Manchester United sepatutnya memulangkan Dean Henderson pada Januari lalu guna menambah iklim persaingan bagi David de Gea, demikian saran eks pelatih kiper mereka, Eric Steele.
De Gea mengalami kampanye yang sulit sepanjang musim 2019/20 di Old Trafford, menjadi sorotan dalam beberapa berita utama karena kesalahan-kesalahan yang dilakukannya ketimbang performa mengesankan.
Kiper berusia 29 tahun tersebut membuat blunder terbanyak ketimbang yang lainnya di Liga Primer musim ini, yang terkini terjadi saat United bermain imbang 1-1 dengan Everton di Goodison Park.
De Gea terlalu lama menguasai bola sebelum melepaskan tendangan sapuan, membuat bola terkena Dominic Calvert-Lewin yang bergegas maju ke depan dan bola pun masuk ke gawangnya sendiri di awal laga.
Meski begitu, Ole Gunnar Solskjaer tetap mendukung penuh status penjaga gawang Spanyol itu sebagai nomor satu di United, kendati ada Sergio Romero dan Lee Grant.
United juga masih punya Henderson, kiper 22 tahun yang saat ini dipinjamkan ke Sheffield United, dan Steele menganggap Solskjaer kurang tanggap dengan situasi di bawah mistar pasukannya dengan gagal memulangkan Henderson pada bursa transfer musim dingin kemarin.
Sebagai sosok yang pernah berkerja bersama De Gea sejak kedatangannya dari Atletico Madrid pada 2011 lalu, Steele merasa Henderson bisa menjadi pesaing yang ideal bagi De Gea saat ini.
"Saya ingin tahu apakah United seharusnya membawa kembali Dean pada Januari lalu karena David butuh pesaing," kata Steele kepada FourFourTwo.
"David tidak melihat adanya pesaing pada diri Romero dan Lee Grant. Romero melakukan apa yang diminta kepadanya, menjadi kiper kedua."
"Romero memang kiper solid dan tanggu ketika diminta bermain, tapi saya tidak melihatnya sebagai kiper nomor dua yang bisa menjadi nomor satu, tapi Henderson berbeda. Saya bisa melihat Henderson kembali dan bermain dalam sepuluh laga beruntun."
Performa apik Henderson sepanjang musim ini menjadi salah satu faktor yang membawa klub promosi, Sheffield mampu bersaing di papan atas klasemen Liga Primer.
No comments:
Post a Comment