Tuesday, November 30, 2021
Messi Tak Yakin Rekor Tujuh Ballon d'Or-nya Dapat Dikalahkan
berita bola - Sang rival, Cristiano Ronaldo, menempati urutan kedua dengan koleksi lima gelar Bola Emas.
Megabintang Paris Saint-Germain, Lionel Messi, mengaku tidak yakin apakah pencapaian tujuh Ballon d’Or-nya dapat dilampaui pemain lain.
Messi meraih Ballon d’Or untuk kali ketujuh pada edisi 2021 dalam acara penghargaan yang dilangsungkan di i Theatre du Chatelet, Paris, Minggu (28/11) waktu setempat.
Sementara itu, bomber Bayern Munich, Robert Lewandowski, memenangkan penghargaan Striker of the Year perdana dan menempati posisi kedua dalam pemungutan suara Ballon d'Or.
Banyak yang memprediksi Lewandowski bakal membawa pulang Ballon d’Or kali ini setelah edisi 2020 dibatalkan karena pandemi Covid-19. Tercatat, ia telah mencetak 53 gol dalam 42 penampilan pada 2021, terbanyak dari pemain manapun di lima liga besar Eropa pada lintas ajang.
Tapi Messi menorehkan prestasi yang luar biasa juga setelah antar Argentina meraih Copa America–trofi Copa pertama La Albiceleste dalam 28 tahun–. Ia menyumbangkan empat gol dan lima assist dari 12 gol timnya dalam pencapaian tersebut.
Pada level klub di sepanjang tahun ini, Messi mengemas 32 gol dan 12 assist dalam 40 penampilan di Barcelona dan PSG.
“Saya tidak tahu apakah rekor ini bisa dikalahkan, saya hanya harus menerimanya,” ucap Messi kepada wartawan.
“Tapi sejujurnya, saya tidak tahu apakah rekor tujuh Ballon d'Or ini bisa dikalahkan. Tapi bagaimanapun, meraih tujuh gelar sangat mengesankan dan saya sangat senang bisa memenangkannya di sini, di Paris,” tutur pemain berusia 34 tahun itu.
“Mengenai Mohamed Salah atau [Robert] Lewandowski, dia akan memiliki peluang lain pada tahun-tahun mendatang. Kedua pemain ini benar-benar dalam kondisi terbaik dengan apa yang telah mereka tampilkan sejauh ini. Mereka akan memiliki peluang lain untuk memenangkan trofi ini,” tambahnya.
Adapun Ballon d’Or 2021 menjadi trofi ketujuh Messi setelah edisi 2009, 2010, 2011, 2012, 2015, dan 2019.
Monday, November 29, 2021
RESMI: Manchester United Tunjuk Ralf Rangnick Gantikan Ole Gunnar Solskjaer
berita bola - Rangnick akan menangani Setan Merah hingga akhir musim 2021/22 sebelum manajer permanen ditunjuk
Manchester United telah mengonfirmasi penunjukkan Ralf Rangnick sebagai manajer interim mereka, dengan pria Jerman 63 tahun itu akan kembali ke pinggir lapangan setelah sempat menjadi kepala pengembangan olahraga klub Rusia Lokomotiv Moskwa.
The Red Devils akhirnya meresmikan pengganti Ole Gunnar Solskjaer yang dahulu juga diminta bertindak sebagai pelatih pengganti pada Desember 2018 lalu.
Namun setelah rentetan hasil buruk, Solskjaer harus kehilangan jabatannya di Old Trafford, dan bekas pelatih RB Leipzig, Rangnick, akhirnya diminta untuk menangani United hingga akhir musim 2021/22.
Persyaratan kontrak Rangnick
Kontrak Rangnick sebagai manajer hanya akan berdurasi enam bulan, atau hingga akhir musim ini, dan setelahnya ia ditawari kontrak dua tahun dalam peran konsultasi, dan itu menjadi syarat kunci untuk merayunya ke Old Trafford.
Narasumber menyebutkan bahwa Rangnick tidak tertarik dengan jabatan jangka pendek, tetapi tak bisa menolak tawaran bertahan dan menggunakan keahliannya untuk membantu petinggi Man United setelah musim ini berakhir.
GOAL memahami bahwa Manchester United tidak membayar kompensasi sepeser pun kepada Lokomotiv Moskwa, meski Rangnick baru saja meneken kontrak tiga tahun dengan mereka musim panas ini.
Kapan Rangnick akan menangani laga pertamanya masih belum bisa dipastikan. The Red Devils akan menjamu Arsenal di Old Trafford, Jumat (3/11) dini hari WIB, tetapi Rangnick masih menunggu visa kerjanya dan proses untuk mendapatkan visa tersebut menjadi panjang dan rumit gara-gara Brexit.
Jika tidak bisa selesai tepat waktu, ia bakal baru bisa menangani Man United sebagai manajer untuk pertama kalinya saat menghadapi Crystal Palace akhir pekan nanti.
Man Utd mengonfirmasi saat mengumumkan Rangnick bahwa Michael Carrick, yang mengepalai dua laga United terakhir setelah pemecatan Solskjaer, akan tetap menangani United hingga Rangnick sudah bisa mulai bekerja.
Apa kata Rangnick?
Rangnick berkata kepada laman resmi Man United: "Saya senang bergabung dengan Manchester United dan fokus untuk membuat musim ini menjadi musim yang sukses untuk klub."
"Skuad ini dipenuhi dengan talenta hebat dan memiliki keseimbangan antara darah muda dan pemain berpengalaman. Dalam enam bulan ke depan saya akan berusaha untuk membantu pemain-pemain ini memenuhi potensi mereka, baik sebagai individu dan, yang lebih utama, sebagai tim."
"Selain itu, saya tak sabar mendukung tujuan jangka panjang klub ini dalam peran konsultasi."
Latar belakang Rangnick
Rangnick sebelumnya melatih lima klub di Bundesliga, termasuk Schalke dan RB Leipzig.
Kesuksesan terbesarnya adalah saat melatih Schalke, saat ia finis kedua di Bundesliga 2004/05, dan mengangkat trofi DFB-Pokal dan DFL-Supercup pada 2011.
Pada 2012, Rangnick ditunjuk sebagai direktur sepakbola RB Leipzig dan Red Bull Salzburg dan berperan penting membantu klub pertama melejit dari liga Jerman kasta keempat hingga ke Bundesliga.
Jabatan terakhir Rangnick adalah saat menjadi kepala pengembangan olahraga klub Rusia, Lokomotiv Moskwa per Juli 2021.
Sunday, November 28, 2021
Mauricio Pochettino Ke Manchester United Masuk Akal: Pengaruh Lionel Messi, Neymar, & Kylian Mbappe Terlalu Kuat Di PSG
berita bola - Klub sokongan Qatar itu sukses menyusun salah satu lini depan paling sangar dalam sejarah, tetapi tak satu pun dari mereka sudi bekerja keras
Mauricio Pochettino terlihat jengkel, tangan di dalam saku dan bersungut-sungut sepanjang kekalahan 2-1 Paris Saint-Germain atas Manchester City, Kamis (25/11) dini hari WIB.
Ini bukan tim Pochettino. Tim ini tidak memiliki satu pun ciri khas filosofi taktiknya, entah teknis maupun psikologis. Tak ada tanda-tanda yang mengisyaratkan bahwa para pemain mendengarkan instruksinya.
Pochettino menuntut kolektivitas dan kerja keras untuk menegakkan sepakbola a la Bielsa yang kental dengan pressing ketat dan garis vertikal
PSG justru sebaliknya: tiga penyerang berjalan-jalan seenaknya di lapangan, tampak tidak tertarik membantu rekan-rekannya. Pengaruh mereka terlalu kuat, dan merongrong Pochettino di Parc des Princes.
Kita semua tahu para megabintang itu punya kuasa; bahwa Kylian Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar punya hak istimewa.
Namun ketika Anda menyaksikan trio itu lekat-lekat, tidak hanya ketika kamera menyorot mereka, Anda seolah mendapatkan sudut pandang baru soal situasi di PSG.
Pochettino sudah menyerah menggunakan taktik andalannya, ia pasrah dipaksa memainkan sepakbola serangan balik yang tidak akan pernah ia terima di Tottenham Hotspur atau Espanyol.
Itu adalah langkah pragmatis dan masuk akal untuk menghadapi situasi yang bikin tak habis pikir: menjadi manajer yang didukung penuh oleh dewan, tapi tunduk dengan otoritas pemain.
Di saat Pochettino menuntut pressing tinggi kolektif, PSG harus bekerja keras dan hanya mempertahankan area mereka sendiri.
Di saat ia menuntut pertukaran umpan yang cepat dan jitu melalui lini tengah, Pochettino justru dipaksa menerima umpan lambung ke arah penyerang yang bergerak malas-malasan – memelankan jalannya laga
Strategi PSG di Liga Champions terekam dengan baik lewat statistik pressing mereka – delapan pemain mundur bertahan dan melakukan pekerjaan kotor, sementara trio penyerang cuma berjalan-jalan berusaha menciptakan sesuatu saat serangan balik.
PSG di peringkat kalima di UCL dalam kategori melakukan pressing di area pertahanan sendiri (330) tetapi termasuk tiga terbawah untuk pressing di sepertiga tengah dan akhir (255 dan 114).
Tidak seharusnya perbedaan statistik mereka di kedua sisi lapangan begitu ekstrem. Cuma Malmo dan Sheriff Tiraspol yang sama-sama tidak seimbang.
Semua ini, semua permasalah taktis yang membuat PSG pincang di Liga Champions musim ini, adalah konsekuensi dari kehadiran Messi, Neymar, dan Mbappe.
Kamera televisi harus mengikuti bola, dan ketika PSG bertahan trio MNM itu jarang terekam.
Asumsinya, mereka menyaksikan dengan cermat, bergerak bersama dalam pola tertentu yang dirancang untuk menekan bek lawan sembari menunggu kesempatan menyerang balik.
Sayangnya tidak seperti itu.
Tak berlebihan jika bilang Messi, Neymar, dan Mbappe 90 persen hanya berjalan, atau melihat ke arah yang salah, atau hanya berdiri dengan berkacak pinggang.
Mereka bahkan sering mengisi sisi lapangan yang sama, dalam posisi offside hingga 20 meter, dan tidak menempati ruang bebas untuk menjadi target umpan.
Sepanjang laga di Etihad, dominasi Manchester City tak terpatahkan dengan penampilan tim yang dikoreografikan dengan sempurna, seolah menunjukkan apa yang tidak PSG punya. Sementara penyerang Pochettino tidak becus menjalankan hal-hal mendasar.
Jangkan bertahan (dan tak satu pun dari mereka akan mau menghalau jalur umpan atau mem-pressing bola), melakukan lari yang tepat saja tidak bisa.
Contoh: Ander Herrera sedang membawa bola di sisi kiri dan bisa melebarkan permainan jika Messi melakukan sprint 10 meter sederhana. Apa yang terjad? Ya tidak ada.
Hal itu terus berulang lagi dan lagi, dengan Messi menjadi yang paling berdosa meski bukan satu-satunya.
Neymar dan Mbappe seolah bermain futsal, selalu mencoba hal muluk-muluk penuh gaya. Ketiga penyerang itu terlihat frustrasi ketika dipaksa melakukan umpan pendek atau ke belakang.
Klub sepakbola modern tak seharusnya beroperasi seperti ini. Ini adalah hikayat soal pengaruh uang, konsekuensi dari kekayaan Qatar Sports Investments yang dibawa ke Paris.
Moral dari hikayat ini, tentunya, adalah bahwa kesadaran taktik dan pengorbanan kolektif masih menjadi pilar sepakbola – dan itu sungguh melegakan, serta menjelaskan rasa schadenfreude terhadap PSG, rasa senang melihat mereka menderita.
Apakah pemilik PSG akan belajar dari kesalahan ini? Kemungkinan besar tidak. Mereka sukses mencapai final dan semi-final di dua Liga Champions terakhir, dan bisa dianggap menjadi tanda kesuksesan atau setidaknya kemajuan, meski situasi yang sebenarnya justru semakin parah.
Terlebih, mereka unggul 11 poin di puncak Ligue 1 dan media sosial saat ini diwarnai dengan foto trisula ikonik itu dalam balutan seragam PSG. Qatar pasti merasa proyek mereka lumayan berhasil.
Tetapi PSG bukan tim yang serius, bahkan tidak menarik. PSG jelas bukan proyek bagi seseorang dengan talenta dan standar seperti Pochettino. Masuk akal jika ia ingin segera kabur ke Manchester United. Setidaknya di Old Trafford ia bisa membentuk dan membangun tim sesuai dengan visinya.
Seperti yang diungkapkan GOAL, PSG tak keberatan mengizinkan Pochettino minggat di akhir musim, dan ini adalah langkah yang tepat bagi kedua pihak, apalagi dengan Zinedine Zidane siap menggantikannya.
Zidane – yang memenangkan tiga trofi Liga Champions berturut-turut bersama Real Madrid dengan mengendalikan ego pemain, bermain sepakbola aman dan memenangkan 'momen' – dianggap jauh lebih cocok.
Tetapi Los Blancos besutan Zidane punya karakter pemenang yang sudah dipoles lewat berbagai pertarungan seperti Sergio Ramos.
PSG, di sisi lain, dijangkiti oleh megabintang yang ketuaan dan, jika menilai dari kekalahan 2-1 dari Man City, pemalas.
Saturday, November 27, 2021
Arsenal Dipastikan Bakal Datangkan Raheem Sterling Dari Manchester City
berita bola - Hal itu diungkapkan pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, baru-baru ini di kanal Youtube The Arsenal Lounge.
Arsenal dipastikan jadi salah satu klub yang masuk dalam perburuan mengejar tanda tangan winger Manchester City, Raheem Sterling.
Dalam sejumlah laporan, The Gunners dikabarkan telah menghubungi Sterling. Mantan bintang Liverpool itu pun kini ragu untuk meneken kontrak baru di Man City.
Kontrak pemain berusia 26 tahun itu di City berakhir pada Juni 2023 alias akhir musim depan.
“Masalah Sterling terletak pada situasi kontrak. Niat Man City sangat jelas, memperbarui kontrak Sterling atau menjualnya pada jendela transfer musim dingin Januari atau musim panas,” ucap Romano.
"Memang benar, Arsenal akan senang memilikinya. Mikel Arteta menyukainya dan dia yakin Sterling akan menjadi rekrutan yang sempurna. City menginginkan lebih dari £50 juta untuk kesepakatan itu,” tambahnya.
Kedatangan manusia £100 juta Jack Grealish dari Aston Villa musim ini jelas mengurangi menit bermain Sterling yang baru diturunkan empat kali sebagai starter di Liga Primer Inggris.
Sterling butuh tampil reguler demi menjaga kans untuk tempat utama di timnas Inggris pada Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung akhir tahun depan.
Sementara itu, kedatangan Sterling bisa mengurangi ketergantungan Mikel Arteta kepada dua jebolan Hale End, Emile Smith Rowe dan Bukayo Saka.
Meski begitu, bukan hanya Arsenal yang terpincut Sterling. The Gunners kudu bersaing dengan Barcelona yang bersedia menunggu harga diskon sang pemain musim panas mendatang.
Friday, November 26, 2021
Eric Cantona: Saya Manajer Baru Manchester United
berita bola - Cantona merupakan ikon sekaligus mantan penggawa Setan Merah yang punya catatan sukses semasa merumput di Old Trafford.
Legenda Manchester United, Eric Cantona tiba-tiba mendeklarasikan dirinya sebagai manajer baru Setan Merah.
United memang tengah mencari manajer baru setelah resmi memecat Ole Gunnar Solskjaer pada akhir pekan lalu menyusul performa dan hasil buruk yang dicatatkan tim sepanjang awal musim 2021/22.
Raksasa Liga Primer Inggris itu memang tidak akan menunjuk manajer permanen untuk menangani tim hingga akhir musim. Beberapa nama mencuat belakangan ini, di antaranya ada eks pelatih Barcelona, Ernesto Valverde dan bekas juru taktik RB Leipzig, Ralf Rangnick.
Sama sekali tidak ada nama Cantona dalam rumor yang beredar, tapi uniknya mantan penyerang internasional Prancis itu mengikrarkan dirinya sebagai manajer United yang baru melalui unggahan video di Instagram.
Maksud Cantona, yang sekarang berprofesi sebagai aktor, tentu saja tidak serius, melainkan sebatas gurauan. Tapi setidaknya mampu menarik perhatian banyak fans United yang penasaran siapa sosok manajer baru tim kesayangan mereka.
"Halo teman-teman," ucap Cantona. "Saya ingin memberi tahu Anda secara eksklusif bahwa saya adalah manajer baru Manchester United. Saya akan memberi tahu Anda nanti nama staf hebat saya. Sampai jumpa."
Cantona dianggap sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah United, mencetak 82 gol dalam 185 penampilan antara 1992 dan 1997.
Ia juga memiliki peran penting di balik kesuksesan United era Sir alex Ferguson dalam mengamankan empat gelar juara Liga Primer dan dua Piala FA semasa merumput di Old Trafford.
Thursday, November 25, 2021
Wow! Mikel Arteta Konfirmasi Arsene Wenger Kembali Ke Arsenal?
berita bola - Arteta ingin mantan manajernya itu kembali terlibat dengan The Gunners
Mikel Arteta mengonfirmasi ia telah mengobrol dengan Arsene Wenger soal kembali ke Arsenal.
Bos The Gunners itu tidak malu-malu mengaku menginginkan Wenger kembali terlibat dengan Arsenal entah apa pun perannya, dan baru-baru ini memasang foto raksasa manajer legendaris itu di pintu masuk tempat latihan klub.
Dan Arteta kini membocorkan bahwa ia telah berunding dengan bekas manajernya untuk kembali ke Emirates setelah hengkang 2019 lalu.
Saat ditanya apakah sudah ada tawaran resmi untuk memulangkan Wenger, Arteta menjawab: "Kami berkomunikasi."
"Saya menemuinya dan mengobrol dengannya saat kami menonton film Arsene Wenger: Invincible dan rasanya senang betul bisa mengobrol dengannya dan semoga kami bisa mendekatkan dia."
"Menurut saya ia akan senang hanya dengan melihat lingkungan yang bisa ia ciptakan di sekitarnya ketika ia di sini. Karena ia dihormati, dikagumi, dan dicintai oleh semua orang di klub ini atas pencapaiannya serta apa yang ia wakili sebagai seseorang di klub ini."
Arteta ditanyai peran apa yang ia canangkan untuk Wenger begitu ia kembali ke Arsenal.
Namun manajer Arsenal itu enggan mengungkapkannya, tetapi berkata kehadiran pria 72 tahun itu akan bermanfaat.
"Saya belum bisa bilang," jawabnya.
"Tapi saya bisa bilang saya ingin lebih dekat dengannya secara personal karena menurut saya ia akan menjadi bantuan yang hebat bagi klub."
"Hal-hal seperti ini butuh waktu dan menurut saya ia yang harus memutuskan timing-nya."
"Yang bisa saya katakan dari sudut pandang saya, dan sepertinya mewakili semua orang, adalah bahwa kami akan senang jika ia berada di sekitar kami."
Wednesday, November 24, 2021
Nominasi Pemain Terbaik FIFA 2021 Dirilis: Robert Lewandowski, Lionel Messi & Jorginho Baku Saing
berita bola - FIFA baru saja mengumumkan daftar kandidat perengkuh gelar Pemain Terbaik 2021. Siapa saja?
FIFA telah mengumumkan daftar kandidat peraih Penghargaan Pemain Terbaik FIFA 2021. Pemenang ajang ini, akan diumumkan pada 17 Januari tahun depan.
Para pemain dan pelatih dipilih oleh para panel ahli dari kancah sepakbola pria dan wanita, di antaranya Tim Cahill, David Trezeguet, Alexi Lalas, Eniola Aluko, Emma Byrne dan Marta Tejedor.
Pemungutan suara akan dilakukan hingga tanggal 10 Desember. FIFA kemudian mengumumkan tiga finalis dari setiap kategori di awal 2022 mendatang.
Penghargaan ini akan melanjutkan ajang Ballon d'Or, di mana nominasi pria dan wanita akan ditentukan pemenangnya pada 29 November di Paris, Prancis.
Berikut daftar calon perengkuh Pemain Terbaik FIFA 2021 dari setiap kategori:
The Best FIFA Men's Player
Karim Benzema (France / Real Madrid)
Kevin De Bruyne (Belgium / Manchester City)
Cristiano Ronaldo (Portugal / Juventus / Manchester United)
Robert Lewandowski (Poland / Bayern Munich)
Lionel Messi (Argentina / Barcelona / Paris Saint-Germain)
Neymar (Brazil / Paris Saint-Germain)
Erling Haaland (Norway / Borussia Dortmund)
Jorginho (Italy / Chelsea)
N'Golo Kante (France / Chelsea)
Kylian Mbappe (France / Paris Saint-Germain)
Mohamed Salah (Egypt / Liverpool)
The Best FIFA Men's Goalkeeper
Alisson Becker (Brazil / Liverpool)
Gianluigi Donnarumma (Italy / AC Milan / Paris Saint-Germain)
Edouard Mendy (Senegal / Chelsea FC)
Manuel Neuer (Germany / Bayern Munich)
Kasper Schmeichel (Denmark / Leicester City)
The Best FIFA Men's Coach
Antonio Conte (Italy / Inter / Tottenham Hotspur)
Hansi Flick (Germany / Bayern Munich / German national team)
Pep Guardiola (Spain / Manchester City)
Roberto Mancini (Italy / Italian national team)
Lionel Sebastian Scaloni (Argentina / Argentinian national team)
Diego Simeone (Argentina / Atletico Madrid)
Thomas Tuchel (Germany / Chelsea)
The Best FIFA Women's Player
Stina Blackstenius (Sweden / BK Hacken)
Aitana Bonmati (Spain / Barcelona)
Lucy Bronze (England / Manchester City WFC)
Magdalena Eriksson (Sweden / Chelsea FC Women)
Caroline Graham Hansen (Norway / Barcelona)
Pernille Harder (Denmark / Chelsea FC Women)
Jennifer Hermoso (Spain / Barcelona)
Ji So-yun (Korea Republic / Chelsea FC Women)
Sam Kerr (Australia / Chelsea FC Women)
Vivianne Miedema (Netherlands / Arsenal WFC)
Ellen White (England / Manchester City WFC)
Alexia Putellas (Spain / Barcelona)
Christine Sinclair (Canada / Portland Thorns)
The Best FIFA Women's Goalkeeper
Ann-Katrin Berger (Germany / Chelsea FC Women)
Christiane Endler (Chile / Paris Saint-Germain / Olympique Lyonnais)
Stephanie Lynn Marie Labbe (Canada / Rosengard / Paris Saint-Germain)
Hedvig Lindahl (Sweden / Atletico Madrid Femenino)
Alyssa Naeher (USA / Chicago Red Stars)
The Best FIFA Women's Coach
Lluis Cortes (Spain / Barcelona)
Peter Gerhardsson (Sweden / Swedish national team)
Emma Hayes (England / Chelsea FC Women)
Beverly Priestman (England / Canadian national team)
Sarina Wiegman (Netherlands / Dutch national team / English national team)
Tuesday, November 23, 2021
Pochettino Sempurna Untuk Manchester United - Setan Merah Tak Boleh Abai Lagi
berita bola - Setelah melewatkan kesempatan untuk Poch pada 2019, United kini dapat menjadikannya pengganti ideal Solskjaer.
Pencarian Manchester United untuk pengganti Ole Gunnar Solskjaer bisa menjadi proses yang panjang dan sulit, dan tentu saja tanda-tanda awalnya tidak bagus.
Mempekerjakan caretaker, Michael Carrick, yang belum berpengalaman tentu saja merupakan pendekatan baru.
Tapi Ed Woodward mungkin bisa kembali bekerja. Dua tahun setelah United memutuskan untuk tidak merekrut Mauricio Pochettino, mereka mungkin diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Seperti diwartakan GOAL pada Minggu lalu, pelatih Paris Saint-Germain itu tertarik untuk pindah ke Old Trafford, dan bisa segera didatangkan, yang pada gilirannya akan menyatukan enam bulan yang berantakan bagi Setan Merah.
Pochettino ke United sangat masuk akal. Ini adalah penunjukan yang seharusnya dilakukan klub pada musim panas 2019, ketika Solskjaer ditawari pekerjaan secara permanen hanya beberapa bulan sebelum bos asal Argentina itu dipecat Tottenham Hotspur.
Woodward harus membuat keputusan yang tepat kali ini, dan tidak boleh ditunda. Apalagi Poch dilaporkan tidak betah di Paris.
Pochettino adalah seorang pelatih yang mengharapkan kesetiaan dan kerja keras dari para pemainnya, yang mengharapkan kontrol lebih luas di klub tempat dia bekerja, dan yang mempromosikan pemain muda di atas ego.
Tidak satu pun dari hal-hal itu yang mungkin terjadi di PSG yang bertabur bintang, bahkan keunggulan 11 poin di puncak Ligue 1 tidak dianggap cukup baik oleh sebagian orang.
Sebagai gantinya, untuk menilai apakah dia akan menjadi manajer United yang oke, dan untuk menganalisis apa yang akan dia bawa ke Old Trafford, kita harus melihat kembali masa transformasinya di Spurs.
MODERNITAS POCH DIBUTUHKAN UNITED
Sebelum kita masuk ke rincian preferensi taktis Pochettino, perlu dicatat bahwa apa yang dibutuhkan United lebih dari segalanya adalah ahli taktik modern; seorang pelatih dengan keahlian dan pelatihan elite untuk membawa klub sejajar dengan Chelsea, Liverpool, dan Manchester City di garis depan gaya mainan modern.
United kekurangan banyak hal di bawah Solskjaer, yang pembinaannya—dengan kata lain—tidak jelas. Satu contoh, dia dilaporkan tidak benar-benar melatih pressing, melainkan mengharapkan para pemainnya untuk menyelesaikan sendiri hanya dengan menutup lawan yang terdekat dengan mereka.
Pola acak United dan ketidakdisiplinan posisi selama tiga tahun terakhir sangat kontras dengan ketepatan yang dilatih oleh Jurgen Klopp, Pep Guardiola, dan Thomas Tuchel.
Pochettino dapat, dan akan, mengikuti ketiganya. Sebagai murid Marcelo Bielsa, dia sangat menuntut para pemainnya, melatih mereka tepat di mana harus berdiri dan bergerak, mengatur secara kolektif baik dari saat penguasaan bola atau saat kehilangan bola.
Poin terakhir yang disebut adalah sisi pembeda bagi pelatih modern. Sepakbola sekarang hampir melulu tentang penguasaan bola. Itulah tingkat kecanggihan dan struktur yang bisa diberikan Pochettino kepada Manchester United.
CETAK BIRU TAKTIK POCHETTINO
Spurs asuhan Pochettino, dalam kondisi terbaiknya, terbilang sensasional untuk ditonton. Ide dasarnya adalah membangun secara bertahap dari belakang, dengan strategi komprehensif untuk menciptakan segitiga yang rapi di atas lapangan, sebelum tiba-tiba mengubah tempo dan memainkan umpan vertikal tajam melalui lini tengah.
Hal ini dicapai dengan garis pertahanan yang tinggi dan bentuk serangan yang mengerucut (biasanya 4-2-3-1), full-back melebar sehingga gelandang dan pemain depan semua bisa masuk ke setengah ruang pertahanan lawan dan ke daerah nomor 10.
Rotasi posisi biasa terjadi saat striker turun, pemain nomor 10 berlari di belakang, pemain sayap melakukan membuka ruang, dan bek tengah membawa bola keluar dari pertahanan.
Dengan tetap kompak dalam sistem tersebut, Spurs memiliki beberapa opsi umpan pendek untuk memainkan sepak bola satu sentuhan cepat, yang seringkali menarik lawan ke satu sisi lapangan sebelum melambungkan bola dengan diagonal panjang kepada bek sayap yang tidak terjaga di sisi lain.
Kekompakan dan garis tinggi pertahanan saat menguasai bola ini tentu saja diimbangi dengan tekanan yang kuat.
APAKAH BAKAL COCOK UNTUK SKUAT UNITED?
Dengan perubahan tempo yang cepat, penekanan pada permainan vertikal, dan tekanan, jelas tidak semua pemain bisa cocok dengan metodologi Pochettino.
Sulit untuk melihat seseorang seperti Paul Pogba—yang dalam performa terbaiknya bermain di blok rendah, dengan optimis dalam melakukan serangan balik—bisa cocok. Itu seharusnya tidak terlalu menjadi perhatian, mengingat dia diperkirakan akan meninggalkan klub akhir musim ini.
Cristiano Ronaldo lebih menjadi masalah.
Minim tekanan telah merusak Solskjaer musim ini, dan tidak mungkin sistem yang lebih menuntut akan sesuai untuk megabintang asal Portugal itu, yang akan memberi Pochettino kilas balik dalam teka-teki skuat PSG saat ini.
Pekerjaan bagus Edinson Cavani di area yang lebih dalam membuatnya menjadi striker yang lebih ideal bagi Pochettino, namun Ronaldo tetap tidak bisa dikesampingkan.
Di lini defensif, United tidak memiliki bek sayap yang cepat atau dengan visi menyerang yang mereka butuhkan, itu akan jadi prioritas utama mereka pada bursa transfer mendatang. Tawaran lain untuk mendatangkan Kieran Trippier—mantan asuhan Pochettino di Spurs—masuk akal sebagai pembelian ekspres di Januari nanti.
Pochettino juga akan mencari penyerang yang lebih bernuansa playmaking, karena skuat United saat ini terlalu bergantung pada pemain sayap yang cepat. Sistem Poch membutuhkan pemain sayap yang bisa bertukar posisi di kanan dan kiri untuk bermain lebih seperti pengatur serangan.
Namun, sisi positifnya, Fred bisa benar-benar hidup mengingat kelincahan dan ketegasan dalam penguasaan bola yang kita lihat ketika gelandang asal Brasil itu di Shakhtar Donetsk.
Itu mungkin terdengar tidak masuk akal bagi pendukung United, tapi ada alasan Guardiola ingin dia menggantikan Fernandinho di Manchester City.
Di tempat lain, Jesse Lingard bisa berkembang dalam peran seperti Dele Alli, atau sebagai pemain sayap yang menempati posisi sentral; Jadon Sancho memiliki kecepatan untuk unggul di sisi kanan; dan Marcus Rashford adalah penyerang pekerja keras dan eksplosif yang sangat membutuhkan fokus taktis.
Bakat sang pemain tidak pernah diasah dengan baik dan, dengan di bawah bahu Pochettino, Rashford bisa mencapai level baru
Banyak pemain muda Setan Merah berpeluang menikmati gaya manajemen Pochettino, membentuk ikatan yang erat dan menikmati kesempatan mereka untuk tampil mengesankan. Setelah membawa banyak produk akademi di Spurs, pelatih asal Argentina itu akan berkembang pesat dalam memanfaatkan apa yang ditawarkan Carrington.
Tapi mungkin lebih dari siapapun, Donny van de Beek akan menjadi orang yang harus diperhatikan.
Gelandang asal Belanda—yang bermain bagus dalam penampilan langka selama 45 menit dalam laga terakhir Solskjaer di Watford—adalah pemain yang rasanya cocok bagi Pochettino: fantastis di ruang sempit, mata yang tajam untuk menyodorkan umpan vertikal, dan kepekaan posisi yang tajam tentang kapan untuk mendorong permainan ke depan dalam penguasaan bola dan kapan harus berlari melampaui striker.
Van de Beek akan menjadi pusat revolusi - dan simbol gap besar antara Solskajer dan Pochettino. Nama yang disebut pertama tidak cukup baik untuk memahami Van de Beek.
Terlepas dari masalah Ronaldo, skuat United secara mengejutkan hampir cocok untuk taktik Pochettino. Sang pelatih memiliki kepribadian, pengalaman, dan kecerdasan untuk menjadi manajer Manchester United yang luar biasa.
Woodward sudah membuat kesalahan dengan melewatinya sekali. Saat ini, dia tidak harus melakukannya lagi.
Monday, November 22, 2021
Wonderkid AS Roma Felix Afena-Gyan Tagih Janji Jose Mourinho Belikan Sepatu Rp12 Juta
berita bola - Afena-Gyan menorehkan rekor jadi pemain kelahiran 2003 pertama yang mencetak tak hanya satu tapi dua gol di Serie A.
Jose Mourinho mengaku punya janji untuk membelikan Felix Afena-Gyan sepatu baru dan kini ditagih oleh sang pemain usai membintangi kemenangan AS Roma.
Giallorossi sempat kewalahan membongkar pertahanan Genoa dalam lanjutan Serie A di Stadio Luigi Ferraris, Senin (22/11) dini hari WIB, dan pemain berusia 18 tahun tersebut masuk dari bangku cadangan untuk menjadi penentu kemenangan.
Tak tanggung-tanggung, remaja asal Ghana itu langsung mencetak dua gol untuk mengamankan kemenangan 2-0. Pencapaian yang istimewa karena dilakukan dalam penampilan ketiganya di Serie A.
"Saya telah berjanji untuk membelikan Felix sepatu yang sangat disukainya, yang sangat mahal, harganya €800 [Rp12 juta], jadi ia berlari dan mengingatkan saya agar tidak lupa! Besok pagi hal pertama yang saya lakukan adalah membelikannya sepatu," kata Mourinho kepada DAZN.
"Saya minta maaf kepada tuan [Daniele] De Rossi dan skuad Primavera, tapi Felix akan tetap bersama kami. Primavera bekerja dekat dengan kami, jadi Felix dan empat atau lima pemain lainnya naik ke skuad senior."
"Yang paling membuat saya terkesan adalah kepalanya yang dingin di depan gawang. Jika ia tidak memiliki keunggulan teknis yang fantastis, ia punya mentalitas yang kuat."
"Anda melatih para pemain muda sepertinya dan mereka berpikir tahu segalanya, tapi ia rendah hati dan Anda dapat merasakan ia selalu mau belajar dari semua orang di sekitarnya. Itu luar biasa."
Felix menjadi pemain pertama kelahiran 2003 yang mampu mencetak gol di Serie A, bahkan sepasang gol. Sang pemuda tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Mourinho yang memercayainya masuk ke skuad senior.
Sunday, November 21, 2021
RESMI: Manchester United Pecat Ole Gunnar Solskjaer
berita bola - Manchester United resmi mengumumkan bahwa mereka telah melepas Ole Gunnar Solskjaer dari jabatan manajer.
Perpisahan antara Manchester United dan Ole Gunnar Solskjaer akhirnya benar-benar terjadi, setelah dalam beberapa jam terakhir kabar tersebut terus menguat lantaran hasil memalukan yang kembali didapatkan oleh Setan Merah pada lanjutan Liga Primer Inggris.
Man United dikalahkan oleh Watford dengan skor akhir 4-1, di Vicarage Road, Sabtu (20/11) malam. Kekalahan tersebut ditambah kartu merah Harry Maguire plus permainan yang benar-benar mengecewakan dari Setan Merah. Setelah kekalahan itu, jajaran petinggi United langsung mengadakan pertemuan.
Akhirnya disepakati oleh seluruh pihak, termasuk pemilik klub, bahwa Ole tak bisa lagi melanjutkan masa baktinya di Old Trafford. Michael Carrick dan Darren Fletcher akan berkolaborasi untuk sementara waktu sebagai pelatih interim.
"Ole akan selalu menjadi legenda di Manchester United dan dengan menyesal kami telah mencapai keputusan sulit ini. Sementara beberapa minggu terakhir mengecewakan, mereka seharusnya tidak mengaburkan semua pekerjaan yang telah dia lakukan selama tiga tahun terakhir untuk membangun kembali fondasi untuk kesuksesan jangka panjang," tulis Man United dalam rilis resmi mereka.
"Ole pergi dengan ucapan terima kasih kami yang tulus atas usahanya yang tak kenal lelah sebagai manajer dan harapan terbaik kami untuk masa depan. Tempatnya dalam sejarah klub akan selalu aman, tidak hanya untuk kisahnya sebagai pemain, tetapi sebagai pria hebat dan Manajer yang memberi kami banyak momen hebat. Dia akan selamanya diterima kembali di Old Trafford sebagai bagian dari keluarga Manchester United."
"Michael Carrick sekarang akan memimpin tim untuk pertandingan yang akan datang, sementara klub mencari untuk menunjuk seorang manajer sementara hingga akhir musim."
Saturday, November 20, 2021
Curahan Hati Cesc Fabregas Dilatih Antonio Conte Yang Kayak Diktator
berita bola - Eks-gelandang Chelsea itu mengungkap kerasnya latihan di bawah Conte
Gelandang AS Monaco, Cesc Fabregas, curhat soal pengalamannya bermain di bawah Antonio Conte saat di Chelsea dulu.
Conte resmi ditunjuk sebagai manajer baru Tottenham Hotspur, tetapi ini bukan pengalaman pertamanya menangani tim Liga Primer Inggris setelah pernah menangani Chelsea selama dua musim (2016-2018).
Saat itu, Fabregas masih berseragam The Blues, dan ia mengenang bagaimana rasanya dilatih Conte yang tidak memberikan "kebebasan" bagi para pemainnya.
"Soal Antonio, itu pertama kalinya saya pernah melihat seseorang yang tahu persis [apa yang ia inginkan]," ujar Fabregas kepada CBS Sport. "Rasanya kayak sekolah."
"Saya jamin, mulai dari kiper sampai Anda mencetak gol, ia akan memberikan instruksi soal apa yang harus Anda lakukan, benar-benar segalanya."
"Mungkin memang berbeda dengan cara saya memandang sepakbola. Awalnya, saya kesulitan. Banyak berlari, sangat intens. Sesi [latihan] yang panjang, sesi ganda, sesi gym."
"Saya pernah dilatih oleh pelatih seperti Pep [Guardiola] yang fokus pada pemosisian, tetapi memberi banyak kebebasan. Bersama Conte, tak ada yang namanya kebebasan, ia sampai memerintah saya ke mana saya harus mengumpan."
"Waktu itu saya sudah 29 tahun, sudah bermain selama 13 tahun, bermain di semua final, memenangkan begitu banyak trofi, dan orang ini memerintah saya ke mana saya harus mengumpan!"
Ketatnya gaya Conte sudah mulai dirasakan pemain Tottenham, saat ia dilaporkan melarang berbagai jenis makanan - termasuk melarang saus tomat, minyak, mentega, hingga mayones.
Ia sudah melatih Spurs selama dua laga dengan hasil berbeda: menang 3-2 atas Vitesse di Liga Konferensi Europa, tetapi ditahan imbang Everton di Liga Primer.
Friday, November 19, 2021
"Itu Memang Dosa Saya," - Curhat Agen Mino Raiola Usai 'Dipecat' Bintang Juventus Federico Bernardeschi
berita bola - Mino Raiola telah membuat langkah yang keliru dalam menangani masa depan Federico Bernardeschi, bintang Juventus.
Agen Mino Raiola blak-blakan, dirinya 'dipecat' Federico Bernardeschi sebagai agen bintang Juventus itu murni karena kesalahan yang dibuatnya.
Pekan ini, Bernardeschi memutuskan untuk pecah kongsi dengan Raiola. Tak lama kemudian, sang pemain bergabung di bawah naungan agen Federico Pastorello.
Keputusan Bernardeschi mendepak Raiola seiring kontrak dia bersama Bianconeri akan berakhir selepas kampanye 2021/22. Sang gelandang pun melihat situasi dirinya akan 'rumit' jika terus bersama Raiola, terlebih di pengujung kontrak dia.
Raiola pun mencurahkan isi hatinya setelah dipecat Bernardeschi. Sang super agen mengakui, itu semua karena kesalahan yang dibuatnya, meski dia tidak merinci kesalahan apa yang dimaksud.
"Ketika saya kehilangan seorang pemain, itu selalu jadi dosa saya," tutur Raiola setelah mengadakan pertemuan dengan ofisial AC Milan Kamis lalu.
"Saya mendoakan semua yang terbaik untuk Bernardeschi. Para pemain [yang ada di bawah naungan Raiola] bebas untuk pergi," ungkap sang super agen.
Lebih lanjut, Raiola menyatakan, para pemain yang menjadi kliennya bukan 'tahanan', sehingga mereka berhak memutuskan bekerja sama dengan siapa pun untuk mengurusi masa depannya di klub tertentu.
"Para pemain saya bukan tahanan," tegasnya.
Tak lama setelah menjalin kerja sama dengan Bernardeschi, Patorello menuangkan unek-uneknya, bernada sindiran terhadap Raiola.
"Itu harusnya terjadi lebih awal," tukas Patorello setelah Bernardeschi memecat Raiola.
"Akan tetapi, terkadang hal-hal bagus terjadi dengan memerlukan waktu. Saya bangga mengumumkan Federico Bernardeschi bergabung dengan SportManagement. Selamat datang ke keluarga ini," pungkasnya.
Thursday, November 18, 2021
Jadi Suami Berbakti, Zinedine Zidane Batal Reuni Dengan Cristiano Ronaldo Di Manchester United?
berita bola - Manajer asal Prancis itu dikabarkan sebagai salah satu kandidat utama pengganti Ole Gunnar Solskjaer
Eks-manajer Real Madrid, Zinedine Zidane, kencang dikabarkan bakal reuni dengan Cristiano Ronaldo dan Raphael Varane di Manchester United, namun kehendak sang istri bisa membuyarkan transfer tersebut.
Posisi Ole Gunnar Solskjaer di pinggir lapangan Old Trafford kian di ujung tanduk setelah hanya mampu menang sekali dari enam pertandingan Liga Primer Inggris terakhir, termasuk saat dipermalukan dua musuh bebuyutannya, Liverpool (5-0) dan Manchester City (2-0).
Kabar pemecatan pun tak terhindarkan, dan Zidane menjelma menjadi salah satu kandidat, tetapi sang istri, Veronique Zidane, enggan tinggal di Manchester.
Dilansir Marca, Zidane diisyaratkan tertarik dengan kesempatan melatih Setan Merah dan bisa reuni dengan Ronaldo serta Varane, yang ia latih saat menjabat sebagai manajer Los Blancos.
Namun, di saat United berharap hubungan Zidane dengan dua bekas pemainnya bisa memuluskan negosiasi, ada faktor lain yang bisa memengaruhi keputusannya.
Veronique dilaporkan enggan tinggal dan hidup di Manchester. Ia lebih suka jika Zidane rehat melatih untuk waktu yang lebih lama lagi dan mencari pekerjaan di tempat lain.
Setelah mendatangkan Ronaldo, Varane, dan Jadon Sancho musim panas ini, Solskjaer justru tak bisa mengembangkan permainan United.
Hasilnya, Setan Merah hanya mampu duduk di peringkat enam klasemen sementara EPL dengan 17 poin, sembilan poin lebih sedikit dari sang pemuncak, Chelsea.
Wednesday, November 17, 2021
Kode Keras! Inikah Pertanda Paul Pogba Bakal Tinggalkan Manchester United?
berita bola - Mino Raiola kian mengipasi rumor hengkangnya Pogba dengan sebuah kode keras
Agen Paul Pogba, Mino Raiola, melayangkan kode keras bahwa kliennya sedikit lagi bakal meninggalkan Manchester United dengan berkata "Desember adalah bulannya mimpi".
