengar suara-suara sumbang yang mengejek Ousmane Dembele gara-gara yang bersangkutan menolak untuk memperbarui kontrak tapi juga enggan cabut dari Camp Nou di jendela jual-beli pemain Januari lalu.
Pemain Prancis itu disertakan dalam skuad untuk laga ini, tetapi tidak diturunkan sama sekali alias hanya menyaksikan rekan-rekan setimnya dari bangku cadangan.
Sementara itu, dari segi taktik yang diterapkan Simeone di laga ini, tak satu pun ada yang bekerja secara fungsional. Juru taktik Argentina ini gagal menemukan formula yang ideal terutama di sektor pertahanan.
Simeone kesulitan mengembangkan permainan kendati dia sudah menjajal beberapa formasi dan mengutak-atik pemain di barisan pertahanannya sejauh musim ini bergulir.
Di beberapa pertandingan lainnya, pertahanan Atletico tampak mudah untuk ditembus dan dibongkar, juga tak mampu memenangkan duel udara, ditambah lagi kiper Jan Oblak mulai jarang menunjukkan penampilan atraktif.
Di laga ini, Xavi berhasil mengeksploitasi setiap kelemahan sistem Simeone untuk memenangkan pertandingan yang disebut-sebut bisa menentukan pertaruhan empat besar.
Banyak yang mengucilkan Xavi ketika dia mendatangkan pemain angkatannya yang kini berusia 38 tahun, Alves. Tak sedikit pula yang memandang remeh maksud sang pelatih merekrut tiga penyerang sekaligus [Adama, Torres dan Aubameyang] alih-alih memperbaiki sektor belakang. Namun, apa yang ditunjukkan mereka semua di laga kontra Atletico telah meruntuhkan argumen para peragu.
Simeone boleh sedikit belajar bagaimana kembali membangun 'kapal pecah' Barcelona ala Xavi, yang Barca polesannya sebetulnya berada di puncak klasemen jika La Liga dimulai ketika dia debut sebagai pelatih kepala.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment