Thursday, September 15, 2022
Tim Impian Juventus Sepanjang Masa: Ada Zidane, Buffon & Del Piero, Tapi Tanpa Cristiano Ronaldo
berita olahraga - Inilah XI terhebat dalam sejarah Juventus, klub yang banyak dibela nama-nama legendaris dari tahun ke tahun.
Sejarah yang nyaris berumur 125 tahun.
Gelimang trofi, termasuk gelar Serie A terbanyak dibanding rival domestik lainnya.
Klub Italia dengan fans terbanyak.
Dimiliki klan Agnelli lebih dari 100 tahun lamanya.
Juventus.
Dari tahun ke tahun, begitu banyak legenda sepakbola yang pernah mengenakan seragam hitam-putih khas Si Nyonya Tua. Dari Zinedine Zidane sampai Michel Platini, dari Gianluigi Buffon sampai Alessandro Del Piero, dari Gaetano Scirea sampai Giorgio Chiellini, dan dari Paul Pogba sampai Cristiano Ronaldo. Jangan lupakan pula nama-nama legendaris seperti Andrea Pirlo, Fabio Cannavaro, dan Pavel Nedved.
Namun, dari nama-nama kelas wahid di atas, siapa yang termasuk ke dalam Tim Impian Juventus?
GIANLUIGI BUFFON | GK
Captain. Leader. Legend. Gigi Buffon tidak boleh tidak menjadi kiper Juventus di tim impian mereka. Dino Zoff memang pernah membela Juve antara 1972 sampai 1983 dan namanya pantas masuk diskusi. Tapi tak ada yang bisa mengalahkan Buffon.
Buffon mengenakan seragam Juventus selama hampir 20 tahun meski sempat mampir di PSG di penghujung masa baktinya. Jangan lupa juga bahwa Buffon tetap setia saat Juve terdegradasi ke Serie B menyusul skandal Calciopoli 2006.
Catatannya di Juventus bikin silau: 10 Scudetti (rekor absolut di Serie A), lima Coppa Italia, enam Piala Super Italia. Total 21 trofi buat Juventus dalam 685 penampilan. Sosok ikon sejati.
LILIAN THURAM | RB
Thuram adalah satu dari sekian banyak nama Prancis yang menjadi ikonik bagi Bianconeri.
Elegansi Thuram yang naik turun di sisi kanan akan selalu terpatri di kenangan Juventini generasi lawas.
Dia tiba di Turin pada 2001 dari Parma, bareng kawannya Gigi Buffon, dan memainkan peran kunci dalam dua Scudetto dan dua Piala Super Italia.
Meski awalnya berposisi bek tengah, Thuram lebih sering dipercaya sebagai bek kanan oleh Marcelo Lippi di Juventus.
Dia adalah seorang pemian bertahan yang kuat, yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia dan menjadi jantung pertahanan Juventus sampai 2006, ketika skandal Calciopoli mendorongnya hengkang ke Barcelona.
GAETANO SCIREA | CB
Acap dianggap sebagai salah satu geçirme gratis terbaik dalam sejarah sepakbola Italia, Scirea adalah pilihan mudah untuk posisi bek tengah di tim impian Juventus. Dia hijrah ke Turin dari Atalanta pada 1974 dan menghabiskan sisa kariernya bersama Si Nyonya Tua sebelum meninggal dunia di usia 36 tahun gara-gara kecelakaan mobil.
Dia menjadi pilar pertahanan Juventus pada era 70-an dan 80-an. Seorang bek tangguh, Scirea juga berbahaya kala menyerang, kadang melakukan lari-lari mengancam. Ia sosok yang pendiam, tapi merupakan pemimpin sejati, dan menjadi kapten tim-tim terbaik Juventus yang pernah ada dalam sejarah.
Dia memenangkan tujuh Scudetti, dua Coppa Italia, satu Piala UEFA (Liga Europa), satu Piala Winners, satu Piala Eropa (Liga Champions), satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental.
