Tuesday, June 21, 2022

Adidas Football & Kebangkitan Jersey Keempat: Ketamakan Korporasi Atau Revolusi?


 berita bola - Dari Real Madrid, AC Milan, sampai Arsenal, semua sudah pernah merilis jersey keempat. Apa sebenarnya mereka dan peranannya dalam sepakbola modern?

Jersey kandang dan tandang sudah biasa. Dan seragam ketiga sudah menjadi bagian penting sepakbola zaman sekarang – tapi seragam keempat adalah fenomena yang relatif baru.

Dalam beberapa tahun terakhir, mungkin sekitar awal musim 2020/21, bermacam-macam klub mulai memperkenalkan seragam keempat. Kebanyakan dari jersey ini tidak memiliki peranan resmi, dan tak akan pernah dikenakan dalam pertandingan, meski beberapa badan pemerintah sepakbola mengizinkannya sesekali.

Mudah dimengerti kenapa para suporter mencap klub-klub tersebut serakah, mengingat jersey-jersey keempat ini biasanya hanya seonggok merchandise yang fungsinya untuk dijual ke fans saja.

"Seragam keempat adalah sebuah ruang di mana kami bisa menjelajah dengan kreativitas yang lebih bebas," kata Ingo Turner, direktur desain di adidas Football, kepada GOAL. "Kami melihatnya sebagai area untuk mengembangkan ruang kreatif dalam desain seragam sepakbola dan mencoba hal-hal yang biasanya tak bisa kami lakukan."

"Kami juga menganggapnya sebagai bagian dari koleksi yang akan dipakai di pertandingan, jadi seringkali kami menciptakannya sebagai seragam yang bisa dimainkan dengan ambisi melihatnya beraksi di lapangan hijau."

Membuat seragam keempat yang bisa dipakai di lapangan punya tantangan tersendiri, karena berbagai liga punya aturan terkait tampilan sebuah seragam. Batasan jumlah warna dan lambang atau penempatan grafis ditegakkan di penjuru dunia, tapi masih ada cukup ruang untuk melakukan pendekatan berbeda.

"Karena ini lumayan baru, definisinya juga belum jelas, jadi kami bisa mengarah ke mana pun dan menjelajah," kata Turner soal kategori seragam keempat. "Kami bisa bekerja sama bareng seniman dan desainer/orang kreatif, kami bisa bekerja bareng komuntas, suporter, kami bisa berhubungan dengan seragam keempat lewat cara yang berbeda."

Seperti kata Turner, kemungkinan untuk bekerja sama dengan mitra eksternal adalah nilai jual utama seragam keempat, dan ia menjelaskan mengapa banyak sekali kolaborasi dalam pembuatan seragam keempat.

Karena kini ia menjadi kategori yang penting, klub dan pembuat seragam seringkali mengandalkan perancang busana untuk turut menciptakan seragam keempat. Human Made milik Pharrell Williams turut merancang beberapa seragam yang memakai adidas, sementara Napoli bekerja sama dengan Marcelo Burlon, dan label skateboard asal London, Palace, berkolaborasi dengan Juventus.

"Kolaborasi dalam sepakbola relatif baru, jadi menurut saya ia menghadirkan sesuatu yang sangat progresif dan kreatif di mana kadang tak mudah untuk melakukannya di tiga seragam pertama," sambung Turner. "Secara umum, kolaborasi bukan hal baru, kalau dibandingkan dengan industri sneaker yang sudah sejak lama mendiami teritori ini."

"Menurut saya ini sesuatu yang membawa seragam tersebut ke ruang yang baru dan menarik, dan jersey adalah simbol yang besar bagi fans dan masyarakat sehingga mendapatkan banyak perhatian, Anda jadi bisa menghadirkan mitra yang tak diduga atau menarik dengan komunitas yang sangat terlibat."

Kritikan terhadap jersey keempat, dan peran mereka dalam sepakbola, bisa dimengerti, tetapi mereka juga memenuhi tujuan di luar sepakbola. Fans sebuah tim mungkin lebih tertarik mengenakan seragam keempat dalam keseharian mereka, dan bekerja bareng kolaborator memungkinkan klub untuk menjangkau masyarakat yang sebelumnya tak terjangkau.

"Sepakbola dan fashion sudah selalu ada sejak lama, dan punya sejarah otentik yang panjang, tetapi sekitar lima tahun terakhir mereka benar-benar naik level," jelas Turner, menunjuk ke beberapa kreasi adidas bareng Yohji Yamamoto, termasuk jersey hitam Real Madrid yang megah itu.

"Kami ingin menangkap semangat dan keberagaman dunia dan budaya. Seragam sepakbola juga bersifat 'kesukuan' tetapi juga sangat beragam, mereka mewakili beragam manusia, olahraga, momen, mereka ikonik, dan sepakbola adalah olahraganya dunia, dan menurut saya identitas yang kaya itu cocok dipadukan dengan fashion dan cara unik orang-orang dalam bergaya dan menampakkan diri mereka."

"Olahraga memengaruhi fashion, lalu bergerak ke tempat lain dan memengaruhinya balik, itu sangat kreatif dan memicu evolusi."

Sejauh ini, kebanyakan jersey keempat fokus pada fashion, tetapi beberapa klub mengambil pendekatan berbeda.

Di Piala FA musim lalu, Arsenal menghapuskan warna merah dari jersey dan mengenakan seragam serba putih untuk membantu meningkatkan kesadaran akan kejahatan dengan pisau di London, menyoroti sebuah masalah yang penting.

Entah itu dalam hal desain baru atau pernyataan publik, seragam keempat mulai memiliki tempatnya sendiri di sepakbola. Apa pun pendapat Anda, rasanya cukup jelas mereka akan semakin lazim dijumpai.

No comments:

Post a Comment