Friday, June 17, 2022

Darwin Nunez: Perjudian Jurgen Klopp Atau Pemuda Penanda Zaman Liverpool?


 berita bola - Klopp melakukan perjudian besar dengan menghadirkan striker Uruguay tersebut ke Anfield, mungkinkah cuan?

Kalau dilihat-lihat, Darwin Nunez sebenarnya merupakan pembelian yang khas Liverpool. Tipikal.

Tapi, di saat yang sama, kedatangan striker Uruguay itu adalah pertanda sebuah perubahan strategi di Anfield yang signifikan, bahkan mungkin diperlukan.

Transfer Nunez senilai £64 juta ke Merseyside merah akhirnya resmi diumumkan Rabu (15/6) dini hari WIB, dengan pemain 22 tahun itu meneken kontrak enam tahun.

Biayanya bisa naik lewat berbagai klausul -- yang mudah dicapai -- sehingga Nunez menjadi rekor pembelian Liverpool, menyalip £75 juta yang mereka bayarkan ke Southamtpon untuk merekrut Virgil van Dijk pada Januari 2018.

Ini juga pertama kalinya, di bawah Jurgen Klopp, The Reds jor-joran membeli striker sentral 'tradisional' atau 'murni'. Zaman mulai berubah sepertinya.

Nunez memang kadang dimainkan di kiri oleh Benfica – termasuk di Anfield di Liga Champions musim lalu, meski cuma sebentar – tetapi dia tiba di Liverpool dengan reputasi sebagai seorang No.9 tajam, dan catatan 34 gol dalam 41 laga musim 2021/22 adalah bukti bahwa dia berkembang dengan apik.

Pembeliannya, adalah pertanda adanya pergeseran taktik oleh Klopp.

Sudah sejak lama, sistem racikannya bertumpu pada Roberto Firmino, yang begitu altruis, pekerja keras menekan sebagai 'False Nine' sehingga memungkinkan Sadio Mane dan, dengan lebih spektakuler lagi, Mohamed Salah berevolusi dari winger berbakat-tapi-inkonsisten menjadi wide-forward elite nan subur.

Mereka bertiga sensasional, memenangkan segalanya, sembari mencetak 338 gol jika digabung selama lima musim terakhir. Mane dan Salah sendiri mencetak 263 dari 338.

Trio 'MSF' mempatri kenangan yang indah bagi loyalis Si Merah.

Tapi Mane akan segera ke Bayern Munich, dan peranan Firmino berangsur terkebiri selama dua musim terakhir. Salah sepertinya masih akan hadir untuk setidaknya satu musim, tetapi waktu untuk berubah resmi tiba.

Kini, tantangan Klopp adalah bagaimana membentuk lini serang maut untuk yang kedua kalinya.

Dengan kehadiran Nunez, plus Fabio Carvalho, remaja Fulham berbakat, yang akan bergabung 1 Juli nanti, kepingan-kepingan puzzle-nya mungkin sudah lengkap.

Lagipula, Diogo Jota juga terhitung sukses besar sejak bergabung dari Wolves pada 2020, mencetak 34 gol dalam dua musim, sementara impak Luis Diaz sejak Januari lalu bergabung dari Porto harus dibilang impresif.

Penyerang Kolombia itu dipercaya sebagai starter di tiga final yang dicapai Liverpool musim kemarin, meraih man of the match di dua darinya, dan sangat terlihat mampu menjadi pewaris Mane di sayap kiri.

Carvalho juga mestinya dapat kesempatan.

Seperti kebanyakan penyerang Liverpool, pemain 19 tahun itu nyaman bermain di beberapa posisi, tetapi kubu internal The Reds memandangnya sebagai sosok yang serupa Philippe Coutinho, paling manjur diplot di kiri, atau kalau perlu jadi No.10 spesialis.

"Dia punya potensi elite," sebut seorang narasumber di Anfield, yang meyakini bahwa penggawa timnas Portugal U21 itu tak akan butuh waktu lama untuk meninggalkan jejaknya di Merseyside.