Kontrak Pogba di United tinggal menyisakan enam bulan saja, dan pihak klub dikabarkan kesulitan merayunya untuk mau meneken kesepakatan baru di tengah ketertarikan dari klub-klub raksasa Eropa.
Raiola memang dikenal tak malu-malu membahas masa depan klien-kliennya, dan kini kembali meramaikan rumor Pogba menjelang bursa transfer Januari.
Raiola berkata kepada Rai soal spekulasi yang menyelimuti masa depan Pogba seiring enam bulan terakhir kontraknya di Old Trafford: "Desember adalah bulannya mimpi."
"Dan saya tak bisa mencegah mimpi, tapi mending tidak usah membicarakan Paul. Jika beberapa bekas pemain Man United tutup mulut soal saya dan Paul, bisa-bisa mereka berhenti bekerja."
"Terlalu dini untuk membicarakan kontrak Paul Pogba. Kita lihat saja apa yang terjadi. Saya tak bisa mencegah siapa pun memimpikan Paul."
Tuesday, November 16, 2021
Bikin Heboh, Jersey Timnas Inggris Made In Indonesia
berita bola - Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu negara yang memproduksi jersey berkualitas ekspor.
Jersey yang dipakai tim nasional Inggris rupanya dibuat di Indonesia dan fakta itu terungkap saat The Three Lions menjalani lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan San Marino, Selasa (16/11) dini hari WIB tadi.
Inggris arahan Gareth Southgate menang telak 10-0 atas tuan rumah San Marino di Stadio Olimpico, Serravalle, selagi penyerang Harry Kane mencetak quat-trick untuk menggenapi torehannya di pentas internasional menjadi 48 gol dan ia kini berjarak lima lesakan dari topskor sepanjang masa Wayne Rooney.
Terlepas dari kegemilangan Kane semalam, yang turut menjadi perbincangan adalah jersey yang dipakai tim Tiga Singa karena itu ternyata diproduksi di Tanah Air.
Seperti diketahui, Nike selaku apparel Inggris mempunyai lini produksi di Indonesia dan barang-barang yang dihasilkan sudah tentu berkualitas ekspor.
Tak cuma di Indonesia, produsen asal Amerika Serikat itu mempunyai beberapa pabrik yang terletak di kawasan Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Thailand.
Jadi adalah hal yang wajar untuk menemui produk buatan Indonesia yang justru dikirim ke luar, sebagaimana di dalam negeri tak jarang menerima hasil bikinan Thailand karena ada sistem saling-silang.
Salah satu pengguna Twitter dengan nama Damian turut tergelitik dan penasaran soal mengapa jersey Inggris ini dibuat di Indonesia padahal di sana punya kapasitas untuk membuatnya.
Ada yang menjawab bahwa jersey kualitas terbaik biasanya dibuat di Indonesia, namun ada pula yang menyebut biaya produksi di negara ini lebih murah.
Tapi satu hal yang pasti, produk Indonesia tak kalah dari negara lain dan sudah sepatutnya kita mencintai bikinan dari anak bangsa sendiri.
Monday, November 15, 2021
MMN Terancam Bubar: Mulanya Menggebu-Gebu Skuad Bertabur Megabintang, Kini PSG Puyeng Sendiri!
berita bola - Memang sih, sekilas lini depan PSG terlihat mengerikan, tapi bukan pekerjaan enteng menggabungkan trio Messi, Mbappe dan Neymar di satu tim.
Siklus Paris Saint-Germain bisa dibilang cukup menggelitik. Mulanya mereka mengelu-elukan skuad yang dibanjiri deretan megabintang, sekarang setelah itu semua terwujud, mereka malah kepusingan.
Les Parisiens dikabarkan akan membuang salah satu dari trio ujung tombak mereka yang berlabel superstar. Bagi pelatih Mauricio Pochettino, bukan pekerjaan simpel menangani sosok-sosok pemain terbaik dunia.
Desas-desus yang santer mencuat belakangan: raksasa Ligue 1 Prancis tersebut hendak menawarkan megabintang Brasil Neymar ke mantan klubnya, Barcelona, di jendela jual-beli pemain berikutnya.
Sebagaimana diketahui, lini depan PSG saat ini disinari attacker terbaik sejagat raya setelah Linoel Messi gabung untuk menyempurnakan duet Neymar dan Kylian Mbappe.
Meski begitu, tampaknya kemesraan trio ini hanya akan berjalan singkat, mengingat sang pelatih kesulitan mengatur ketiganya ketika bermain bersama di lapangan.
Jalan singkat pun hendak ditempuh, dengan menjual salah satu dari mereka, dan nama Neymar disebut-sebut paling potensial diuangkan.
Mbappe saat ini berada di masa 12 bulan terakhir dalam kontraknya. Artinya, superstar muda Prancis itu bisa bernegosiasi dengan tim-tim lain pada bursa transfer Januari terkait mahar yang bisa dikeluarkan klub peminat pada musim panas tahun depan.
PSG sendiri berhasrat besar untuk mempertahankan striker 22 tahun itu. Terlebih, mengingat usianya yang masih cukup muda, Les Parisiens lebih rela mengorbankan sosok Neymar.
El Nacional mengklaim, PSG telah menghubungi kubu Barcelona via "makelar", membahas probabilitas penjualan balik Neymar ke raksasa La Liga Spanyol tersebut, meski sejatinya klub Catalans beberapa waktu lalu telah membuat sikap bahwa mereka tidak terpincut memulangkan bekas attacker mereka itu.
Laporan lainnya menyatakan, raksasa Ligue 1 Prancis ini sudah lelah dengan sikap indisipliner Neymar di luar lapangan, apalagi musim ini anak emas Brasil itu baru mencatatkan tiga gol dalam 12 penampilan kompetitif.
Owner PSG Nasser Al-Khelaifi akan berupaya sekuat tenaga untuk memagari Mbappe dari ancaman hengkang. Pasalnya, anak muda satu ini beberapa kali memberi isyarat keinginannya merapat ke rival abadi Barca, Real Madrid.
Satu-satunya alasan yang akan membuat PSG mempertahankan Neymar apabila Mbappe pada akhirnya jatuh ke pangkuan Madrid di musim panas tahun depan. Namun, mereka akan lebih rida membuang Neymar apabila Mbappe berubah pikiran untuk setia di Parc des Princes.
Terlepas apakah Neymar atau Mbappe yang cabut, pelatih Pochettino diyakini akan sangat lega jika salah satu dari mereka pergi di bursa transfer musim panas mendatang.
Ironisnya, setelah gagal memberi impresi di Prancis sepanjang musim ini, Messi justru tak tersentuh di Paris. Megabintang Argentina ini belum sekali pun menjebol gawang lawan di ajang liga musim ini, walaupun dia sudah membuka keran gol di Liga Champions.
Karier melempem Messi semakin terlihat jelas di PSG ketika dia ditarik keluar saat waktu istirahat menghadapi Lille bulan lalu.
Hebatnya, kendati musim debut jebolan La Masia berusia 34 tahun itu tak berjalan mulus, dia seperti sudah punya garansi bahwa dirinya akan tetap menjadi pemimpin lini depan PSG hingga musim depan.
Namun yang paling mungkin terjadi berikutnya, trio MMN [Messi, Mbappe dan Neymar] bubar. Entah Messi akan ditinggal Mbappe, atau sahabat dekatnya Neymar. Menarik dinanti!
Sunday, November 14, 2021
Tak Sudi Gabung Tottenham, Pierre-Emerick Aubameyang Mending Pensiun
berita bola - Bomber Arsenal itu ternyata nyaris bergabung dengan sang tetangga
Pierre-Emerick Aubameyang mengaku pernah nyaris bergabung dengan Tottenham Hotspur bertahun-tahun lalu, dan kini mending pensiun ketimbang harus mengkhianati Arsenal.
Penggawa Gabon itu bergabung dengan Arsenal pada 2018 setelah lima tahun di Borussia Dortmund dan sekarang menjabat sebagai kapten klub.
Namun Aubameyang bisa saja berakhir di Spurs setelah sempat melakukan negosiasi.
Ditanya Sky Sports apakah ia pilih pensiun atau gabung Tottenham, Aubameyang menjawab: "Enggak perlu bertanya, Anda sudah tahu [jawabannya], saya mending pensiun."
"Entah apakah Anda tahu, tetapi beberapa tahun lalu saya nyaris bergabung dengan Tottenham dan pada akhirnya saya tak tahu apa yang mereka lakukan. Jadi saya pasti mending pensiun."
"Saya sepertinya masih di St. Etienne [waktu itu], entahlah, mungkin awal-awal di Dortmund. Saya tak ingat tepatnya."
"Saya ke sini, saya juga ke White Hart Lane. Keesokan harinya mereka tak memberikan jawaban, mereka tak menelepon balik jadi saya merespon: 'Oke, bukan masalah', jadi itulah mengapa setiap kali saya menghadapi mereka, mereka tahu [saya punya motivasi ekstra]".
Aubameyang absen di pertandingan pertama Arsenal karena sakit, namun selalu tampil di Liga Primer Inggris setelahnya.
Ia sudah mencetak empat gol di liga musim ini, dan mencetak hattrick saat menenggelamkan West Brom 6-0 di Piala Liga.
Pasukan Mikel Arteta kini duduk di peringkat kelima dan tak terkalahkan di 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi; menang delapan kali, imbang dua kali.
Saturday, November 13, 2021
RESMI: Dani Alves Gabung Barcelona Lagi
berita bola - Alves jadi rekrutan pertama Xavi sebagai pelatih Barcelona.
Bek kanan senior asal Brasil, Dani Alves, resmi bergabung kembali ke Barcelona pada usia ke ke-38 per Jumat (12/11).
Alves didatangkan dengan status bebas transfer setelah berpisah dengan Sao Paulo akhir musim lalu. Ia dikontrak Barca hingga akhir musim ini dengan opsi perpanjangan semusim.
“FC Barcelona dan Dani Alves telah mencapai kesepakatan untuk bergabung dengan tim utama selama sisa musim ini,” begitu bunyi pernyataan Barca.
“Pemain asal Brasil itu akan mengikuti latihan mulai pekan depan, tapi dia tidak akan bisa bermain hingga Januari,” begitu selanjutnya.
Sebelumnya, Alves meninggalkan Barca pada 2016. Ia kemudian berturut-turut membela Juventus, Paris Saint-Germain, dan sejak 2019 kembali ke kampung halamannya bersama Sao Paulo.
Selama berkostum Barca, Alves mencatatkan 14 gol dan 64 assist dalam 247 penampilan sejak bergabung dari Sevilla pada 2008. Ia membantu Blaugrana meraih enam titel LaLiga dan tiga mahkota Liga Champions di antara gelimang gelar lainnya.
Agustus lalu, Alves mengapteni timnas Brasil yang meraih emas Olimpiade Tokyo. Sang veteran menandai caps ke-119 bersama Tim Samba September lalu dalam kemenangan 2-0 atas Peru pada Kualifikasi Piala Dunia.
Friday, November 12, 2021
Gangguan Jantung, Sergio Aguero Terancam Pensiun Di Barcelona
berita bola - Aritmia yang Aguero derita diklaim lebih parah dari perkiraan awal
Sergio Aguero bisa mempertimbangkan masa depan kariernya setelah didiagnosis mengalami aritmia jantung, atau irama jantung tak beraturan, saat sedang membela Barcelona 31 Oktober lalu.
Menurut Catalonia Radio, aritmia yang Aguero derita ternyata lebih parah dari perkiraan awal, dan penggawa Argentina itu bisa terpaksa pensiun dari sepakbola.
Pemain 33 tahun itu ditarik keluar pada menit ke-42 saat melawan Alaves dalam start pertamanya di Camp Nou akhir bulan lalu dan dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernapas.
Bekas bintang Manchester City itu terlihat kesulitan di akhir paruh pertama, dan sempat berbaring setelah bertabrakan dengan pemain lawan di kotak penalti.
Saat itu Aguero bisa berdiri kembali dan langsung berjalan.
Pembawa acara El Chiringuito, Jose Alvarez Haya, setelah itu melaporkan bahwa detak jantung Aguero lebih tinggi dari yang seharusnya.
Barcelona merilis pernyataan pasca kejadian itu, yang berbunyi: "Kun Aguero menjalani prosedur diagnosis dan terapeutis oleh Dr. Josep Brugada."
"Ia bakal absen hingga tiga bulan ke depan. Efektivitas pengobatan akan dievaluasi untuk menentukan proses penyembuhannya."
Aguero berkata setelah dilarikan ke rumah sakit: "Saya baik-baik saja dan bersemangat untuk menghadapi proses penyembuhan. Saya berterima kasih kepada segala pesan dukungan dan cinta yang membuat jantung saya menguat hari ini."
Peristiwa Aguero terjadi hanya beberapa bulan setelah Christian Eriksen kolaps di lapangan saat membela Denmark di Euro 2020.
Eks-playmaker Tottenham itu mengalami gagal jantung dan harus diresusitasi di tempat sebelum dilarikan ke rumah sakit, dan pada akhirnya mesti memasang implan alat pacu jantung (ICD).
Ia tidak akan bermain bagi Inter Milan di Serie A musim ini.
Thursday, November 11, 2021
RESMI: Aston Villa Tunjuk Legenda Liverpool Steven Gerrard Jadi Manajer
berita bola - Legenda The Reds itu kembali merambah Liga Primer setelah ditunjuk sebagai pengganti Dean Smith di Villa Park
Legenda Liverpool, Steven Gerrard, meninggalkan jabatannya di Rangers untuk menjadi manajer baru Aston Villa, Kamis (11/11).
Villa langsung mengamankan pelatih baru mereka setelah memutuskan untuk memecat Dean Smith pasca dikalahkan Southampton 1-0 pekan lalu.
Bos Belgia, Roberto Martinez, juga sempat dikabarkan menjadi salah satu kandidat, tetapi kini Gerrard resmi ke Villa Park dan meneken kontrak dua setengah tahun.
Gerrard berkata kepada laman resmi klub barunya: "Aston Villa memiliki sejarah dan tradisi yang kaya di sepakbola Inggris dan saya amat bangga bisa menjadi pelatih baru mereka."
"Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya yang tulus kepada semua orang yang terlibat dengan Glasgow Rangers karena telah memberi saya kesempatan untuk melatih sebuah klub sepakbola yang amat ikonik."
"Membantu mereka meraih gelar liga ke-55 yang memecahkan rekor akan selalu mendapatkan tempat istimewa di hati saya. Saya mendoakan yang terbaik kepada pemain, staf, dan suporter untuk masa mendatang."
CEO Villa, Christian Purslow, berkata: "Jelas sekali dalam diskusi kami, bahwa ambisi, filosofi, dan nilai kepelatihan Steven, sesuai dengan milik Aston Villa."
"Kami senang ia sepakat memimpin kami di fase selanjutnya rancangan ambisi kami seiring usaha kami meneruskan kemajuan yang tercipta sejak Nassef Sawiris dan Wes Edens mengambil alih klub pada 2018."
Rangers, dalam pernyataan yang mengumumkan kepergian Gerrard, berkata: "Gerrard pindah ke Midlands setelah berperan kunci dalam perkembangan signifikan Light Blues di berbagai aspek selama tiga setengah tahun di Ibrox."
"Rangers kini memiliki skuad yang luar biasa dan sangat kompetitif, serta mampu menang sekaligus menghibur di semua lini, dengan standar tinggi yang kini juga berlaku di seluruh departemen sepakbola."
"Rangers Football Club ingin menyatakan rasa terima kasihnya kepada Steven dan staf dan mendoakan kesuksesan bagi mereka di masa depan. Mereka akan selalu disambut di Ibrox."
Wednesday, November 10, 2021
'Memang Layak Kok!' - Antonio Conte Soal Gaji Fantastis Di Tottenham Hotspur
berita bola - Conte menerima gaji mewah di London utara, menjadikan namanya sebagai salah satu manajer berpengasilan terbesar.
Antonio Conte buka suara mengenai tanggapan banyak pihak atas gaji fantastis yang diterimanya di Tottenham Hotspur, mengatakan dirinya memang layak menerimanya.
Conte ditunjuk sebagai manajer baru Tottenham pada awal bulan ini, menggantikan jabatan Nuno Espirito Santo yang berjalan singkat sejak awal musim 2021/22 ini dengan meneken kontrak awal berdurasi 18 bulan.
La Gazzetta dello Sport mengungkapkan bahwa pelatih top Italia berusia 52 tahun itu menerima gaji fantastis sebesar €18 juta (Rp298 miliar) per musim dan angkanya selalu menjadi perbincangan hangat
Tak terkecuali di Inter Milan, klub yang ditinggalkannya pada musim panas tahun ini meski baru saja diantarnya meraih Scudetto Serie A musim 2020/21 kemarin.
"Apakah gaji saya seperti membobol bank? Saya pikir pukulan, pukulan besar, dilakukan oleh siapa pun yang membawa saya," kata Conte dilansir Football Italia.
"Anda melakukan pekerjaan Anda dan benar bahwa Anda melakukannya dengan baik. Saya melakukan bagian saya di level top dan benar bahwa mereka membayar saya."
Soal target di Tottenham, Conte menegaskan bahwa akan menjadi tantangan bagi dirinya untuk membawa Spurs kembali ke peta empat besar di Liga Primer Inggris.
Selain memiliki ambisi memperbaiki prestasi di kancah domestik, ia juga menargetkan pencapaian terbaik di Eropa musim ini, di mana Tottenham mentas di UEFA Europa Conference League.
"Masuk ke empat besar akan menjadi tantangan," kata Conte. "Liga Primer sangat sulit, kami akan berusaha memberikan yang terbaik di setiap pertandingan dan tampil dengan baik juga di Conference League."
Selain pernah memenangkan tiga Scudetto bersama Juventus dan sekali bersama Inter, Conte juga punya jejak sukses di Inggris ketika membawa Chelsea menjuarai Liga Primer musim 2016/17.
Tuesday, November 9, 2021
Coutinho dituduh emoh masuk sebagai pengganti saat menghadapi Celta Vigo
berita bola - Philippe Coutinho buka suara setelah dituduh bertindak tak profesional saat Barcelona ditahan imbang Celta Vigo 3-3, Sabtu (6/11).
Coutinho diminta untuk pemanasan oleh pelatih sementara, Sergi Barjuan, dan tampak akan mengganti Ansu Fati yang cedera beberapa saat sebelum turun minum di Balaidos.
Namun pergantian itu tidak terjadi, dengan Barjuan memasukan Alejandro Balde alih-alih penyerang Brasil itu, sementara Coutinho sama sekali tidak merumput sepanjang pertandingan.
Rumor beredar bahwa Coutinho menolak bermain, dan ada klaim yang menyebut Barjuan tak jadi memasukannya karena tak suka dengan sikap eks-Liverpool itu setelah diminta melakukan pemanasan.
Coutinho, yang kini tengah memenuhi panggilan Brasil, akhirnya buka suara soal permasalahan itu dalam sebuah konferensi pers, Senin (8/11).
"Saya kaget betul saat membaca berita itu, karena sepanjang karier saya, saya tidak pernah tidak profesional."
"Silakan lihat di mana pun saya bermain, saya selalu menghormati semua orang. Wartawan selalu percaya berbagai hal," ujarnya tak terima.
Pemain 29 tahun itu juga membahas kepulangan Xavi sebagai pelatih Barcelona dan kondisinya pasca operasi lutut.
"Xavi adalah pemain hebat, seorang idola sepakbola yang agung. Dan kini ia kembali pulang ke Barcelona. Semoga ia bisa sangat sukses dengan skuad yang kami miliki. Saya sempat berbicara dengannya saat mengunjungi beberapa dokter di Qatar, saya tahu ia pria yang hebat."
"Tak mudah absen begitu lama, tetapi saya merasa baik. Secara fisik saya sehat dan tidak merasakan sakit, kini saya butuh waktu untuk menemukan level terbaik saya."
"Sejak kembali, saya belum diberi empat atau lima laga beruntun sebagai starter untuk bisa mencapai level terbaik saya, untuk mencapai kebugaran."
Coutinho belum mampu membuat impak sama sekali di Barca musim ini dan bakal mengharapkan menit bermain bersama Brasil. Selecao akan melakoni kualifikasi Piala Dunia melawan Kolombia dan Argentina selama jeda internasional berlangsung.
Monday, November 8, 2021
Rahasia David Moyes Ubah West Ham Menjadi Tim Papan Atas
berita bola - The Hammers saat ini menduduki peringkat ketiga klasemen Liga Primer berkat tangan dingin manajer Moyes.
West Ham di musim 2021/22 ini sangat menarik perhatian penikmat sepakbola Inggris. Bagaimana tidak? Mereka sekarang berhasil bertengger di peringkat ketiga klasemen Liga Primer.
The Hammers mengantongi 23 poin dari sebelas pertandingan, torehan yang sama dengan Manchester City yang berada di atas mereka dan hanya terpaut tiga angka dari pemimpin klasemen Chelsea.
Mereka telah mencatatkan empat kemenangan secara beruntun di empat laga terakhir mereka di Liga Primer, dengan yang terbaru West Ham sukses menghentikan tren positif Liverpool dan memberi tim asuhan Jurgen Klopp kekalahan perdana di liga musim ini.
Penampilan gemilang West Ham jelas tak lepas dari tangan dingin manajer David Moyes.
Pria asal Skotlandia tersebut dikontrak pada Desember 2019, setelah sebelumnya dia juga sempat menjadi bos di London Stadium dari 2017 sampai 2018.
Di awal era kedua Moyes, West Ham memang berantakan. Pada musim 2019/20 The Hammers hanya mampu mengemas 39 poin dari 38 laga, membuat mereka tersungkur diperingkat ke-16.
Tapi di musim lalu, Moyes sukses membawa West Ham melaju ke Liga Europa, setelah finis di tempat keenam dengan raihan 65 poin.
Dan di musim ini, yang baru berjalan sebelas pekan, tangan dingin Moyes sukses membuat timnya berada di tiga besar, bahkan mampu mengalahkan Liverpool.
Sebelumnya, West Ham juga berhasil menyingkirkan duo Manchester di Piala Liga, dengan mereka mengalahkan Manchester United 1-0 di putaran ketiga dan menghentikan dominasi Manchester City di babak berikutnya lewat adu penalti.
Dukungan jelas diberikan oleh penggemar West Ham kepada Moyes, apalagi mereka musim ini tampil di kancah Eropa, di mana The Hammers sekarang menjadi pemuncak klasemen Grup H setelah mengumpulkan sepuluh poin dari empat pertandingan. Dan peluang mereka untuk lolos ke fase gugur sangat terbuka lebar.
Lalu apa yang menjadi faktor kesuksesan Moyes di klub London itu. Padahal dia tak terlalu gemilang saat menukangi Sunderland dan Real Sociedad sebelumnya, apalagi saat ditunjuk untuk menggantikan Sir Alex Ferguson di Old Trafford.
Yang jelas, dan menjadi yang paling utama adalah kekompakan timnya.
Moyes berhasil memastikan semua pemainnya sadar akan peran mereka di tim, bahkan jika sang manajer sering melakukan rotasi. Dan itu terbukti positif untuknya, di mana West Ham mampu menyingkirkan United dan City di Piala Liga, dan belum terkalahkan di Liga Europa.
Penampilan disiplin anak asuhnya di lapangan juga menjadi salah satu faktor yang membuat West Ham tak tertandingi di musim ini.
Salah satunya adalah striker Michail Antonio, yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Primer Bulan Agustus setelah mencetak empat gol dan tiga assist dalam tiga pertandingan.
Sentuhan Moyes berhasil mencetak sosok striker mematikan di kotak penalti, dengan pemain berusia 31 tahun itu berada dalam urutan ketiga dalam daftar pencetak gol Liga Primer musim ini.
Selain Antonio, performa duo gelandang Tomas Soucek dan Declan Rice sangat solid. Keduanya mampu menyatu dengan sempurna untuk memimpin lini tengah klub.
Kerja sama Soucek dan Rice total telah mencatatkan dua gol dan enam assist di Liga Primer sejauh ini.
Meski awalnya mereka berdua harus beradaptasi dengan peran baru di lini tengah, secara perlahan keduanya mampu menunjukkan kerja sama yang apik untuk bisa membangun serangan dan menjadi pertahanan pertama bagi timnya dengan sangat baik.
Di periode kedua Moyes, manajemen klub memberikan ketentuan dalam urusan transfer pemain, dengan klub tak banyak menggelontorkan dana untuk sang manajer membeli pemain incarannya.
Alhasil hanya Kurt Zouma, nama besar yang berhasil didatangkan West Ham awal musim ini, setelah pemain internasional Prancis itu tak mendapatkan tempat di bawah asuhan Thomas Tuchel di Chelsea.
Selain Zouma, Moyes juga memboyong beberapa nama yang tidak tenar, namun mereka semua menjadi pemain penting dalam strategi Moyes.
Soucek, Said Benrahma, Vladimir Coufal dan Jarrod Bowen, semua akhirnya mampu diboyong ke London Stadium dan menjadi andalan di West Ham.
Musim 2021/22 memang masih panjang dan apa pun masih bisa terjadi, tetapi dengan penampilan West Ham sejauh ini - apalagi jika mereka bisa mempertahankan performa mereka - bukan tidak mungkin The Hammers akan meraih kesuksesan.
Dan tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan, seperti yang diungkapkan Moyes beberapa waktu lalu.
"Saya ingin berpikir positif sepanjang waktu, saya ingin mengatakan bahwa inilah yang bisa kami lakukan. [Tapi] saya tidak melihat itu [bahwa West Ham menjadi penantang gelar] saat ini," kata Moyes kepada BBC.
"Kami bisa menantang empat besar atau apa pun itu, saya ingin melihat apakah kami bisa mendapatkan kesempatan. Kami terpaut dari zona Liga Champions [musim lalu], jadi mengapa kami tidak bisa berada di sana?"
"Kami tidak terbawa suasana tetapi sekarang terasa baik."
Sunday, November 7, 2021
Antonio Conte Debut Di Liga Primer, Tottenham Hotspur Hanya Raih Satu Poin Di Markas Everton
berita bola - The Lilywhites tak mampu berbuat banyak saat bertandang ke Goodison Park, dan laga pun berakhir dengan skor kacamata.
Tottenham Hotspur dan Everton harus puas berbagi satu poin, setelah keduanya bermain imbang 0-0 pada lanjutan Liga Primer, Minggu (7/11) malam WIB.
Hasil ini membuat pasukan Antonio Conte duduk di peringkat kesembilan dengan torehan 16 poin, sementara The Toffees berada di urutan ke-11 dengan 15 angka.
Tak banyak peluang yang dapat kedua tim ciptakan, bahkan di 45 menit pertama, hanya ada satu tembakan mengarah ke gawang.
Tepatnya pada menit keenam, di mana bek tuan rumah Ben Geodfrey yang melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, namun penjaga gawang Spurs Hugo Lloris mampu mengamankan bola.
The Lilywhites baru punya peluang apik pada menit ke-22, lewat tandukan Emerson Royal meneruskan umpan dari Sergio Reguilon, namun sayang bola masih melambung di atas mistar.
Skor 0-0 menutup paruh pertama.
Di babak kedua, tak terlalu berbeda, setelah hanya ada satu tembakan lagi yang menemui sasaran.
Bahkan dari delapan tendangan yang dilakukan para pemain Spurs, semuanya tak ada yang mengarah ke gawang.
Di menit ke-64, Everton hampir mendapatkan hadiah penalti, setelah Richarlison dijatuhkan Lloris di kotak penalti.
Namun usai melihat VAR, wasit tak jadi memberikan penalti kepada tuan rumah karena menganggap itu bukan pelanggaran.
Di penghujung laga, bek Everton Mason Holgate - yang masuk di babak kedua - harus diusir wasit karena melakukan pelanggaran keras kepada Pierre-Emerick Aubameyang.
Meski unggul jumlah pemain, Spurs tak mampu mencetak gol di sisa waktu yang ada.
Pertandingan pun berakhir dengan skor 0-0.
Saturday, November 6, 2021
Antonio Conte: Saya Kalah Dari Rafa Benitez
berita bola - Yang menarik, Conte telat hingga setengah jam saat menghadiri sesi jumpa pers perdananya sebagai manajer Spurs.
Manajer baru Tottenham Hotspur, Antonio Conte, mengingat kembali kekalahan terakhirnya di Liga Primer Inggris sebelum akhirnya dipecat Chelsea.
Conte menangani Chelsea pada periode 2016–2018. Pada pekan terakhir musim 2017/18, The Blues dikalahkan Newcastle United arahan Rafa Benitez dengan skor 3-0 St James’ Park.
Chelsea finis di urutan kelima meski meraih Piala FA pada musim tersebut. Conte dipecat dan digantikan oleh pelatih asal Itali lainnya, yakni Maurizio Sarri.
Conte kini bersama Spurs. Pada laga perdananya di liga, ia akan menghadapi Everton-nya Benitez di Goodison Park, Minggu (7/11).
“Sebelumnya saya ingin meminta maaf atas keterlambatan saya. Kami mengadakan sejumlah sesi latihan dan untuk alasan ini agak sulit bagi saya tiba di waktu yang tepat. Maaf,” ucap Conte.
“Ya, saya ingat bahwa saya kalah dalam pertandingan terakhir di Liga Primer melawan Benitez. Yang pasti, kami tahu akan menjalani laga yang sulit.”
“Everton adalah tim yang sangat bagus, tidak mudah bermain di Goodison Park.”
“Pada saat yang sama, kami ingin menunjukkan performa, mencoba meningkatkan hasil, terutama untuk memperbaiki posisi kami di klasemen. Ini tidak akan mudah,” pungkasnya.
Spurs punya rekor berimbang kontra Everton. Dalam lima pertemuan terakhir di liga, masing-masing meraih satu kemenangan dan sisanya tiga hasil imbang.
Di papan klasemen sementara, Spurs menempati ranking kesembilan dengan koleksi 15 poin. Sementara Everton di urutan kesepuluh dengan 14 angka.
Friday, November 5, 2021
RESMI: Xavi Bakal Latih Barcelona
berita bola - Barcelona kembali mengandalkan mantan pemain untuk menjadi ahli siasat mereka
Xavi resmi kembali ke Barcelona sebagai pelatih tetap setelah dipecatnya Ronald Koeman.
Barca mencopot pelatih asal Belanda itu setelah dikalahkan Rayo Vallecano 1-0 di ajang LaLiga, 27 Oktober kemarin.
Barca kini kembali mengandalkan legenda mereka untuk menstabilkan performa tim, dengan Xavi pulang ke Camp Nou untuk mengambil alih tampuk kepelatihan dari bos sementara Sergi Barjuan.
Al Sadd membuat pernyataan lewat laman klubnya: "Administrasi klub telah menyetujui transfer Xavi ke Barcelona setelah pembayaran nilai klausul penalti yang ditetapkan dalam kontraknya."
"Xavi adalah bagian penting sejarah kami dan kami mendoakan kesuksesan baginya di masa depan."
Xavi adalah salah satu pemain paling berprestasi sepanjang sejarah Barca. Ia memenangkan 25 trofi di Catalunya antara 1997 hingga 2015, termasuk delapan gelar La Liga dan empat Liga Champions Eropa.
Ia mengemas 767 penampilan di Barca, sebuah catatan yang hanya kalah dari Lionel Messi, serta berkontribusi dengan 85 gol dan 185 assist.
Xavi meninggalkan Barca untuk ke Al Sadd pada 2015 dan gantung sepatu empat tahun kemudian sebelum menjadi manajer tetap klub asal Qatar itu, dan memenangkan gelar liga di musim keduanya sebagai pelatih.
Xavi lalu menambah lima trofi lagi bersama Al Sadd, dan kini ia memutuskan sudah saatnya untuk kembali ke Camp Nou setelah beberapa kali menolak tawaran Barca karena merasa masih kurang berpengalaman melatih.
Ia tidak malu-malu mengakui ingin kembali saat santer diisukan akan menjadi pelatih baru Barca, dengan berkata: "Saya sangat ingin pulang ke rumah. Semoga terwujud. Saya masih dikontrak dan kedua klub harus bernegosiasi. Mereka sudah mengetahui posisi saya."
Kini harapan Xavi sudah terkabul, dengan para petinggi Barca terbang ke Qatar demi menyelesaikan kesepakatan bersama Al Sadd.
