Monday, February 14, 2022
Bagaimana Gerrard Bantu Jacob Ramsey Jadi Bintang Aston Villa
berita bola - Performa gelandang berusia 20 tahun itu naik ke level lain sejak Gerrard ditunjukan gantikan Dean Smith sebagai manajer pada November.
Sesuatu yang sama sekali tidak terduga terjadi di Aston Villa.
Ketika Steven Gerrard kali pertama ditunjuk sebagai manajer pada November lalu, tidak ada yang menyangka akan ada bintang baru yang tiba-tiba muncul di tengah mereka.
Pria itu bukanlah Philippe Coutinho, pemain termahal kedua dalam sejarah sepakbola, melainkan lulusan akademi berusia 20 tahun, Jacob Ramsey.
Musim lalu, Ramsey dipercaya jadi starter dalam enam pertandingan Liga Primer dan tampil sebanyak 16 kali dari bangku cadangan. Integrasinya ke dalam tim lebih banyak berkaitan dengan cedera pada Morgan Sanson dan Marvelous Nakamba ketimbang memang kesiapannya tampil di skuad utama.
Ramsey tampak percaya diri dan cerdas, tapi agak ragu-ragu dan minder, jenis pemain akademi yang sering dihasilkan Villa: berguna, tapi kemungkinan besar akan berakhir sebagai pemain Championship yang solid.
Bahkan, selama berada di akademi Villa, adiknya Aaron, yang saat ini dipinjamkan ke Cheltenham Town, dianggap sebagai prospek yang lebih menarik.
Namun, Ramsey nyatanya berkembang lebih pesar, merangkul denyut Liga Primer dengan keberanian dan kepercayaan diri yang membuatnya menjadi favorit kuat di lini tengah di bawah arahan Gerrard.
Dalam segala asepk–mulai dari dribel, operan, hingga duel yang dimenangkan –dalam 90 menit meningkat dibandingkan musim lalu, meskipun ada satu yang menonjol.
Pada 2020/21, Ramsey menghasilkan 1,25 pergerakan progresif per laga alias penguasaan bola terus menerus oleh satu pemain yang mendorong tim lebih dekat ke gawang lawan. Musim ini, angka itu berlipat ganda menjadi 2,49!
Yang menandai potensi Ramsey adalah kecerdasan dan momentum menyerang.
Pemain berusia 20 tahun ini selalu siap menerima operan dan menerimanya di dekat garis tengah, lalu mendorong bola maju dengan penguasaan bola [paling terkenal karena gol solonya yang brilian melawan Norwich] atau memberikan umpan vertikal yang tajam ke depan.
Menurut FBRef, Ramsey adalah gelandang Villa memiliki daya jelajah tertinggi dengan bola sejauh musim ini bergulir (3,1 km) dan juga berada di puncak untuk jumlah dribel yang masuk ke sepertiga akhir pertahanan lawan (32).
Pergerakan, lari dengan membawa bola, dan merangsek jantung pertahanan lawan, adalah sesuatu yang dia pelajari dengan jelas dari Gerrard.
Tidak mengherankan, statistik FBRef mencatat peningkatan impresif yang dibuat Ramsey di bawah asuhan Gerrard.
Pada liga musim 2021/22, statistik dribelnya meningkat dari 1,22 per laga menjadi 1,97 per laga setelah dilatih Gerrard.
Demikian pula Ramsey yang menerima 38,2 operan per laga dibandingkan dengan 28,5 dan melakukan 52,3 sentuhan per laga dibandingkan dengan 42,3.
Ini menggambarkan angka-angka pemain yang jauh lebih terlibat dalam permainan: mencari celah untuk mendapatkan bola dan menggiring bola ke depan.
Lebih penting lagi yakni, 'jarak progresif serangan' yang kini mencapai 119 meter per laga, naik jauh dari 96 meter per laga di bawah arahan Dean Smith musim ini. Sementara 'jarak progresif dari operan' naik dari 129,4 per laga menjadi 153,7 per laga.
Ramsey semakin baik, semakin berani menyerang, dan melepaskan operan vertikal waktu ke waktu.
Bukan hanya bakat sang pemuda, Gerrard juga layak menerima pujian karena menghasilkan bentuk taktis yang kompleks dengan instruksi posisi yang tergambar dengan jelas. Ia mampu memastikan Ramsey selalu di tempat yang tepat dan selalu memiliki opsi operan.
'Umpan progresif' mengukur operan lengkap yang menggerakkan bola ke arah gawang lawan setidaknya 9 meter dari titik terjauhnya dalam enam operan terakhir, atau semua operan yang diselesaikan ke dalam area penalti.
Ramsey memiliki rata-rata 5,1 umpan progresif dalam enam laga terakhirnya di Liga Primer, jumlah yang selama musim ini membuatnya berada di urutan ketiga di antara gelandang, hanya di bawah Bruno Fernandes dan Pierre-Emile Hojbjerg.
Keyakinan Villa dalam menyerang berutang banyak pada jaminan yang mereka rasakan dari formasi Gerrard.
Formasi 4-3-2-1 Gerrard secara inheren menawarkan Ramsey lebih banyak opsi operan daripada yang ia miliki di bawah Smith.
Dengan memplot dua pemain nomor 10 di belakang penyerang tengah, itu memberikan Ramsey opsi lebih banyak untuk melepaskan umpan lurus yang disukai.
Lebih dari itu, playmaker jago seperti Coutinho dan Emiliano Buendia akan mendistraksi para pemain bertahan, yang membuka celah bagi Ramsey untuk bergerak dengan bola di kakinya.
Gelandang lawan yang sebelumnya fokus pada Ramsey kini harus berurusan dengan Cou dan Emi, tapi progresivitas Ramsey juga dibantu oleh cara bertahan Villa.
Di bawah Gerrard, klub asal Birmingham ini cenderung hanya menerapkan tekanan di sepertiga tengah lapangan, daripada tekanan tinggi yang dilakukan Smith. Itu menyederhanakan tugas Ramsey dan memudahkan Villa untuk mencapai kompresi dari depan ke belakang.
Dengan kata lain, Ramsey dikelilingi oleh para pemain yang mengetahui peran individu mereka, menciptakan kondisi yang menunjang peningkatan pesatnya.
Luar biasa melihat grafik menanjak Ramsey dalam waktu yang singkat. Ia telah berubah dari keterlibatan satu gol dalam 10 pertandingan di bawah Smith pada musim 2021/22 menjadi lima dalam 10 di bawah Gerrard–atau empat dalam tiga pertandingan terakhirnya.
Sentuhan terakhir yang klinis dan keterampilan detail adalah yang membuat perkembangan Ramsey begitu menarik.
Setelah mampu menghadirkan sejumlah letupan di level tertinggi–mencetak gol kontra Manchester United dan Arsenal, lalu bermitra dengan balik dengan Coutinho melawan Leeds United–Ramsey rasanya telah membuktikan diri sebagai salah satu pemain muda paling berbakat di Inggris.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment