Monday, September 6, 2021

Lionel Messi Meninggalkan Luka Dalam, Namun Cuci Gudang Brutal Joan Laporta Bisa Sembuhkan Barcelona


 berita bola - Hati fans Blaugrana masih tersayat setelah kepergian sang legenda, namun klub Catalunya itu mulai mampu mengendalikan situasi finansialnya

Jika musim kemarin Barcelona masih malu-malu mengelupas koreng dengan mendepak Luis Suarez, Ivan Rakitic, dan Arturo Vidal, tahun ini mereka meringis menahan perih dan mengupas tuntas luka tersebut.

Sayangnya masih ada satu luka sayatan mendalam yang mungkin tak akan pernah benar-benar sembuh: Blaugrana harus merelakan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain secara cuma-cuma.

Namun dengan menendang Antoine Griezmann keluar Camp Nou, menolak disandera Ilaix Moriba lewat tuntutan gaji tinggi, sekaligus menyisihkan pemain-pemain buangan, Barcelona telah memulai kesembuhan finansialnya.

Absennya La Pulga akan terasa perih selama beberapa bulan -- mungkin tahun, mungkin abadi -- tetapi kepergian Griezmann juga meninggalkan pahit. Tentunya bukan karena jasanya di klub, dengan Messi adalah pemain terbaik dalam sejarah Barcelona sedangkan Griezmann hanya seorang pemain 'flop' mahal seharga €120 juta, tetapi karena keduanya pergi gara-gara uang.

Barcelona ingin terbebas dari Griezmann yang tak kunjung tampil bagus, namun mereka kesulitan mencari klub yang sudi menampung gaji selangitnya (€30 juta per tahun). Barca sempat akan bertukar pemain dengan Atletico Madrid, dengan Saul Niguez ke Camp Nou, tetapi kesepakatan tersebut batal terwujud.

Untungnya, Chelsea meminjam Saul dan beban gaji Atletico berkurang €10 juta per musim, sehingga membukakan jalan bagi Griezmann ke Wanda Metropolitano di detik-detik terakhir tenggat bursa transfer.

Tapi ini bukan langkah yang bebas risiko. Kepergian Griezmann jelas tidak dilihat sebagai sebuah kehilangan, mengingat kontribusinya di Barca yang semenjana, namun mereka telah menguatkan rival domestik dan bisa dipaksa membayar lewat mata uang sepakbola.

Itulah yang terjadi dengan Suarez, yang memandu Atletico meraih gelar La Liga musim lalu. Griezmann yang terlepas dari tekanan nama besar Barcelona bisa saja kembali menemukan performanya di bawah Diego Simeone.

Sekalipun itu terjadi, melepas Griezmann tetap merupakan langkah tepat mengingat kondisi finansial Barca yang terbenam utang €1 miliar lebih. Barcelona menerima €10 juta biaya peminjaman plus €40 juta di kemudian hari, setelah memastikan ada klausul wajib beli dalam kesepakatan tersebut.

Kesalahan Barca yang sebenarnya justru adalah saat membelinya 2019 lalu, setahun setelah ia mempermalukan mereka dengan menolak pinangan klub lewat dokumenter La Decision.

Kepergian Ilaix sulit ditelan karena alasan yang berbeda. Pemain 18 tahun itu adalah salah satu gelandang muda paling menjanjikan saat ini.

Ronald Koeman menyukainya, ia bisa saja menjadi bintang Barca dalam satu dekade ke depan, tetapi lebih memilih menjajal Bundesliga bersama RB Leipzig.

Ilaix adalah atlet berkelas dengan teknik yang mumpuni, ia mengawinkan kekuatan fisik dengan kemampuan membawa bola dan mengumpan yang ditempa habis-habisan di La Masia.

Barcelona membuktikan betapa mereka menghargai Ilaix 2019 lalu saat menggajinya hingga €1 juta per tahun, membuatnya menjadi pemain muda dengan gaji tertinggi dalam sejarah klub.