Nunez tentu juga diharapkan langsung tancap gas. Liverpool sudah memantaunya lekat-lekat, mengikuti progresnya dari Penarol di Montevideo sampai di klub Spanyol Almeria, yang dia bela per 2019.

Julian Ward, direktur olahraga baru Liverpool, memiliki koneksi luas di Portugal, dan menerima laporan positif terkait profesionalisme, etos kerja, dan keinginan berkembang Nunez.

Hubungan Ward dengan Pedro Marques, direktur teknis Benfica, dan dengan Jorge Mendes, agen sang pemain, menghasilkan negosiasi yang mulus, meski tingginya biaya yang kudu dibayarkan.

Nunez sendiri juga selalu ingin hijrah ke Anfield.

Dimengerti bahwa Klopp khususnya sangat senang dengan perkembangan Nunez. Juru taktik The Reds itu amat terkesan ketika Liverpool menghadapi Benfica di perempat-final Liga Champions Eropa April lalu.

Nunez mencetak gol di kedua leg, bertempur dengan keras melawan Ibrahima Konate dalam kemenangan 3-1 Liverpool di Estadio da Luz sebelum bikin lini belakang Liverpool porak poranda dengan pergerakan ber-timing sempurna dalam laga yang berakhir 3-3 di Anfield delapan hari kemudian.

"Kalau bisa jaga kesehatan, ada karier besar di masa depannya," puji Klopp, yang saat itu sudah menyadari adanya kesempatan bahwa Nunez bisa tiba di Anfield musim panas ini.

Biaya transfernya memang akan mengundang kritikan dan keraguan, tetapi Liverpool bertaruh pada Nunez, bahwa dia akan seperti Firmino, Salah, Mane, Jota, dan Diaz: berkembang pesat di bawah panduan Klopp dan Pep Lijnders.

Di usia 22 tahun, ruang berkembangnya bahkan lebih luas dari nama-nama di atas, yang semuanya setidaknya satu atau dua tahun lebih tua ketika tiba di Anfield.

Dengan Manchester City sukses mencaplok Erling Haaland, dan dengan nama-nama seperti Karim Benzema, Robert Lewandowski, Harry Kane, Kylian Mbappe, Dusan Vlahovic, dan Cristiano Ronaldo konsisten menumpuk pundi-pundi gol dalam jumlah besar, menarik melihat Liverpool ikut-ikutan dengan membeli striker pilihan mereka sendiri – sekalipun Nunez berbeda dari mereka, baik secara gaya dan pengalaman.

Armada bentukan Klopp sejatinya tak kesulitan memproduksi gol – mereka mencetak 147 gol dalam 63 laga musim kemarin, dengan Salah, Mane, dan Jota menembus 20 torehan – tetapi mungkin ada pelajaran yang mereka petik di tiga final kemarin, di mana Liverpool tak menghasilkan sebiji gol pun dalam 330 menit.

Firmino memang skillful, berkualitas, dan melaksanakan tugasnya dengan baik, tetapi dia tak pernah memiliki insting pembunuh di depan gawang, dan perginya Mane, serta Divock Origi, berarti hampir semua beban mencetak gol terletak di pundak Salah – sepertinya dia tidak akan komplain, tapi tetap saja...

Liverpool sudah punya track record gemilang kalau bicara soal striker Uruguay, dan menarik bagaimana Luis Suarez, yang membuat Anfield membara selama tiga setengah tahun di sana, sudah menjadi anggota fans club Darwin Nunez.

"Ya saya tahulah seluk-beluk soal penyerang," kata Suarez. "Dan saya bilang [ke Barcelona] 'Pantau bocah ini, dia bagus banget.'"

Tapi, pada akhirnya, mantan klubnya yang lain yang 'nekat' membeli Nunez.

Perjudian? Oh tentu. Tapi perjudian yang Klopp harapkan bakal tidak cuma balik modal, tetapi cuan secuan-cuannya. Rupa Liverpool versi keduanya sudah mulai terlihat akan seperti apa.

No comments:

Post a Comment