Xavi dipastikan akan menjadi pilihan yang disambut baik oleh pendukung Blaugrana, tetapi ia harus berjuang mati-matian untuk membangkitkan klubnya setelah awal musim 2021/22 yang terseok-seok.
Barca sudah kalah tiga kali di La Liga, termasuk saat jadi pecundang El Clasico di kandang sendiri saat menghadapi Real Madrid, dengan Koeman akhirnya gagal menjaga keseimbangan skuad sepeninggal Messi, Antoine Griezmann, dan pemain kunci lain pada musim panas ini.
Rekrutan anyar Memphis Depay, Eric Garcia, dan Sergio Aguero juga belum menunjukkan performa terbaik mereka, dan Barcelona cuma bertengger di peringkat sembilan La Liga, serta terancam tidak lolos dari putaran grup Liga Champions.
Namun Xavi bakal berharap bisa langsung tancap gas. Barca akan melawat ke Celta Vigo, Sabtu (6/11), sebelum jeda internasional yang bakal memberinya waktu untuk penyesuaian.
Thursday, November 4, 2021
Terungkap, Para Pemain Tottenham Hotspur Yang "Usir" Nuno Espirito Santo
berita bola - Nuno Espirito Santo diklaim sosok yang sangat dingin, cuek dan tak komunikatif dengan para pemain, alasan utama kenapa dia lengser di Spurs.
Terungkap, ketidaknyamanan para pemain Tottenham Hotspur rupanya jadi alasan utama di balik lengsernya manajer Nuno Espirito Santo.
Senin lalu, pihak klub membuat pengumuman pemecatan Nuno dan sehari berselang menunjuk Antonio Conte sebagai suksesor. Diketahui, ternyata para pemain The Lilywhites sendiri yang "mengusir" sang pelatih dari London Utara karena tidak terkesan dengan metode kepelatihannya.
Menurut London Evening Standard, para personel Spurs menyimpan keraguan dengan kualitas yang dimiliki Nuno sebagai manajer dan tak seorang pun dari mereka memberikan penghormatan untuk pria Portugal itu di media sosial selepas kepergiannya.
Nuno diketahui selalu lebih suka bekerja dengan kelompok kecil. Cara seperti itu memunculkan sinisme bahwa para pemain tertentu bisa dengan mudah keluar-masuk tim utama di bawah kendali pria 47 tahun itu.
Kesan pilih kasih ini disebut-sebut jadi faktor penting yang membuat Nuno kehilangan pekerjaannya di Spurs.
Misalnya ketika melawat ke markas Vitesse Arnhem untuk memainkan laga Liga Konferensi Europa, Nuno memilih meninggalkan starting XI utama tim di London Utara, sehingga memecah belah jadi dua kelompok skuad Spurs.
Sebagian besar pemain Spurs tidak suka cara Nuno ini, karena terkesan ada label "second XI" di dalam sistem kepelatihannya, sehingga para pemain kehilangan semangat.
Selain itu, penggawa-penggawa Spurs juga menilai Nuno orang yang cuek, dingin, kurang komunikatif dan tidak hangat saat berjumpa dengan anak-anak asuhnya.
Lebih parahnya, para pemain inti Spurs bahkan tidak mengetahui apa-apa tentang pelatih kepala mereka sendiri.
Nuno dilaporkan jarang mengadakan rapat dengan tim dan tidak pernah melakukan jamuan satu lawan satu di kantornya, sebagaimana yang dilakukan pendahulunya Jose Mourinho dan Mauricio Pochettino.
Di samping itu, ada pula anggapan bahwa Nuno hanya lebih tertarik berbicara dengan pemain-pemain senior ketimbang yang masih berusia kategori anak muda.
Wednesday, November 3, 2021
Barca akan segera menunjuk legendanya sebagai penerus tetap Ronald Koeman
berita bola - Barca akan segera menunjuk legendanya sebagai penerus tetap Ronald Koeman
Goal dapat mengonfirmasi bahwa Barcelona tinggal sejengkal lagi meresmikan Xavi sebagai manajer baru setelah mengirimkan petinggi klub ke Qatar untuk menyelesaikan kesepakatan.
Xavi, yang saat ini masih menjabat pelatih Al Sadd, sempat ditawari menjadi manajer di Camp Nou setelah Ronald Koeman dipecat pada 27 Oktober.
Sergi Barjuan ditunjuk sebagai pelatih sementara di saat Barca berusaha meminang Xavi, dan kesepakatan final akan segera tercapai
Goal memahami bahwa wakil presiden Barca, Rafa Yuste, dan direktur sepakbola, Mateu Alemany, terbang ke Doha setelah timnya menang 1-0 atas Dynamo Kiev di ajang Liga Champions Eropa, Rabu (3/11) dini hari WIB.
Para petinggi Barca itu akan duduk bersama dengan pihak Al Sadd untuk membahas niat mereka meminang Xavi dengan kontrak dua setengah tahun.
Jika negosiasi berjalan mulus, Xavi bisa diresmikan oleh Barca pekan depan, dengan Barjuan akan mengepalai tim untuk terakhir kalinya di laga versus Celta Vigo, Sabtu (6/11).
Apa kata Laporta
Presiden Barca, Joan Laporta, mengisyaratkan bahwa Xavi adalah kandidat utama penerus Koeman saat berbicara di depan pers pekan lalu.
"Pendapat saya soal Xavi sebagai pelatih adalah ia bagus, ia adalah proses yang menarik," ujarnya. "Saya punya referensi yang bagus, saya sering mengobrol dengannya dan mengetahui pendapatnya soal tim kami, tetapi itu adalah pembicaraan rahasia antar teman."
"Kami saling mengapresiasi dan pendapat saya tentang dia sangat bagus. Saya selalu bilang suatu hari nanti ia akan melatih Barca. Saya memercayai orang-orang di sekitar saya. Kita lihat saja bagaimana semuanya berjalan."
Kedudukan Xavi di Barca & rekor kepelatihan
Xavi didapuk sebagai salah satu pemain paling agung yang pernah merumput di Camp Nou, setelah tampil 767 kali dalam 24 tahun bagi Barcelona.
Pria Spanyol itu membantu Barca memenangi banyak La Liga dan Liga Champions, serta trofi-trofi lainnya sebelum hijrah dan pensiun di Al Sadd antara 2015 hingga 2019.
Sejak saat itu melatih klub asal Qatar tersebut, yang telah memenangkan tujuh trofi di bawah kepemimpinannya dan tak terkalahkan di 35 laga liga terakhir.
Tuesday, November 2, 2021
RESMI: Tottenham Tunjuk Eks-Manajer Chelsea, Antonio Conte
berita bola - Tottenham gerak cepat dengan resmi menunjuk pelatih pemenang Liga Primer dan Serie A
Antonio Conte resmi kembali ke Liga Primer Inggris dengan melatih Tottenham Hotspur, dengan pihak Spurs mengonfirmasi pelatih asal italia itu sebagai pengganti Nuno Espirito Santo dengan kontrak berdurasi 18 bulan plus opsi perpanjangan.
Nuno baru ditunjuk sebagai manajer di London utara Juni lalu, tetapi hanya bertahan empat bulan dan sudah dicopot dari jabatannya setelah serangkaian hasil buruk.
Conte, yang telah menemui skuad barunya pada Selasa (2/11) pagi waktu setempat, pulang ke sepakbola Inggris tiga tahun setelah ia mempersembahkan Liga Primer dan Piala FA untuk Chelsea.
Conte mengungkapkan kegembiraannya setelah diresmikan oleh Spurs, Selasa (2/11), dengan berbicara kepada laman resmi klub: "Saya sangat gembira bisa kembali melatih, dan melakukannya bersama klub Liga Primer yang berambisi menjadi protagonis lagi."
"Tottenham Hotspur memiliki fasilitas kelas atas dan salah satu stadion terbaik di dunia. Saya tak sabar mulai bekerja, menyampaikan kepada tim dan fans soal hasrat, mentalitas, dan tekad yang selalu membedakan saya, sebagai pemain maupun pelatih."
"Musim panas lalu kami belum berjodoh karena akhir hubungan saya dengan Inter Milan masih terlalu baru dan masih terlalu terlibat secara emosional dengan akhir musim mereka, jadi saya merasa itu belum waktu yang tepat untuk kembali melatih."
"Tetapi antusiasme dan tekad Daniel Levy sudah menulari saya. Kini, saat kesempatan itu kembali hadir, saya memutuskan untuk mengambilnya dengan keyakinan besar."
Direktur Tottenham, Fabio Paratici, yang pernah bekerja bersama Conte di Juventus menambahkan: "Kami senang menyambut Antonio ke sini. Catatannya sudah berbicara banyak, dengan pengalaman yang kaya dan trofi baik di Italia maupun di Inggris."
"Saya yang paling tahu kualitas apa yang bisa Antonio tawarkan setelah bekerja bersamanya di Juventus, dan saya tak sabar melihatnya bekerja bersama pemain-pemain kami yang berbakat."
Mengapa Tottenham berganti manajer?
Nuno cuma menangani 17 laga Tottenham sebelum dipecat. Ia cuma menang delapan kali, dan kalah tujuh kali.
Ia mengoleksi lima kemenangan di Liga Primer, tetapi kalah dengan jumlah yang sama dalam 10 partai dan akhirnya dicopot dari jabatannya setelah Harry Kane cs cuma bertengger di peringkat sembilan.
Catatan Conte
Tak perlu heran mengapa Tottenham sangat menginginkan Conte. Manajer 52 tahun itu memang memiliki segudang prestasi.
Ia adalah salah satu opsi saat Spurs memburu pengganti Jose Mourinho musim panas ini. Saat itu kesepakatan tak terjadi, tetapi Spurs akhirnya meluluhkannya dan berharap bisa bangkit.
Sejak kembali ke Juventus sebagai pelatih pada 2011, Conte menjelma menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia. Ia mempersembahkan tiga Serie A beruntun di Turin, memenangkan 102 dari 151 laga, sebelum akhirnya mencari tantangan baru.
Ia lalu diangkat sebagai pelatih Italia, dan dalam 25 laga sebagai bos Azzurri , ia memandu mereka mencapai perempat-final Euro 2016.
Penampilan Italia yang impresif membuat Chelsea kepincut dan mengangkatnya pada musim 2016/17. Ia langsung menjuarai Liga Primer di musim debutnya plus Piala FA di musim kedua sebelum dipecat
Setelah satu tanpa berkecimpung di dunia sepakbola, Conte kembali ke negara asalnya sebagai bos Inter Milan pada musim panas 2019.
Ia kembali meraih Scudetto pada 2020/21,12 bulan setelah mencapai final Liga Europa, tetapi Conte dan Inter saling sepakan untuk berpisah karena badai krisis finansial yang menerpa San Siro.
Conte sudah mengemas 530 laga sebagai manajer dan meraih delapan trofi penting, sekaligus memenangkan Manajer Terbaik di Inggris dan italia.
Subscribe to:
Posts (Atom)