berita bola - Satu faktor yang membuat Juventus tampil kurang gereget di bawah kendali Andrea Pirlo musim ini adalah karena Paulo Dybala. Kenapa?
Absensi Paulo Dybala di tim inti diyakini jadi salah satu faktor yang membuat Juventus melempem sepanjang musim ini.
Seperti diketahui, pemain berbakat Argentina tersebut saat ini tengah dirundung cedera dan mengharuskan dia menjalani pemulihan untuk beberapa waktu. Sementara, Bianconeri hampir kehilangan kans mereka untuk mempertahankan Scudetto edisi 2020/21.
Saat ini, Si Nyonya Tua duduk di peringkat ketiga klasifika Serie A dengan perolehan 55 poin. Kendati di urutan tiga besar, tapi pasukan Andrea Pirlo tertinggal jauh dari Inter Milan selaku pemuncak klasemen dengan selisih sepuluh angka.
Perolehan Juventus juga sama dengan milik Atalanta di posisi empat besar dan hanya berjarak dua poin dengan Napoli di tangga kelima tabel.
Dybala dipercaya bisa memberikan dampak positif terhadap laju Juventus, yang saat ini masih menunggu dia berada dalam kondisi prima.
"Maksud saya, evaluasi terhadap siapa yang punya nilai tidak hanya dilakukan saat tampil, tapi juga ketika absen," kata Daniele Adani, mantan bek Fiorentina, kepada Sky Italia.
"Musim ini berbicara sendiri bahwa Dybala adalah pemain penting di Juventus. Dia adalah sosok yang menyatukan. Dia telah bersama Juventus selama lima setengah tahun. Dia memiliki rata-rata 20 gol per musim," lanjutnya.
"Dia bermain sebagai No.10 tapi juga berlari sebagai No.8. Dia mampu membawa sejumlah beban di pundaknya. Dia mampu menerima kritik dan selalu berusaha mengatasinya," jelas Adani.
Dybala dianggap sebagai simbol era baru Juventus. Makanya, ketika dia menepi, maka sistem permainan Bianconeri diklaim tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Dia adalah simbol era Juventus baru, yang selama lima tahun berusaha untuk bermain bagus di Liga Champions. Dia juga mencapai final Liga Champions. Ketidakhadirannya memberi harga atas kehadirannya," tandas Adani.
No comments:
Post a Comment