Ia dan agennya ternyata ingin tiga kali lipat dari angka tersebut dan, mengingat betapa Koeman menyukainya, mungkin kenaikan tersebut bisa dibenarkan. Tetapi presiden Joan Laporta emoh membiarkan Barcelona disandera dengan permintaan semacam itu.

Barcelona tak sudi menyerah pada tuntutan Ilaix dan mengirim ultimatum kepada sang pemain yang kontraknya tinggal setahun: teken perpanjangan sesuai syarat klub, hengkang musim panas ini, atau pilih membusuk setahun di bangku cadangan.

Opsi terakhir terlalu berisiko bagi perkembangan seorang pemain muda, dan Ilaix akhirnya memilih pergi, ke Leipzig dengan mahar €16 juta.

Keputusan ini mungkin akan menghantui Barcelona. Namun langkah ini juga memberikan pelajaran kepada calon jebolan-jebolan La Masia: Barca tidak akan tunduk meski disandera dengan tuntutan uang.

Langkah ini bukan hanya sebagai ajang cuci gudang saja, tetapi juga sebagai cetak biru kebijakan keuangan yang lebih sehat bagi Barca.

Laporta, yang tampak lebih suka cara baik-baik, sampai harus menjadi 'penjahat' demi membersihkan kekacauan hasil kesembronoan Josep Maria Bartomeu.

Ia juga memilih langkah kejam meski menguntungkan soal nasib Emerson Royal. Barcelona mendatangkannya musim panas ini tetapi langsung melepasnya ke Tottenham, dan mengantongi untung hingga €9 juta, setelah membayarkan jatah mereka ke Real Betis.

Mimpi Emerson bermain bagi Blaugrana memang sudah terwujud, namun hanya tiga penampilan sebelum didepak oleh Laporta.

"Saya ingin datang dan merasakan rasanya bermain bagi Barcelona, itu mimpi saya," ujar Emerson kepada Marca. "Saya sakit hati dengan cara mereka. Seharusnya bisa dengan cara lain. Ada cara yang lebih baik untuk memperbaiki situasi."

"Saat tiba, saya yakin Barcelona tak ingin menjual saya, tetapi melihat apa yang terjadi saya tersadar saat mereka merekrut saya, mereka sudah memikirkan cara menjual saya."

Brutal mungkin bahkan tidak cukup untuk menggambarkannya, tetapi inilah cara Laporta mengobati pendarahan ekonomi Barcelona.

Meminjamkan Miralem Phanic ke Besiktas juga salah satu cara mereka melepas pemain yang tak dipakai Koeman tetapi bergaji selangit.

Barcelona belum bisa meminjamkan atau menjual Samuel Umtiti dan kiper cadangan Neto, tetapi berhasil memindahkan Junior Firpo, Jean-Clair Todibo, dan Carles Alena, plus meminjamkan Francisco Trincao ke Wolves.

Barca sampai memohon kepada Gerard Pique, Jordi Alba, dan Sergio Busquets untuk menurunkan gajinya, dan stasiun radio RAC1 telah melaporkan bahwa kini total beban gaji klub sudah turun hingga 85 persen dari pendapatan, padahal awal musim panas ini 110 persen.

Rekrutan anyar Memphis Depay, Sergio Aguero, dan Eric Garcia pun rela digaji lebih rendah, dan semuanya didatangkan secara gratis setelah kontrak mereka habis di klub masing-masing.

Barcelona juga meminjam Yusuf Demir dengan opsi pembelian €10 juta, dan bocah 18 tahun asal Austria itu diprediksi bisa masuk ke skuad utama Blaugrana musim ini.

Meski kepergian Messi, Griezmann, dan Ilaix meninggalkan luka dengan alasan berbeda, dan pemain seperti Emerson menjadi korban situasi, Laporta telah memulai perombakan yang Barcelona perlukan.

Sakit kronis ini memang butuh waktu lama untuk sembuh, tetapi setidaknya Barcelona sudah mulai menelan pil pahit untuk mengobati diri.

No comments:

Post a Comment