Pendeknya, Scirea memenangkan segalanya bersama Juventus. Dia adalah pahlawan abadi di Turin.
GIORGIO CHIELLINI | CB
Chiellini menemani Scirea di sektor bek tengah di tim impian Juventus ini.
Kisah cinta Chiellini bersama Juventus berusia sampai 17 tahun, dan baru berakhir 2022 ini, dengan dirinya hengkang ke MLS Amerika Serikat.
Pemain bertahan yang loyal dan tangguh, Chiellini adalah sosok bek sentral mengesankan yang dihormati kawan dan lawan.
Ia adalah sosok pejuang bagi Juventus, seseorang yang bisa diandalkan bahkan di masa terkelam sekalipun.
Dia menjuarai SEMBILAN Scudetti beruntun bareng Juventus, juga lima Copa Italia dan lima Piala Super Italia.
Dengan 561 pertandingan, dia duduk di peringkat ketiga di klasemen penampil terbanyak Juventus sepanjang masa.
ANTONIO CABRINI | LB
Salah satu bek kiri terbaik yang pernah disaksikan sepakbola Italia. Antonio Cabrini membela Si Nyonya Tua selama 13 tahun antara 1976 sampai 1989, dan memenangkan segalanya.
Dengan giringan elegan, dan pergerakan menusuk di sayap kiri, serta crossing sempurna dan kepiawaian mencetak gol, Cabrini adalah bagian dari tim Juventus yang memainkan sepakbola indah.
Enam Scudetti, dua Copa Italia, satu Piala UEFA, satu Piala Eropa (UCL), satu Piala Super Eropa, satu Piala Interkontinental, dan satu Piala Winners - koleksi trofinya buat Juventus sudah cukup untuk merangkum: dia adalah pemenang berantai.
ANDREA PIRLO | CM
Jenius. Inspirasi. Seniman lapangan. Tiba di Turin pada 2011 secara gratis dari AC Milan, Pirlo menyegel status maestro lini tengah di Juventus, pertama di bawah Massimiliano Allegri, sebelum di bawah Antonio Conte.
Dengan jangkauan umpan yang luar biasa, perekik akurat dengan lintasan bola yang kadang bikin kiper menganga, dan gol-gol penting di laga besar. Itulah Pirlo.
Dia mengenakan seragam Juventus selama empat musim (2011-2015), dan menjuarai empat Serie A, satu Coppa Italia, dan dua Piala Super Italia. Maestro lini tengah.
ZINEDINE ZIDANE | CM
Zinedina Zidane, salah satu pesepakbola terhebat yang pernah mengenakan baju Juventus?
Zidane mengolah bola seperti sedang melahirkan karya seni. Menyaksikan dirinya menciptakan sihir di lapangan memicu perasaan gembira dan menginspirasi jutaan anak-anak di seluruh dunia untuk bermain sepakbola.
Maestro Prancis ini tiba di Turin pada 1996 dari Bordeaux dan menetap di sana sampai direkrut Real Madrid pada 2001 dengan harga yang saat itu menjadi rekor trnasfer. Zizou membuat fans Juventus jatuh cinta padanya dengangaya sepakbolanya, yang melahirkan gol-gol indah, dan mahakarya di lapangan hijau.
Dia menjuarai dua Scudetti, satu Piala Super Italia, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental bareng Juventus. Yang tak kalah penting, dia juga memainkan peran penting saat Prancis juara Piala Dunia 1998, dan memenangkan Ballon d'Or.
PAVEL NEDVED | AM
Pavel Nedved mungkin tak semagis dan seindah Zidane, tetapi dia sama efektifnya buat Juventus. Dia wajib masuk tim impian Juventus ini. Pemain berjulukan "Czech Fury" ini tiba di Turin pada musim panas 2001 untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Zidane, yang baru saja hijrah ke Real Madrid.
Dibeli dengan harga €45 juta dari Lazio, butuh beberapa kabul eden sampai Nedved bisa sepenuhnya beradaptasi, dan menjadi bagian integral Juventus asuhan Marcelo Lippi.
Dengan skill, karakter, dan kepemimpinan di lapangan, Nedved menjadi pahlawan bagi fans. Pada 2006, dia tetap setia meski Juve terdegradasi ke Serie B menyusul skandal Calciopoli - gestur yang tak akan dilupakan Juventini.
Berbakti buat Juventus antara 2001 sampai 2009, Nedved menjuarai dua Scudetti dan dua Piala Super Italia. Jangan lupa bahwa dia juga memenangkan Ballon d'Or 2003 di akhir sebuah musim yang nyaris sempurna, hanya ternoda oleh kekalahan di final Liga Champions di tangan AC Milan, laga di mana Nedved tak ikut serta gara-gara kena skorsing.
Bahkan sampai saat ini, Nedved masih terus mengabdi buat Juve sebagai wakil presiden klub.
MICHEL PLATINI | AM
Dijuluki Le Roi (Sang Raja), Platini adalah No.10 sejati. Dia elegan dan efektif, dan rasanya mustahil membayangkan tim impian Juventus tanpa pria Prancis legendaris ini.
Platini, di Juve antara 1982 sampai 1987, menjuarai hampir segalanya di Turin. Dua Scudetti, satu Coppa Italia, satu Piala Winners, satu Piala Eropa (UCL), satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental.
Platini adalah salah satu pesepakbola terbaik dunia pada masanya, terbukti dari tiga Ballon d'Or beruntun yang ia menangkan pada 1983, 1984, dan 1985.
Bahkan, Platini merupakan topskor Serie A antara 1983 sampai 1985.
Legenda sejati.
ALESSANDRO DEL PIERO | ST
Alessandro Del Piero adalah sinonim Juventus. Penyerang Italia ini bukan cuma pembawa panji Bianconeri, dia juga merupakan simbol Juve selama setidaknya dua dekade.
DIjuluki "Pinturicchio", Del Piero tiba di Juve pada 1993 setelah Giampiero Boniperti - legenda lain yang layak disebutkan - mengadvokasi perekrutannya.
Dalam waktu singkat, Del Piero langsung menjadi wajah Juventus, mengambil tampuk tersebut dari Roberto Baggio sampai-sampai Si Nyonya Tua berani melakukan perjudian melepas Baggio pada 1995.
Sisanya? Sejarah. Gol, kemenangan, kehancuran pada 2006, dan Juventus yang terlahir kembali. Del Piero menjadi bagian dari semua itu.
Dia menetap bersama Juve bahkan setelah Calciopoli, membantu mereka mendaki kembali ke puncak Serie A.
Tentunya dia memenangkan berbagai trofi: enam Scudetto, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa, satu Piala Interkontinental, satu Coppa Italia, dan empat Piala Super Italia. Dia juga menggaet titel topskor di Serie A dan Serie B.
Del Piero masih memegang rekor penampil terbanyak Juventus (705) dan topskor sepanjang masa mereka (290).
Apakah Del Piero pemain teragung dalam sejarah Juventus? Menurut kami, sih, begitu!
GIAMPIERO BONIPERTI | ST
GIampiero Boniperti akan selalu memiliki tempat di tim impian Juventus. Dia adalah simbol mereka di era 40-an sampai 60-an.
Boniperti adalah sosok one-club man, menjuarai lima Scudetti dan dua Piala Italia bareng Juve. DIa juga menjadi topskor Serie A 1947/48 dengan 27 gol.
Sebagai eksekutif Juve, dia juga pantas dipuji karena memboyong Alessandro Del Piero ke Juventus.
"Juve bukan cuma tim di hati saya. Juve adalah hati saya," ucapnya suatu hari.
Baca Juga Permainan Game Slot Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment